Penampilan Real Madrid kerap dipertanyakan meski akhirnya sukses menggondol tiga trofi di musim lalu. Pemain senior Madrid Dani Carvajal merespons dengan jawaban menohok.
Los Blancos berhasil merebut gelar LaLiga 2021/2022 lebih awal dan memenangi Piala Super Spanyol. Madrid menutup musim dengan menjadi kampiun Liga Champions setelah mengalahkan Liverpool 1-0 di final.
Kendati demikian, Madrid menghadapi kritik cukup deras mengenai peformanya terutama saat melaju di fase gugur Eropa. El Real dianggap tampil kurang meyakinkan ketika melakukan comeback-comeback sensasional melawan Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Manchester City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Barcelona Xavi Hernandez menjadi salah satu yang menyindir penampilan Madrid. Dia membandingkannya dengan Barca yang dituntut menang dengan permainan menghibur.
Bek kanan Real Madrid Dani Carvajal menepis komentar-komentar miring tentang timnya. Madrid toh mempunyai faktor yang tidak semua tim punya.
"Apa anda tahu apa yang terjadi? Ketika sebuah tim menang dan yang lain kalah, beberapa orang memahami bahwa musuh bermain lebih baik dalam hal itu. Pada akhirnya di dalam sepakbola, tim yang membuat jumlah tembakan terbanyak, penguasaan bola paling besar, membuat operan terbanyak di daerah lawan, yang paling menghibur lawan, bukanlah tim yang juara," ceplos Carvajal.
"Tim yang juara itu adalah tim yang mencetak paling banyak gol dan kebobolan paling sedikit. Dalam hal itu, kami lebih baik bukan hanya di musim ini saja; bahwa kami sudah memenangi lima dari sembilan musim Liga Champions menunjukkan itu," sambung dia kepada AS.
"Kalau anda bermain buruk dan hanya senang karena menang, anda tidak akan memenangi lima Liga Champions dalam sembilan edisi Anda harus punya sesuatu yang lain," ujar pemain internasional Spanyol ini.
"Setiap orang bebas beropini, tapi berbicara dari dalam, aku akan mengatakan bahwa kami itu mungkin salah satu skuad terbaik di dunia, dan magi itu, keyakinan itu, kekuatan itu, atau seperti yang Guardiola katakan belum lama ini: 'Madrid kalah 0-2 dan tidak ada orang yang panik'. Itu tidak mudah, dan tidak setiap tim bisa memilikinya," lugas Carvajal.
(rin/krs)