Carlo Ancelotti tak mau dibandingkan dengan juniornya, Zinedine Zidane, soal pencapaian di Real Madrid. Tapi ia menginginkan sukses lain di Liga Champions.
Carlo Ancelotti kembali ke Real Madrid musim panas ini dari Everton. Ia dipercaya menukangi Los Blancos lagi setelah periode pertama pada 2013-2015 silam.
Pelatih 62 tahun itu menggantikan Zinedine Zidane, yang dianggap kurang sukses pada periode keduanya di Real Madrid. Zidane 'hanya' mengantarkan Madrid meraih satu titel LaLiga dan Piala Super Spanyol pada 2019-2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian itu minimal dibanding sembilan trofi pada periode pertamanya di 2016-2018, termasuk satu trofi LaLiga dan tiga titel Liga Champions beruntun.
Baca juga: Real Madrid Vs Villarreal Berakhir Imbang |
Kembalinya Ancelotti ke klub ibukota tersebut membuatnya tak bisa tak dibandingkan dengan Zidane, apalagi mengingat periode kedua sang mantan asisten tak berjalan terlalu baik. Ancelotti juga kemudian ditanya apakah bisa mengembalikan kejayaan Madrid dan mengulang sukses Zidane di Liga Champions.
"Sulit untuk dijawab, karena para pemainnya tak banyak berubah saat itu. Saya dapat pemain-pemain yang sudah agak berubah," ungkap Carlo Ancelotti di situs resmi klub.
Baca juga: Bukan Malam Terbaik Real Madrid |
"Saya tak suka membandingkan tim ini dengan timnya Zizou. Tapi Zizou melakukan yang terbaik sesuai kemampuannya."
"Dia memenangi tiga Liga Champions beruntun dan saya ingin memenangi satu titel lainnya," imbuh mantan pelatih AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, dan Bayern Munich ini.
Carlo Ancelotti berjasa membawa Real Madrid memenangi titel Liga Champions ke-10 alias La Decima pada 2014, setelah puasa 12 tahun. Pencapaian itu kemudian jadi momentum Real Madrid untuk memenangi tiga gelar beruntun dari 2016-2018 bersama Zinedine Zidane.
(raw/rin)