Barcelona maunya mempertahankan Frenkie de Jong. Tapi kondisi keuangan membuat Los Cules mau tak mau harus melepas pemain asal Belanda tersebut.
Barcelona memang dilanda krisis parah setelah pandemi COVID-19 menyerang dua tahun lalu. Utang klub membengkak hingga 1,3 miliar euro yang membuat mereka harus kehilangan Lionel Messi musim lalu.
Tak cuma itu, Barcelona juga diawasi secara ketat pengeluaran dan pemasukannya oleh LaLiga sehingga mereka tak bisa sembarang membeli pemain. Barcelona yang punya salary cap minus harus bisa melepas dua pemain dulu sebeum mendatangkan pemain.
Bahkan ketika mereka sudah menggaet pemain secara gratis seperti Franck Kessie dan Andreas Christensen, Barcelona belum bisa mendaftarkannya. Nasib yang sama pun bakal menimpa Raphinha yang baru saja direkrut dari Leeds United.
Oleh karenanya, Barcelona harus melepas beberapa pemain musim panas. Salah satu yang terpaksa dijual adalah Frenkie de Jong yang sejatinya andalan di lini tengah Barcelona. MU saat ini sedang melakukan negosiasi dengan Barcelona untuk De Jong.
MU sejatinya sudah memberikan tawaran 75 juta euro plus bonus yang diterima Barcelona. Tapi, persoalannya adalah De Jong tidak mau pindah karena merasa Barcelona masih berutang sisa gaji yang dipotong selama masa pandemi.
Kondisi ini membuat Barcelona dalam posisi terjepit karena mereka harus menjual De Jong agar neraca keuangannya tidak makin parah. Apalagi mereka kini juga lagi mengincar Robert Lewandowski untuk digaet.
"Frenkie adalah pemain yang sangat penting dan kami mengandalkannya. Tapi, kami tahu aturan LaLiga mengharuskan kami menjual pemain. Saya tidak berkomentar lebih lagi (soal deal dengan Man United)," ujar Direktur Olahraga Barcelona Mateu Alemany di Football Espana.
Namun, dalam kesempatan berbeda, Presiden Barcelona Joan Laporta justru menegaskan De Jong takkan dijual dan bakal dibawa serta ke dalam tur pramusim ke Amerika Serikat.
Baca juga: Sah! Raphinha Jadi Pemain Barcelona |
(mrp/pur)