Pesan Zidane Usai Pergi dari Madrid: Manusiakan Manusia di Sepakbola

Pesan Zidane Usai Pergi dari Madrid: Manusiakan Manusia di Sepakbola

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 01 Jun 2021 09:20 WIB
MADRID, SPAIN - MARCH 01: Manager Zinedine Zidane of Real Madrid CF looks on form the bench prior to start the Liga match between Real Madrid CF and FC Barcelona at Estadio Santiago Bernabeu on March 01, 2020 in Madrid, Spain. (Photo by Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)
Zinedine Zidane merasa sudah tak ada dukungan lagi dari jajaran pengurus klub Real Madrid. (Foto: Getty Images/Gonzalo Arroyo Moreno)
Madrid -

Zinedine Zidane telah membuat surat terbuka terkait kepergiannya dari Real Madrid. Ada salah satu pesan tersirat dari isi surat tersebut. Begini bunyinya.

Zidane angkat kaki dari Santiago Bernabeu setelah Madrid nirgelar pada musim 2020/2021. Ini adalah kali kedua dirinya pergi, namun pada momen saat ini tampaknya jauh mengecewakan untuknya.

Pria asal Prancis itu merasa jerih payahnya beserta para pemain tak dihargai. Zidane merasa semua orang yang terlibat di Madrid sudah kerja keras membawa klub terbang setinggi-tingginya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih mendapatkan dukungan, Zidane malah merasa tak ada tangan-tangan yang membantunya untuk terus kuat berdiri. Zidane juga sejatinya berharap ada hubungan yang lebih dari sekadar pekerjaan, yakni hubungan antarmanusia sesungguhnya dijalin.

"Hari ini kehidupan seorang pelatih di bangku klub besar hanya dua musim, tidak lebih. Untuk bertahan lebih lama, hubungan manusia (pelatih dan presiden klub) itu penting, lebih penting daripada uang, lebih penting daripada ketenaran, lebih penting dari segalanya," tulis Zidane dalam surat terbuka dikutip dari AS.

ADVERTISEMENT

"Anda harus menjaga hubungan itu. Itulah mengapa sangat menyakitkan ketika saya membaca di media, setelah kalah, mereka akan mengusir saya jika tidak memenangkan pertandingan berikutnya."

"Itu menyakiti saya dan seluruh tim karena pesan-pesan itu dengan sengaja bocor ke media untuk menciptakan gangguan negatif pada staf, menimbulkan keraguan dan kesalahpahaman."

"Untung saya memiliki beberapa orang luar biasa yang siap mati bersama saya. Ketika keadaan menjadi buruk, mereka menyelamatkan saya dengan kemenangan besar. Karena mereka percaya pada saya dan mereka tahu saya percaya pada mereka."

"Tentu saja saya bukan pelatih terbaik di dunia, tetapi saya mampu memberikan kekuatan dan keyakinan yang dibutuhkan setiap orang dalam pekerjaan mereka, baik pemain, anggota staf pelatih, atau karyawan mana pun."

"Saya tahu persis apa yang dibutuhkan tim. Selama dua puluh tahun ini di Madrid saya telah belajar bahwa Anda, para penggemar, ingin menang, tentu saja kami melakukannya, tetapi di atas semua itu Anda ingin kami memberikan segalanya, pelatih, staf, pekerja, dan tentu saja para pesepakbola. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami telah memberikan 100% dari diri kami sendiri untuk klub."

"Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengirim pesan kepada para jurnalis. Saya telah memberikan ratusan konferensi pers dan sayangnya kami jarang berbicara tentang sepakbola secara utuh, meskipun saya tahu bahwa Anda menyukai sepakbola, olahraga yang menyatukan kita ini."

"Namun, dan tanpa keinginan untuk mengkritik atau memberi ceramah, saya akan menyukai pertanyaan yang tidak selalu tentang kontroversi, bahwa kita mungkin (harusnya) lebih sering berbicara tentang permainan dan di atas semua pemain yang akan selalu menjadi paling penting dalam olahraga ini. Jangan lupakan sepakbola, mari kita rawat."




(ran/yna)

Hide Ads