Presiden Barcelona, Joan Laporta, membalas tudingan Josep Maria Bartomeu soal finansial klub. Bartomeu disebutnya ikut bertanggung jawab atas krisis Blaugrana.
Bartomeu mengirim surat terbuka yang mengkritik kebijakan Laporta dalam mengelola Barcelona. Mantan presiden Los Cules itu menilai Laporta bekerja lamban untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, mulai dari krisis keuangan hingga hengkangnya Lionel Messi.
Tidak hanya itu, Bartomeu beranggapan jika Barcelona bisa selamat apabila dirinya masih berkuasa di Camp Nou. Namun, dia mundur dari jabatannya setelah tersangkut skandal Barcagate dan dugaan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tudingan keras Josep Maria Bartomeu mendapat tanggapan langsung Joan Laporta. Lewat konferensi pers Barcelona, Senin (16/8/2021) sore WIB, dia mengecam sikap pria 58 tahun itu yang tidak mau bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan Los Cules selama pandemi COVID-19.
"Mereka mengatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab untuk tahun anggaran 2019/2020. Mereka bertanggung jawab hingga 17 Maret 2021. Mereka mengundurkan diri pada 27 Oktober 2020 dan jumlah yang ditutup menjadi tanggung jawab dewan mereka. Tidak ada yang bisa lari dari tanggung jawab mereka," kata Laporta, dilansir dari Mundo Deportivo.
"Di musim 2020/2021 ada 217 juta euro yang hilang karena COVID, tapi ada biaya-biaya terkait, yakni 126, jika dikurangi 91 juta akibat COVID. Ini adalah cara menjatuhkan data dan komentar yang tidak benar. Jelas-jelas sebuah kebohongan," sambungnya.
"Mereka mengajukan anggaran dengan hipotesis yang sulit dipenuhi, beberapa di antaranya belum terpenuhi. Oleh sebab itu, anggaran yang diberikan kurang dari 320 juta euro untuk musim 2020/2021. Itu adalah kebohongan ketiga. Per 21 Maret 2021, utangnya adalah 1.350 juta euro. Itu menyebabkan ekonomi yang mengkhawatirkan dan situasi keuangan yang dramatis.". ujar Joan Laporta.
(bay/mrp)