Krisis keuangan Barcelona belum tuntas dalam waktu dekat. Makin berat karena klub masih berutang total 115 juta euro ke sejumlah klub terkait transfer pemain.
Barcelona memang dihantam krisis keuangan yang terbilang parah sejak pandemi virus corona Maret lalu. Dalam laporan keuangan terakhir, utang Barcelona mencapai lebih dari 1 miliar euro.
Itulah mengapa salary cap klub Catalan itu tidak bisa menyentuh angka 100 juta euro dan membuat mereka kehilangan Lionel Messi. Bahkan Barcelona cuma merekrut pemain gratisan dan bahkan didaftarkan secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Krisis keuangan klub makin terasa berat karena performa tim di atas lapangan juga tidak memuaskan. Posisi Ronald Koeman sebagai manajer dalam bahaya karena klub cuma sekali menang dari enam pertandingan terakhir di seluruh ajang.
Ada kemungkinan Koeman bakal dipecat jika kondisi tim tak kunjung membaik, tapi Barcelona juga pikir-pikir lagi karena harus membayar kompensasi. Sebab Barcelona juga masih punya utang terkait transfer.
Baca juga: Kluivert: Beri Koeman Waktu |
Kebetulan presiden Barcelona Joan Laporta dan direktur umum Fran Reverter akan mengumumkan hasil audit terbaru kepada klub, Rabu (6/10/2021) besok. Nah, utang transfer itu juga akan dibahas dalam laporan tersebut.
Meski jumlah utang klub sudah terpangkas sekitar 28,4 persen, Barcelona masih berutang transfer ke sejumlah klub sebesar total 115 juta euro atau sekitar Rp 1,8 triliun.
Yang paling besar adalah utang 39 juta euro kepada Juventus untuk Miralem Pjanic yang kini sudah pindah ke Besiktas, lalu 32 juta euro ke Ajax Amsterdam untuk transfer Frenkie de Jong dan 16 juta euro untuk transfer Sergino Dest. Sementara, pembayaran transfer Philippe Coutinho masih menyisakan 13 juta euro.
Jumlah tersebut memang wajar karena biasanya uang transfer dicici dalam beberapa tahun. Yang jadi masalah, adalah mereka masih harus berutang cukup besar sementara performa pemain tidak seluruhnya memuaskan,
Apalagi Barcelona sudah merugi sekitar 481 juta euro sepanjang musim lalu, dengan total lebih dari 500 juta euro selama pandemi. Demikian dikutip Marca.