Laporta kok Minta Koeman Tunggu 15 Hari? Ronald de Boer Heran

Ronald de Boer mengomentari situasi di Barcelona, yang dulu pernah ia bela. Secara khusus terkait pelatih Ronald Koeman, rekan senegaranya, dan presiden Joan Laporta.

Masa depan Koeman di Barcelona sedang jadi spekulasi. Padahal baru musim panas lalu pelatih asal Belanda tersebut ditunjuk untuk menangani klub Catalan tersebut.

Barcelona mengumumkan Ronald Koeman sebagai pelatihnya pada 19 Agustus 2020, untuk menggantikan Quique Setién yang sebelumnya baru tujuh bulan jadi entrenador Los Cules. Koeman dikontrak sampai 30 Juni 2022.

Namun, tak sedikit yang mengganggap perjalanan Barcelona di bawah arahan Koeman tidak mengesankan. Padahal di mata Ronald De Boer, yang pernah juara LaLiga dengan El Barca pada 1998/1999, Koeman sudah bekerja dengan baik.

"[Koeman] tahu bahwa dirinya datang ke sana [Barcelona] pada sebuah momen yang sulit," kata Ronald de Boer kepada Marca.

"Kepergian pemain seperti Luis Suarez berimbas ke ruang ganti, terutama [Lionel] Messi, tapi tim tetap mampu menjuarai Copa del Rey. Yang disayangkan, mereka sempat punya kesempatan [juara Liga Spanyol] tapi sudah tak lagi bersaing di LaLiga pada pekan terakhir."

"Ada yang menyalahkan dirinya [Koeman] dan bilang ia bertanggung jawab, tapi Koeman sudah bikin Barcelona kembali merasa yakin, sesuatu yang sebelum itu sempat tak lagi ada. Ia membuat mereka kembali percaya bisa mengalahkan siapa saja dan Messi pun kembali ke performa terbaiknya. Ia [Koeman] sudah bekerja dengan baik."

Ronald de Boer kian tak habis pikir dengan perlakuan yang diterima Ronald Koeman dari Joan Laporta, presiden Barcelona yang terpilih pada 7 Maret 2021 lalu.

"Saya tak paham apa yang sedang terjadi. Laporta adalah orang yang baik, tapi aneh juga ia bersikap seperti itu," kata De Boer.

"Menurut saya, minta seorang pelatih untuk menunggu 15 hari sambil tetap berpikiran terbuka adalah tidak profesional dan arogan. Saya pikir Ronald tak layak dibegitukan."

"Saya tak tahu apa ia akan terus lanjut, sepertinya cuma itu opsinya. Situasinya tak lazim, itu bukanlah cara terbaik untuk menangani situasi macam ini. Kita berharap saja ia bertahan dan terus membuktikan diri. Ia layak akan itu," tuturnya.