Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti mengungkap keberadaan Segitiga Bermuda di timnya. Sampai-sampai bola pun bisa hilang!
Segitiga Bermuda sejatinya adalah sebuah wilayah di sebelah barat Samudera Atlantik Utara, yang memunculkan bentuk "segitiga" khayal, dan terkenal karena fenomena sukar dijelaskan mengenai hilangnya kapal dan pesawat yang melintas.
Segitiga Bermuda di Real Madrid sendiri merujuk pada tiga sosok di skuad Real Madrid yakni trio Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro. Ancelotti mencetuskan analogi itu usai timnya menang 2-0 atas Juventus di laga pramusim.
Di laga tersebut, 'Segitiga Bermuda'-nya El Real menjadi starter untuk kemudian digantikan di babak kedua. Ancelotti saat itu mengganti seluruh pemainnya, terkecuali kiper Thibaut Courtois.
Alasan Ancelotti munculkan analogi Segitiga Bermuda
Selepas laga, Carlo Ancelotti menyatakan rasa puasnya atas kedua tim yang ia mainkan dalam kemenangan dua gol tanpa balas atas Juventus.
Juru taktik asal Italia itu, yang juga pernah bermain dan melatih di Juventus, secara khusus memberikan pujian buat Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro.
"Aku menyukai kedua tim, dengan para pemain klasik dan gaya rock and roll," kata Ancelotti seperti dikutip Sportskeeda.
"Aku menyebut Casemiro, [Toni] Kroos, dan [Luka] Modric sebagai Segitiga Bermuda karena bola akan menghilang di tengah-tengah mereka."
Lawan-lawan Real Madrid niscaya sudah tahu bagaimana Casemiro, Kroos, dan Modric mampu merebut dan menguasai si kulit bundar, untuk kemudian memunculkan momentum serangan yang terkadang sedemikian cepat atau menghentak.
"Segitiga Bermuda" Los Blancos ini sendiri sama-sama sudah berusia 'kepala tiga', dengan Casemiro menjadi yang paling muda dengan usia 30 tahun, tapi masih punya kemampuan ciamik. Mereka pun tetap jadi andalan di tengah-tengah para gelandang muda El Real macam Fede Valverde, Eduardo Camavinga, dan kini Aurelien Tchouameni.
(krs/rin)