Ronaldinho Butuh Liburan
Selasa, 03 Apr 2007 11:46 WIB

Barcelona - Walaupun Barcelona masih berada di puncak klasemen La Liga, performa Ronaldinho dinilai semakin turun. Penyerang asal Brasil itu membutuhkan liburan untuk mengembalikan performanya.Demikian dituturkan Johan Cruyff menanggapi performa Ronaldinho pasca Piala Dunia 2006. "Kalau saya Ronaldinho, saya tidak akan berbicara dengan Laporta (Juan Laporta, presiden Barca) atau Berlusconi (Silvio Berlusconi, presiden AC Milan), melainkan kepada Sepp Blatter (presiden FIFA) dan berkata kepadanya: Saya tidak mau mengurangi kewajiban-kewajiban saya, tetapi yang Anda lakukan akan membunuh saya. Saya butuh empat pekan liburan dan empat pekan pra-musim," papar mantan bintang Belanda era 1970-an itu seperti dikutip Goal.Pernyataan Cruyff menunjuk jadwal padat yang harus dijalani Ronnie --panggilan Ronaldinho-- pasca perhelatan di Jerman lalu. Pasalnya, dibandingkan pemain bintang lainnya, pesepakbola yang dua kali terpilih sebagai pemain terbaik FIFA itu mungkin yang paling lelah seusai perhelatan empat tahunan itu. Bagaimana tidak, setelah bermain penuh untuk Brasil sampai perempat final, dia masih harus menjalani berbagai event pra-musim yang dilakukan oleh Barca. Di antaranya adalah tur ke Meksiko dan Amerika Serikat. Padahal menurut Cruyff pasca musim adalah saat yang pas untuk mengembalikan kondisi fisik pemain. Sementara libur sekurang-kurangnya satu bulan menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kebutuhan tersebut juga penting buat pemain lain. "Saya menggunakan Ronaldinho sebagai contoh untuk menggambarkan betapa gilanya jadwal yang ada sekarang. Dia terbebani karena dia selalu menjadi pemain nomor satu dan diharuskan membuat perubahan. Tapi mustahil jika Anda selalu tampil sama setiap musim dan di setiap kompetisi di masa sekarang ini," tukasnya. "Sungguh menakutkan jika empat pekan liburan dan pra-musim adalah sesuatu yang tidak bisa diperoleh pemain seperti dia," tandasnya. Keluhan Cruyff sebetulnya bukan pernyataan baru. Banyak pelatih top seperti Jose Mourinho dan Arsene Wenger juga telah mengeluhkan hal yang sama. Mantan pemain Barca itu sendiri mengusulkan beberapa hal untuk memangkas jadwal seperti kompetisi yang hanya terdiri dari 18 tim dan dihapuskannya sistem replay atau pertandingan dua leg. (mel/a2s)