Barcelona Benar-benar Nyaris Bubar

Barcelona Benar-benar Nyaris Bubar

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 07 Okt 2021 05:00 WIB
BARCELONA, SPAIN - AUGUST 07:  The logo of the FC Barcelonas main global partner, Japanese e-commerce company Rakuten, is seen in the stands of the Camp Nou stadium ahead of the Joan Gamper Trophy match between FC Barcelona and Chapecoense at Camp Nou stadium on August 7, 2017 in Barcelona, Spain.  (Photo by Alex Caparros/Getty Images)
Barcelona nyaris bubar karena kondisi keuangan yang buruk. (Foto: Getty Images/Alex Caparros)
Jakarta -

Barcelona mengungkapkan betapa buruknya manajemen lama menangani klub. CEO Barca Ferran Reverter menyebut klub bakal sudah bubar jika berbentuk PT.

Barcelona terjerat krisis finansial parah. Saat ini utang klub Catalunya itu dilaporkan mencapai angka 1,5 miliar Euro atau sekitar RP 24,8 triliun.

Sebagian kecil utang tersebut adalah transfer pemain sebesar Rp 1,8 triliun. Krisis ini dipicu buruknya manajemen Barcelona sebelumnya dan diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis itu pula yang membuat Barcelona kehilangan Lionel Messi secara cuma-cuma. Mereka masih harus memangkas gaji dengan signifikan, termasuk mendepak Antoine Griezmann dan meminjamkannya ke Atletico Madrid.

CEO Barcelona Ferran Reverter mengungkapkan bahwa manajemen lama di bawah Josep Maria Bartomeu begitu serampangan menjalankan klub. Salah satunya dalam hal transfer pemain, dengan mencontohkan pembelian Griezmann saat klub sama sekali tak punya dana.

ADVERTISEMENT

"Di bulan Maret lalu, kami menemukan diri kami dalam kondisi keuangan negatif. Kalau Barcelona adalah perusahaan perseroan terbatas, maka situasinya mengarah ke pembubaran," kata Ferran Reverter saat menyampaikan hasil audit keuangan klub, Rabu (6/10/2021).

"Klub ditangani dengan sangat buruk sebelumnya, dengan segala improvisasi. Mereka (manajemen lama) meluncurkan proyek Espai Barca dan pembelian pemainnya ceroboh sekali."

"Sejak April 2021, Barcelona tak punya uang untuk beroperasi," imbuhnya.

Sebagai catatan, Barcelona dimiliki oleh suporter, atau biasa disebut Socis (anggota klub). Saat ini ada sekitar 144 ribu socis yang menentukan arah klub.

Barcelona masih terus melakukan investigasi dan analisis forensik terkait transaksi-transaksi di bawah manajemen lama. Manajemen mencari bukti-bukti atas ketidakwajaran yang terjadi.

"Selama periode 2016-2020) pendapatan tumbuh 30% dan belanja klub naik 55%. Ketika Barcelona harus bersiap untuk proyek terbesar dalam sejarah mereka (Espai Barca), mereka sudah kehilangan uang," tambah Reverter.

Espai Barca adalah proyek renovasi Camp Nou, juga pembangunan Estadi Johann Cruyff dan Campus Barca.




(raw/ran)

Hide Ads