'Kontrak Messi Bukanlah Penyebab Krisis Keuangan Barcelona'

'Kontrak Messi Bukanlah Penyebab Krisis Keuangan Barcelona'

Adhi Prasetya - Sepakbola
Senin, 01 Feb 2021 06:20 WIB
BARCELONA, SPAIN - JANUARY 31: Lionel Messi of Barcelona warms up ahead of the La Liga Santander match between FC Barcelona and Athletic Club at Camp Nou on January 31, 2021 in Barcelona, Spain. Sporting stadiums around Spain remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Alex Caparros/Getty Images)
Messi mendapat bayaran fantastis dalam 4 tahun terakhir di Barcelona. Foto: Getty Images/Alex Caparros
Jakarta -

Kontrak Lionel Messi yang bernilai tinggi di Barcelona tengah dipersoalkan saat ini. Presiden LaLiga Javier Tebas sampai turun tangan membela penyerang asal Argentina itu.

Sebelumnya, surat kabar El Mundo merilis laporan mengenai pendapatan yang diterima Messi dari kontrak terakhirnya, yang diteken pada November 2017 dan berlaku hingga Juni 2021.

Tak main-main, jumlahnya mencapai 555.237.619 Euro atau sekitar Rp 9,4 triliun. Angka itu sendiri merupakan kombinasi dari berbagai variabel, mulai dari gaji bulanan biasa hingga berbagai macam bonus, seperti bonus loyalitas dan bonus penandatanganan kontrak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari angka fantastis itu, Messi dilaporkan sudah menerima sekitar 511 juta Euro, dan sisanya akan diangsur lagi hingga waktu yang disepakati. Laporan ini pun langsung menjadi perdebatan, karena muncul di tengah krisis finansial yang menerpa Barcelona.

Messi jadi menerima cap buruk terkait publisitas ini, seolah-olah La Pulga serakah dan semacamnya. Namun Tebas menilai tak adil menyebut Messi demikian, sebab itu bukan salahnya.

ADVERTISEMENT

"Krisis keuangan yang dialami Barcelona saat ini (dan juga klub-klub besar lainnya) bukanlah salah Messi, namun efek buruk dari pandemi COVID-19," tulis Tebas di akun Twitter-nya.

"Jika tak ada pandemi, penghasilan yang diperoleh dari keberadaan pemain terbaik dalam sejarah itu akan bisa menopang pengeluaran sebesar itu. Sensasi yang ditimbulkan media dari berita ini tak adil (untuk Messi)," tutup cuitan tersebut.

Messi sendiri sudah bersedia dipotong gajinya setelah pandemi COVID-19 meluluhlantakkan keuangan Barcelona. Ia pun dikabarkan akan menempuh langkah hukum atas munculnya berita ini, termasuk mencari siapa pihak dalam yang membocorkan nominal tersebut.



(adp/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads