Cibiran untuk Kebangkitan European Super League

Cibiran untuk Kebangkitan European Super League

Adhi Prasetya - Sepakbola
Jumat, 10 Feb 2023 00:05 WIB
European Super League
Liga Super Eropa kembali mendapat kecaman. Foto: thesuperleague.com
Jakarta -

Upaya menghidupkan kembali Liga Super Eropa (European Super League) langsung ditanggapi sinis oleh Asosiasi Klub-klub Eropa (ECA). Dalam pernyataan resmi mereka, kompetisi Eropa yang ada saat ini sudah akan bergerak ke arah lebih baik.

"ECA menyadari adanya kabar terbaru dari dunia fantasi milik A22 Sports Management (penggagas ESL format baru). Namun di dunia nyata, gagasan yang diulang-ulang ini sudah diajukan, dibahas, dan ditolak oleh seluruh stakeholder pada 2019."

"Ini hanyalah cara lain yang dengan sengaja mencoba mengacaukan upaya konstruktif yang diambil para stakeholder sesungguhnya di sepak bola untuk bergerak maju demi kepentingan terbaik kompetisi antarklub Eropa."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai satu-satunya badan yang diakui FIFA dan UEFA selaku perwakilan klub-klub di tingkat Eropa dan internasional, serta satu-satunya badan di mana klub-klub memiliki perwakilan dalam pengambilan keputusan, ECA menegaskan penolakan terhadap Liga Super Eropa dan juga proyek serupa."

Seperti diketahui, pada tahun lalu UEFA telah menyetujui perubahan format Liga Champions, di mana jumlah peserta akan bertambah menjadi 36 klub mulai musim 2024-25. Dalam format baru, seluruh tim akan masuk dalam satu klasemen raksasa.

ADVERTISEMENT

Masing-masing tim akan bermain delapan kali, di mana laga kandang dan tandang dibagi sama rata. Delapan tim urutan teratas akan langsung ke fase 16 besar, sedangkan peringkat 9-24 akan menjalani playoff lebih dulu.

Tak cuma Liga Champions, Liga Europa dan Europa Conference League juga akan menerapkan format yang bisa dibilang mirip. Dengan begitu, diharapkan masing-masing tim peserta bisa mendapat potensi cuan lebih besar dibanding format lama.

Sementara itu, The European Leagues - Asosiasi yang menaungi 40 liga profesional Eropa di 34 negara - menyatakan keberatan yang sama terkait gagasan ESL yang baru. Mereka menyebut A22 tak pernah mengajak berkonsultasi.

"The European Leagues sepenuhnya mendukung model kompetisi antarklub Eropa yang ada saat ini, yang berdasarkan struktur piramida terbuka dengan promosi dan degradasi dari level amatir hingga profesional di level domestik, dan di mana kualifikasi untuk kompetisi UEFA berdasarkan performa di kancah domestik setiap musim."

"Model yang ada saat ini jauh dari kata rusak, dan sebabnya tak perlu diperbaiki."

(adp/bay)

Hide Ads