Borok Barcelona terus terungkap. CEO Barca Ferran Reverter menyebut manajemen lama tak sadar kondisi keuangan saat membeli Antoine Griezmann.
Barcelona merekrut Antoine Griezmann pada Juli 2019 silam senilai 120 juta euro. Pada prosesnya, Barca harus mengembalikan lagi penyerang internasional Prancis itu ke Atletico Madrid musim panas kemarin karena krisis keuangan.
Griezmann dipinjamkan ke Atletico selama semusim, dengan opsi perpanjangan semusim, plus kewajiban untuk menebusnya secara permanen hanya seharga 40 juta euro. Transfer ini praktis menunjukkan seberapa putus asanya Barcelona untuk mengurangi beban gaji, hingga Griezmann dilepas sepertiga harga belinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan terungkap kalau manajemen Barcelona sebenarnya tak punya uang kala membeli Griezmann. Barcelona, yang saat itu dipimpin oleh mantan presiden Josep Maria Bartomeu, mendatangkannya dengan uang pinjaman.
Bartomeu dianggap paling bertanggung jawab atas krisis finansial yang dialami Blaugrana saat ini. Krisis itu sampai memaksa mereka kehilangan talenta terbaiknya, Lionel Messi, secara cuma-cuma ke Paris Saint-Germain musim panas lalu.
"Kami punya firasat bahwa ketika pemain-pemain direkrut oleh manajemen lama, mereka (manajemen) tak tahu apakah mereka bisa melakukannya," kata CEO Barcelona Ferran Reverter dikutip Marca.
"Ini terjadi dalam kasus Griezmann, sebab di malam ketika mereka merekrutya, mereka menyadari bahwa tak ada uang untuk membayarnya. Mereka mencari pinjaman 85 juta euro untuk menutupi pembelian itu," tambahnya.
Bartomeu digulingkan dari posisi presiden Barcelona pada Oktober 2020 silam karena serangkaian kasus. Salah satu kasusnya yang paling heboh adalah Barcagate, di mana ia menyewa firma, dengan nilai kontrak yang digelembungkan, untuk menaikkan citra klub dan sejumlah tokoh.
(raw/adp)