Josep Maria Bartomeu buka suara soal kepemimpinan Joan Laporta di Barcelona. Eks presiden Blaugrana itu menyalahkan suksesornya.
Bartomeu merupakan mantan presiden Barcelona, pada musim 2014-2020. Di penghujung kariernya, pria berusia 58 tahun itu tersandung kasus.
Bartomeu tersangkut skandal Barcagate, terkait menggunakan perusahaan untuk menyerang pihak-pihak yang menentangnya di Barcelona. Dalam prosesnya, ia diduga korupsi sampai akhirnya ditahan Kepolisian.
Pada akhirnya, Laporta menjadi presiden baru Barcelona. Namun, pria 59 tahun itu kesulitan memimpin klub karena persoalan yang ditinggalkan Bartomeu.
Di antaranya adalah krisis keuangan, yang puncaknya adalah kepergian Lionel Messi. Sang superstar tak bisa dikontrak lagi karena Barcelona terganjal aturan salary caps, yang disebabkan antara lain karena utang yang menumpuk sehingga neraca keuangannya buruk.
Namun, Josep Maria Bartomeu menolak disalahkan atas kondisi Barcelona saat ini. Ia malah balik menyalahkan Joan Laporta, yang dinilai bekerja dengan lamban.
"Seperti diketahui, Direksi kami berencana mengadakan pemilihan pada 21 Maret 2021, dalam periode undang-undang di akhir mandat kami, yang akan memungkinkan kami untuk mengambil dan melaksanakan penyelesaian akun musim 2020-21 seperti keinginan kami, dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk menghindari sampai pada situasi keuangan saat ini," tulis Bartomeu dalam surat terbukanya, seperti dilansir Marca.
"Kami akan menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab atas penutupan klub [karena pandemi] dan konsekuensinya. Keputusan yang belum diambil Dewan baru selama beberapa bulan terakhir ini, memperjelas kelambanan mereka," tulisnya.
Dalam suratnya, Bartomeu juga menegaskan keuangan Barcelona akan aman jika dirinya masih menjadi presiden klub. Sebab, ia mengaku sudah mengerjakan beberapa proyek, yang imbasnya bisa saja klub tak terkena dampak salary caps, yang kini berimbas pada kepergian Lionel Messi.
"Mulai April 2020, kami memulai proyek Barcelona Corporate, yang secara ringkas terdiri dari masuknya empat mitra strategis" kata Bartomeu dalam suratnya.
"Jika Dewan [Laporta] menyetujui proyek [Barcelona Corporate], itu berarti ada suntikan modal setidaknya 220 juta euro dengan tujuan mengurangi kerugian pendapatan yang disebabkan oleh COVID, yang pada 2020-21 bisa menjadi 375 juta euro."
"Jika dalam 220 juta euro itu kami menambahkan pengurangan gaji 20 persen (sekitar 90 juta euro) dari kontrak pemain, penting dilihat pada 21 Maret 2021, ketika ekspektasi terburuk dikonfirmasi, rasio gaji yang ditentukan LaLiga bisa dipatuhi, memungkinkan pemain bisa didaftarkan," jelas Bartomeu
Simak juga 'Senyum Merekah Lionel Messi di Paris Saint-Germain':