Bos LaLiga: European Super League seperti Serigala Menyamar!

Bos LaLiga: European Super League seperti Serigala Menyamar!

Bayu Baskoro - Sepakbola
Jumat, 10 Feb 2023 08:00 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - SEPTEMBER 06:  Javier Tebas, La Liga President talks during day 3 of the Soccerex Global Convention at Manchester Central Convention Complex on September 6, 2017 in Manchester, England.  (Photo by Jan Kruger/Getty Images for Soccerex)
Presiden LaLiga, Javier Tebas. (Foto: Jan Kruger/Getty Images for Soccerex)
Madrid -

Bos LaLiga, Javier Tebas, mengecam kembalinya wacana European Super League. Dia menyamakan kompetisi itu dengan serigala yang akan menerkam sepakbola Eropa.

Upaya menghidupkan European Super League masih berlanjut. Setelah sempat tersendat pada 2021, Liga Super Eropa mengumumkan format baru kompetisi, Kamis (9/2/2023).

A22 Sports Management selaku promotor European Super League mengumumkan akan ada 60-80 klub peserta. Seluruh kontestan terbagi ke dalam empat divisi berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap klub nantinya mendapat jaminan minimal bermain 14 kali di Liga Super Eropa. A22 juga telah berkomunikasi dengan kurang lebih 50 klub sejak Oktober 2022.

Wacana kebangkitan European Super League ditanggapi negatif Javier Tebas. Presiden LaLiga itu menyindir format baru Liga Super Eropa yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yakni hanya menguntungkan tim-tim besar saja.

ADVERTISEMENT

"Liga Super adalah serigala yang disamarkan sebagai nenek dalam upaya untuk membodohi sepakbola Eropa. Tetapi hidung dan giginya sangat besar," tulis Tebas di Twitter dengan mencantumkan gambar ilustrasi karya seniman Brasil, Emerson Coe.

"Empat divisi di Eropa? Dan, tentu saja, yang teratas adalah untuk mereka, seperti dalam format 2019. Klub-klub yang akan menjalankannya? Tentu saja, hanya tim-tim besar saja," cuitnya.

European Super League awalnya diprakarsai 12 klub papan atas Eropa untuk melawan kekuasaan UEFA dan FIFA. 9 tim menyatakan mundur setelah adanya desakan dari fans dan ancaman sanksi UEFA.

Real Madrid, Barcelona, dan Juventus menjadi tiga tim tersisa yang gigih memperjuangkan European Super League. Ketiganya bahkan terbebas dari ancaman UEFA usai memenangkan sidang Pengadilan Uni-Eropa.




(bay/adp)

Hide Ads