.webp)
Barcelona menyia-nyiakan bakat dua jebolan La Masia, Marc Cucurella dan Sergio Gomez. Keduanya menjadi pemain berharga tinggi di bursa transfer Eropa.
La Masia dikenal sebagai 'pabrik' pemain bintang Barcelona. Akademi yang berdiri sejak 1979 itu menjadi tulang punggung Blaugrana pada era kejayaan mereka pada awal 1990-an hingga 2015.
Pep Guardiola, Sergi Barjuan, Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, hingga Lionel Messi adalah deretan alumni La Masia yang memberi pengaruh besar atas kesuksesan Barcelona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di satu sisi, Barcelona tak jarang belanja jor-joran untuk memboyong pemain mahal semisal Neymar, Philippe Coutinho, Antoine Griezmann, Ousmane Dembele, serta Frenkie de Jong. Situasi itu tak jarang membuat bakat-bakat muda binaan La Masia tersisih hingga diboyong klub-klub lain.
Cesc Fabregas, Mauro Icardi, Andre Onana, hingga Thiago Alcantara adalah contoh jebolan La Masia yang diboyong klub lain demi mendapat kesempatan bermain lebih banyak. Fabregas bahkan sampai dibeli lagi oleh Barca dengan harga yang tak murah dari Arsenal.
Paling baru, Marc Cucurella dan Sergio Gomez menjadi lulusan La Masia yang moncer bersama klub lain. Cucurella dibina Barcelona pada 2012-2017, sementara Gomez pada 2010-2018.
Cucurella hanya diberi kesempatan bermain sekali di tim utama Barcelona, sebelum dipinjamkan ke Eibar dan Getafe. Dia dibeli Getafe secara permanen pada 2020 seharga 6 juta euro dan dikontrak Brighton & Hove Albion setahun berikutnya.
Performa top Cucurella bersama Brighton mengantarkannya ke Stamford Bridge. Chelsea menebus bek itu dari The Seagulls dengan nilai fantastis 68 juta euro, 10 kali lipat harga jual dia dari Barcelona ke Getafe.
[Halaman Selanjutnya: Sergio Gomez yang Disia-siakan Barcelona]
