Jude Bellingham resmi gabung Real Madrid dan memakai nomor punggung 5, menanggalkan nomor 22 yang sebelum ini identik dengannya. Nomor 22 sendiri sejatinya kurang lazim dipakai pemain tengah. Sudah tahu kisahnya?
Tengah pekan ini Real Madrid resmi memperkenalkan Bellingham sebagai pemain barunya. Gelandang 19 tahun asal Inggris itu direkrut dari Borussia Dortmund seharga 103 juta euro.
"Buatku uang bukanlah tujuan utama. Aku tak memikirkan uang ketika membuat keputusan-keputusan semacam ini. Tidak pernah, tidak akan. Aku main semata demi rasa suka," kata Jude Bellingham saat diperkenalkan.
Pada momen tersebut, Presiden Real Madrid Florentino Perez juga memberikan jersey dengan nomor punggung 5 buat Bellingham. Nomor itu sebelumnya dipakai oleh Jesus Vallejo di Madrid.
"Aku berterima kasih kepada Vallejo, kami sudah bicara dan ia tidak keberatan. Ia orang yang hebat," ujar Bellingham.
Sebelum ini, nomor punggung 5 di Real Madrid dipakai oleh sejumlah nama kondang seperti Raphael Varane, Fabio Coentrao, dan Fabio Cannavaro. Selain itu, tentu saja, ada Zinedine Zidane.
Dengan demikian Jude Bellingham tak lagi memakai nomor punggung 22 yang setia menemani kariernya selama di Birmingham, Dortmund, bahkan timnas Inggris di Piala Dunia.
Untuk seorang pemain tengah, apalagi yang menjadi andalan di tim, nomor 22 sejatinya terbilang kurang lazim. Nah, ada kisah unik yang mengawali kiprah Bellingham dengan nomor tersebut.
Merujuk talkSPORT, kisah itu diungkap oleh Mike Dodds yang pada tahun 2021 merupakan pimpinan divisi pengembangan pemain di Birmingham.
Baca juga: Bellingham: Saya ke Madrid Bukan karena Uang |
"Saat itu usianya masih 13 atau 14, dan seperti remaja pada umumnya di usia tersebut, mereka ingin jadi pemain nomor 10," ujar Dodds pada saat itu.
"Dan aku ingat kami duduk dengannya dan kami mengatakan, 'menurut kami itu sayang sekali, menurut kami kamu bisa memainkan semua peran tersebut (main sebagai nomor 10, 8, dan 4)'."
Dari kemampuan serba-bisa Jude Bellingham pada saat itulah Birmingham mencetuskan nomor punggung 22, akumulasi dari 10 ditambah 8 dan 4.
"Jadi kami pun mengatakan, 'kami pikir kamu bisa jadi seorang pemaoin 22'. Matanya saat itu langsung berbinar dan sejak saat itu kami tahu sudah berhasil membuatnya tertarik!" kata Dodds.
"Kami bilang bahwa ia bisa jadi gelandang bertahan, seorang pemain nomor 4. Ia juga bisa jadi gelandang box-to-box, yang adalah pemain nomor 8. Dan kami pikir ia bisa jadi kreator dan pencetak gol, nomor 10."
"Dan sejak usia 13 tahun, ia sudah mencamkan betul hal itu dan ini juga bisa terlihat dalam permainannya," tuturnya.
(krs/rin)