Thierry Henry kabarnya masuk dalam bursa calon pelatih baru Barcelona. Eks bomber Prancis itu disarankan tidak mengambil kesempatan melatih Blaugrana. Kenapa?
Posisi Ronald Koeman sebagai pelatih Barcelona dikabarkan berada di ujung tanduk. Hal ini tidak lepas dari performa memble Frenkie de Jong dkk pada awal musim 2021/2022.
Barcelona baru mengumpulkan 9 poin dari lima pertandingan Liga Spanyol yang telah dijalani. Klub asal Catalunya itu tertahan di posisi ketujuh klasemen sementara, tertinggal 7 poin dari Real Madrid selaku pemuncak klasemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Barcelona juga belum pernah menang lagi dalam tiga laga beruntun selepas jeda internasional. Los Cules diganyang Bayern Munich 0-3 di Liga Champions, serta ditahan imbang Granada (1-1) dan Cadiz (0-0) di Liga Spanyol.
Sejumlah nama pelatih kabarnya telah dipersiapkan kubu Barcelona untuk menggantikan Ronald Koeman. Mulai dari pelatih Timnas Belgia, Roberto Martinez, hingga legenda klub Xavi Hernandez.
Selain dua nama tersebut, ada pula Thierry Henry yang diklaim ikut masuk dalam pertimbangan Barcelona. Pria 44 tahun itu dianggap tahu betul soal klub, mengingat dirinya pernah menjadi bintang di Camp Nou pada periode 2007-2010.
![]() |
Henry saat ini masih menjabat sebagai asisten pelatih Roberto Martinez di Timnas Belgia. Eks striker Arsenal tersebut sebelumnya pernah membesut AS Monaco dan klub MLS, Montreal Impact.
Masuknya nama Henry ke dalam bursa calon pelatih anyar Barcelona mendapat tanggapan dari eks juru taktik Timnas Prancis, Raymond Domenech. Dia menilai Henry memiliki kapabilitas untuk itu.
"Henry ke Barca? Kenapa tidak? Dia punya kemampuan dan akan memiliki keuntungan berada di klub yang dia sudah kenal banget, paham filosofi dan prinsipnya," kata Domenech kepada L'Equipe, dikutip dari AS.
Kendati demikian, Domenech tidak merekomendasikan Thierry Henry untuk menduduki kursi pelatih Barcelona saat ini. Menurutnya, siapa pun yang kelak menggantikan Ronald Koeman bakal kesulitan karena kualitas tim yang tidak bagus.
"Siapa pun yang ke sana akan menderita, sebab akan lebih baik jika dia memiliki tim yang hebat. Memang sih ada pemain-pemain bagus di sana, tapi tidak terlalu oke," ujarnya.
"Jika mereka tidak mendapatkan lagi pemain-pemain terbaik, saya tidak yakin mereka bisa finis lima besar," demikian kata Raymond Domenech.
(bay/raw)