.webp)
Carlo Ancelotti menjawab soal lisensi kepelatihannya yang sudah kadaluarsa. Begini penjelasan pelatih Real Madrid tersebut.
Media Italia, Corriere dello Sport, beberapa hari lalu mengabarkan bahwa lisensi UEFA milik Ancelotti sudah kadaluarsa pada 31 Desember 2021. Situasi itu membuat UEFA dikabarkan melarang Ancelotti duduk di bench Real Madrid sebelum memperbarui.
Persoalan itu saat ini sudah menemui titik terang. Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) mengizinkan pelatih asal Italia itu tetap duduk di bangku pelatih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancelotti nantinya bakal mengikuti kursus di bulan Oktober tanpa harus meninggalkan pekerjaannya di Real Madrid. Ancelotti juga mengatakan permasalahan lisensi cuma soal kesalahan komunikasi.
"Saya seorang pria yang mencoba menghormati hukum, peraturan. Saya pikir itu hanya kesalahpahaman karena lisensi saya kedaluwarsa, tetapi Asosiasi Pelatih Spanyol membantu saya mengikuti kursus bersama mereka di bulan Oktober, yang sangat saya syukuri. Itu adalah miskomunikasi antara Asosiasi Pelatih Italia dan UEFA," kata Ancelotti seperti dikutip dari situs resmi UEFA.
Don Carlo sudah lama berkecimpung di dunia manajerial sepakbola. Sejak 1995, sudah 10 klub yang pernah dia latih, yakni Reggiana, Parma, Juventus, AC Milan, Chelsea, PSG, Real Madrid, Bayern Munich, Napoli, dan Everton.
Ancelotti pernah menjuarai liga di empat negara besar Eropa, yakni Italia, Inggris, Prancis, dan Jerman. Dia juga sudah memenangi Liga Champions tiga kali, setara dengan muridnya Zinedine Zidane, lebih banyak dari Pep Guardiola, Jose Mourinho, atau Juergen Klopp.
Jika ditotal, Ancelotti sudah mengoleksi 21 gelar selama menjadi pelatih, teranyar adalah trofi Piala Super Spanyol yang baru diraih dua pekan lalu.
(ran/raw)
