Parade Blunder di Stamford Bridge

LIga Inggris: Chelsea 4-0 Tottenham Hotspur

Parade Blunder di Stamford Bridge

- Sepakbola
Minggu, 09 Mar 2014 14:25 WIB
Parade Blunder di Stamford Bridge
Jakarta -

"Selamat ulang tahun untuk Chelsea! Ini hadiah dari Spurs untuk kalian". Ups, saya kira Chelsea sedang berulang tahun malam ini karena derby London Utara kali ini diwarnai dengan parade blunder-blunder yang dilakukan oleh pertahanan Tottenham Hotspur. Chelsea pun menang melalui gol-gol yang dicetak pada babak kedua oleh Samuel Eto’o, Eden Hazard, dan Demba Ba yang menyumbang dua gol.

Kemenangan meyakinkan 4-0 di Stamford Bridge tersebut membuat Chelsea untuk sementara nyaman bertengger di puncak klasemen Premier League dengan keunggulan tujuh poin.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya, tim Jose Mourinho bermain dengan pertahanan yang kuat dan juga masih tanpa Ashley Cole. Pemain yang berhasil mencetak hattrick pada pertandingan sebelumnya, Andre Schuerrle, kali ini bermain sebagai pemain inti di sayap kiri The Blues.

Kubu tamu yang diasuh oleh Tim Sherwood bermain dengan niat sedikit bertahan dengan menurunkan lima pemain bertipikal bek dan dua pemain gelandang bertahan.

Kyle Walker dipasang sebagai gelandang sayap kanan, sementara Gylfi Sigurdsson dimainkan kembali setelah sembuh dari cederanya. Younes Kaboul juga kembali diturunkan berduet dengan kapten Michael Dawson di jantung pertahanan. Sementara Emmanuel Adebayor yang sedang on fire kembali bermain sebagai ujung tombak tunggal.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan ini sangat menjanjikan untuk sebuah bigmatch. Dan benar saja. Permainan membosankan pada babak pertama pun seolah buyar pada babak kedua.

Setelah babak pertama yang kering gol dan juga kering peluang, Chelsea mengamuk dengan mencetak empat buah gol. Sebenarnya Chelsea tidak sepenuhnya mengamuk sih, hanya saja Spurs yang turun dengan banyak bek tersebut justru melakukan banyak blunder. Mari kita simak daftarnya di bawah ini.

Pertama, pada menit ke-56, blunder Jan Vertonghen di sisi kiri pertahanan The Lilywhites. Ia sempat terpeleset kemudian dan dengan paniknya mencoba membuat backpass kepada Hugo Lloris. Sayang, operannya malah berbuah assist manis untuk Samuel Eto'o yang dengan mudah menaklukan Lloris melalui celah di kedua kakinya.

Lalu tak lama setelah itu, yaitu 3 menit setelahnya, Kaboul menjatuhkan Demba Ba di dalam kotak penalti. Sebuah pelanggaran yang memang berhak dihukum dengan tendangan penalti. Namun, sial bagi Kaboul, ia juga harus menerima kartu merah sehingga Spurs harus bermain dengan 10 pemain. Tanpa halangan, Eden Hazard berhasil mengonversi tendangan penalti tersebut menjadi sebuah gol.

Dari sini perjalanan Spurs seolah mengalami jalan yang menanjak terjal: tertinggal dua gol, bermain di kandang lawan, dan bermain dengan 10 pemain. Ditambah lagi mental-mental pemain bertahan mereka yang sudah terlanjur kedodoran.

Setelah itu, blunder ketiga dihadiahkan oleh Sandro kepada Demba Ba. Ia gagal memotong operan dan malah memberi bola kepada Ba yang dengan bebas tinggal berhadapan dengan Lloris. Lalu lagi-lagi Lloris harus ditaklukan melalui sela-sela kedua kakinya. Gol yang terjadi pada menit ke-88 ini seolah membuat Chelsea mengunci kemenangan mereka.

Sayangnya kesialan Spurs tidak sampai di situ. Michael Dawson kemudian mengalami cedera hamstring dan digantikan oleh Ezekiel Fryers. Lalu Kyle Walker berperan dalam gol kedua Ba dengan backpass sundulannya yang gagal dan malah jatuh ke kaki Ba.

Tentu ini jadi pelajaran yang sangat menyakitkan untuk Sherwood. Niatan bermain defensive, namun pemain-pemain bertahannya malah banyak membuat blunder.

Kunci Permainan Spurs pada Babak Pertama

Sebenarnya Spurs bermain baik pada babak pertama, dengan penguasaan bola, jumlah tendangan ke gawang, dan jumlah perebutan bola yang lebih baik dari Chelsea. Salah satu faktor bermain baiknya Spurs pada babak pertama adalah penampilan dari Nabil Bentaleb.


Pemain bernomor punggung 42 ini memang sempat terlihat gugup dan langsung mendapatkan kartu kuning pada awal babak pertama. Namun ia berhasil memperbaiki penampilannya sepanjang sisa babak pertama.

Bentaleb unggul pada statistik operan berhasil sebanyak 38 operan dari 40 percobaan operan pada babak pertama. Selain itu, ia juga berhasil memenangkan dua kali duel udara dan berhasil melakukan tiga buah intersepsi bola.

Sebuah peluang juga berhasil ia ciptakan, sayang tendangannya masih melebar tipis dari sisi gawang Petr Cech.

Sorotan untuk Pertahanan Spurs



Pada awal pertandingan, Spurs sudah melakukan blunder-blunder mendasar yang tidak perlu ketika diserang oleh Chelsea. Tercatat dua kali Younes Kaboul kedapatan berada pada posisi yang salah, sehingga Samuel Eto’o bergerak bebas dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Lloris.

Penampilan buruk Kaboul ini bertambah parah pada babak kedua. Meskipun sebenarnya, saya kira, ia memang tidak pantas menerima kartu merah, kombinasinya ndengan Dawson terlihat tidak klop. Tidak heran, karena memang Kaboul baru dimainkan kembali setelah sekian lama mengalami cedera.

Selain itu, Kyle Walker juga terlihat sedikit kagok bermain di luar posisi aslinya. Biasa bermain sebagai bek kanan, kali ini ia berperan sebagai gelandang kanan. Beberapa kali ia mengambil posisi yang terlalu bertahan dan terlambat untuk naik. Beruntung, staminanya mampu menutup sisi negatif tersebut, sehingga ia malah terlihat rajin naik dan turun, ya, meskipun tidak efektif.

Namun, gelar pemain terburuk pada pertandingan ini "berhasil" didapatkan oleh Jan Vertonghen. Bek tengah yang biasa bermain rajin itu, pada pertandingan kali ini terlihat malas dalam bertahan. Puncaknya adalah ketika ia terpeleset dan melakukan blunder panik pada gol pembuka Chelsea.

Efektivitas Penyerang-penyerang Chelsea

Secara praktis Chelsea memang hanya memiliki tiga orang striker, yaitu Samuel Eto'o, Fernando Torres, dan Demba Ba. Satu hal yang pasti, mereka semua adalah penyerang paling efektif yang Mourinho miliki.


Seorang striker memang diharapkan untuk memiliki keahlian-keahlian yang lengkap. Namun, apalah arti kehadiran mereka tanpa hadirnya pula gol. Pada pertandingan semalam terlihat bahwa baik permainan Eto'o dan Ba tidak menunjukkan peran sebagai complete forward.

Beruntungnya kedua pemain ini berhasil menjalankan tugas utama mereka, yaitu menembak, menciptakan peluang, dan mencetak gol. Mourinho berhasil membuat penyerang-penyerang yang ia miliki untuk bermain lebih efektif daripada bermain lebih efisien.

Perubahan Chelsea di Babak Kedua

Entah apa yang Mourinho lakukan selama jeda babak pertama. Di luar kesalahan-kesalahan pertahanan Spurs di atas, sebenarnya permainan Chelsea mengalami perbaikan performa pada babak kedua.


Sektor sayap menjadi sorotan yang paling kelihatan. Permainan Eden Hazard dan Andre Schuerrle yang terlihat sunyi pada babak pertama, seolah mendapat suntikan darah segar pada babak kedua. Pergerakan kedua pemain sayap ini terlihat lebih hidup dan lebih efektif.

Masuknya Oscar menggantikan Frank Lampard juga sebenarnya tidak memberikan perubahan taktikal yang drastis. Nemanja Matic juga terlihat bagus, tapi tidak spesial di posisi gelandang bertahan.

Taktik The Special One sepertinya tidak terlalu spesial pada pertandingan derby kali ini. Di atas lapangan Chelsea menunjukkan tim yang bernasib lebih beruntung daripada Spurs. Mourinho harus banyak berterimakasih kepada lini pertahanan Spurs yang sedang baik hati.

Kekalahan ini kembali membuat Tottenham Hotspur mendapatkan titel sebagai klub yang paling angin-anginan sepanjang musim ini. Sementara Mourinho sedang santai sambil ongkang-ongkang kaki di puncak klasemen dengan keunggulan tujuh poin dari Liverpool dan Arsenal, yang keduanya masih menyimpan tabungan satu pertandingan sisa. Kemudian di bawah mereka ada Manchester City membuntuti dengan tabungan yang lebih banyak, yaitu dua buah pertandingan sisa.



(krs/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads