Di bawah Hansi Flick, Barcelona tampil garang sekaligus cantik. Meski begitu, Flick meyakini hanya titel juara yang akan menjadi tolok ukur kesuksesan Barca.
Barcelona mempekerjakan pelatih Jerman itu mulai musim ini setelah nirgelar di 2023/2024. Barca pelan-pelan menanjak dengan merebut titel Piala Super Spanyol dan melaju tidak terkalahkan dalam 20 pertandingan di sepanjang 2025.
Lebih gila lagi karena Barcelona-nya Flick menorehkan 139 gol untuk jadi tim Spanyol tersubur dalam sejarah setelah 45 pertandingan. Produktivitas Blaugrana ini membuka jalan lebar-lebar untuk meraih quadruple di akhir musim karena masih bertahan dalam persaingan LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sekadar menjanjikan, performa Barcelona turut menuai pujian karena memainkan sepakbola menghibur. Namun, Flick mewanti-wanti bahwa sukses atau tidaknya Barca hanya akan ditentukan melalui gelar-gelar utama yang bisa didapat.
"Kami bangga dengan tim ini dan cara kami bermain. Bukan karena keberuntungan kami bisa sampai sejauh ini: kami pantas mendapatkannya. Saya juga ingin berterima kasih kepada semua orang atas kerja keras mereka. Dalam setiap situasi, mereka memberikan jawaban yang tepat," ujar Hansi Flick di Reuters.
"Sikap mereka selalu sama, mereka selalu memberikan yang terbaik dan tidak pernah menyerah. Hasilnya, kita lihat saja nanti... Tim telah meningkat dan saya telah memberi tahu mereka. Saya bersyukur atas apa yang mereka lakukan. Namun, ini adalah sepakbola, jadi yang terpenting adalah gelar juara."
"Namun sejauh ini semua orang senang dengan gaya, permainan, dan bagaimana para pemain telah meningkat. Saya senang dengan tim dan suasana di ruang ganti. Kami harus terus seperti ini," dia menambahkan.
Barcelona akan mencoba mendekat ke trofi Copa del Rey saat menyambangi Atletico Madrid untuk semifinal leg kedua pada Kamis (3/4) dinihari WIB. Kedua tim bermain imbang 4-4 di leg pertama.
(rin/nds)