Mau Jadi Pelatih Madrid Tak Sekadar CV Bagus, Jago Lobi Juga Penting

Mau Jadi Pelatih Madrid Tak Sekadar CV Bagus, Jago Lobi Juga Penting

Randy Prasatya - Sepakbola
Jumat, 04 Jun 2021 10:05 WIB
BILBAO, SPAIN - MAY 16:  during the La Liga Santander match between Athletic Club and Real Madrid at Estadio de San Mames on May 16, 2021 in Bilbao, Spain. Sporting stadiums around Spain remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Juan Manuel Serrano Arce/Getty Images)
Michel Gonzalez merasa mustahil menjadi pelatih Real Madrid. (Foto: Getty Images/Juan Manuel Serrano Arce)
Madrid -

Tak selamanya menjadi seorang legenda Real Madrid bisa melatih Los Blancos. Hal itulah yang dirasakan oleh Michel Gonzalez selaku juru taktik Getafe.

Michel pada akhir Mei 2021 resmi menjadi pelatih Getafe setelah meninggalkan klub Meksiko, UNAM Pumas. Dia diikat kontrak di Getafe sampai 2023.

Getafe bukan klub yang asing untuk Michel. Dia sempat membesut klub asal region Madrid tersebut pada April 2009 sampai Juni 2011.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ada trofi yang dipersembahkan Michel untuk Getafe. Dari 101 laga ada 39 kemenangan 22 imbang, dan 40 kekalahan. Pencapaian terbaik mengantarkan Getafe ke semifinal Copa del Rey.

Michel cuma meraih sukses saat melatih klub Yunani, Olympiakos. Dia mempersembahkan tiga gelar liga dan satu Piala Liga Yunani.

ADVERTISEMENT

Curriculum vitae (CV) Michel bisa dikatakan biasa-biasa saja. Gelar juara itu juga didapat bukan pada level lima liga top di Eropa, namun dia sangat sip saat berkarier sebagai pemain.

Michel bisa dikatakan salah satu orang yang layak disebut legenda Real Madrid. Dia meniti karier sepakbola bersama Los Blancos dan meraih banyak gelar di sana.

Sebagai pemain yang berposisi di sektor gelandang, Michel membantu Real Madrid memenangi enam gelar LaLiga, dua Copa del Rey, empat Piala Super Spanyol, dan dua UEFA Cup/Liga Europa.

Tak selamanya hebat sebagai pemain mampu menjadi pelatih top. Michel bisa dikatakan cuma pelatih yang baru menghasilkan gelar biasa-biasa saja.

Sadar dengan pencapaian itu, Michel pun mengaku tidak mungkin bisa menjadi pelatih Madrid. Ada pula beberapa hal di luar prestasi yang membuatnya semakin mustahil.

"Untuk beberapa waktu sekarang, teman-teman dan keluarga saya yakin bahwa (melatih Real Madrid) adalah sesuatu yang tidak ada dalam rencana saya. Melatih Real Madrid Anda butuh lebih dari sekadar CV, Anda membutuhkan sesuatu yang disebut 'lobi' dan saya tidak memilikinya," kata Michel di El Larguero, yang dikutip Marca.

"Saya tidak dekat dengan orang-orang yang membuat keputusan, saya tidak mengatakan ini karena (presiden Real Madrid) Florentino Perez, yang memiliki hubungan luar biasa dengan saya, tetapi untuk alasan apa pun orang-orang yang bekerja dekat Florentino lebih memilih tipe orang lain, tipe pelatih lain, tanpa berhenti memikirkan apakah saya memiliki level yang tepat atau tidak," sambung peria 58 tahun itu.

"Ini bukan mempertanyakan CV saya, pengalaman atau cinta saya untuk Real Madrid hanya saja, untuk alasan apa pun, seseorang tidak menyukai saya dan saya tidak memiliki pilihan," Michel menegaskan.




(ran/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads