Bellerin Gak Mata Duitan, Rela Digaji Kecil di Barcelona

Bellerin Gak Mata Duitan, Rela Digaji Kecil di Barcelona

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Kamis, 05 Jan 2023 21:15 WIB
Barcelonas Hector Bellerin attempts a shot at goal during the Champions League group C soccer match between Viktoria Plzen and FC Barcelona at the Doosan Arena in Plzen, Czech Republic, Tuesday, Nov. 1, 2022. (AP Photo/Petr David Josek)
Hector Bellerin rela digaji kecil di Barcelona (AP/Petr David Josek)
Barcelona -

Hector Bellerin sadar kondisi keuangan Barcelona lagi kurang bagus. Oleh karenanya, Bellerin rela digaji kecil oleh klub masa kecilnya itu.

Bellerin kembali memperkuat Barcelona musim ini, klub tempatnya menimba ilmu sepakbola semasa di La Masia. Bek 27 tahun itu meninggalkan Arsenal setelah 10 tahun berada di sana.

Terakhir kali Bellerin bermain untuk La Masia pada 2011 sebelum pindah ke akademi Arsenal. Bellerin datang dengan segudang pengalaman bermain di Arsenal, Watford, dan Real Betis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya Bellerin kini dianggap sudah menurun kemampuannya karena rentetan cedera yang dideritanya. Dia juga datang di saat yang kurang tepat ketika Barcelona lagi dilanda krisis keuangan.

Meski begitu, Bellerin tidak mempermasalahkan karena kedatangannya ke Barcelona musim ini merupakan panggilan hati. Bahkan Bellerin tidak minta macam-macam dan ikhlas digaji 500 ribu euro per tahun atau sekitar Rp 8,2 miliar!

ADVERTISEMENT

Itu menurun drastis ketimbang gajinya saat masih memperkuat Arsenal sekitar 130 ribu euro per pekannya atau sekitar 6 juta euro per tahunnya.

Gaji Bellerin di Barcelona juga kalah jauh dibanding Robert Lewandowski yang menerima 300 ribu euro per pekan atau Frenkie de Jong sekitar 650 ribu euro per pekan.

"Saya cuma dikontrak dengan nilai 500 ribu euro per tahun. Untuk saat ini, saya lebih khawatir tidak bisa bermain di kompetisi level tertinggi," ujar Hector Bellerin kepada media Catalan Ara.

"Saya beruntung bisa melakukannya selama bertahun-tahun dan saya sudah mapan secara finansial, sehingga bisa menikmati apapun yang saya inginkan."

"Pada akhirnya kita tidak butuh sebanyak yang kita pikirkan kok dan saya hidup apa adanya, normal saja. Uang bukan segalanya kok."

"Meski demikian, saya paham jika ada pemain yang punya pikiran berbeda. Pemain sekarang seperti robot, hidupnya terlalu kaku."




(mrp/yna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads