Bos LaLiga, Javier Tebas, sebenarnya mendukung European Super League. Tapi, dia tidak suka ketika klub-klub besar itu terlalu superior dan tidak bisa diatur.
Ketika ide European Super League muncul April lalu, LaLiga lewat Javier Tebas jadi salah satu pihak yang paling tegas menolak. Sebab, ada tiga klub LaLiga yang jadi pelopor, yakni Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid.
Setelah mendapat penolakan di mana-mana, termasuk dari suporter, European Super League akhirnya ditangguhkan. Ini disertai dengan mundurnya sembilan klub besar kecuali Madrid, Barcelona, dan Juventus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga tim itu bersikeras bahwa European Super League adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan keuangan klub di tengah pandemi virus corona. Apalagi Madrid dan Barca boleh dibilang lagi gawa kondisi finansialnya.
UEFA bahkan sempat berencana untuk menjatuhkan hukuman kepada ketiga klub itu, meski akhirnya tertunda karena satu dan lain hal. Belum diketahui seperti apa nasib European Super League ke depannya, apakah tetap berjalan atau tidak.
Yang pasti, ide ini pastinya akan tetap ditentang oleh federasi liga, operator, dan tentunya UEFA serta FIFA. Tebas selaku bos LaLiga mengakui dirinya tak mempermasalahkan adanya European Super League pada awalnya.
Dia percaya klub-klub memang butuh dana lebih besar di tengah kondisi saat ini. Tapi, Tebas tak setuju kalau Madrid dkk. terlalu dominan sehingga sulit diintervensi.
"Saya sepakat dengan Super League dalam beberapa aspek, seperti halnya dengan pemerintah. Saya bilang itu kepada Real Madrid dan Barcelona," ujar Tebas seperti dikutip Marca.
"Untuk jangka pendek, saya rasa klub memang harus punya kekuatan lebih dalam membuat keputusan," sambungnya.
"Contohnya begini, ada badan pengatur siaran tv yang membawahi kami berenam, lima di antaranya klub. Itu harus lebih banyak lagi, karena klub adalah nyawanya sepakbola. Tapi saya mengkritik klub-klub besar yang bilang 'Saya yang pegang kendali dan sisanya akan saya berikan kepada kalian'. Saya bilang kepada Aleksander Ceferin kalau UEFA harus mengambil langkah," tutup Javier Tebas.