Kecepatan dan Kesabaran Belanda Mengalahkan Penguasaan Chile

Grup B: Belanda 2-0 Chile

Kecepatan dan Kesabaran Belanda Mengalahkan Penguasaan Chile

- Sepakbola
Selasa, 24 Jun 2014 13:23 WIB
Kecepatan dan Kesabaran Belanda Mengalahkan Penguasaan Chile
FIFA via Getty Images/Shaun Botterill
Jakarta -

Pertandingan antara Belanda dan Chile yang sudah memastikan lolos ke babak 16 besar menjadi pertempuran taktik yang menarik. Chile memiliki penguasaan bola yang jauh lebih baik, sementara Belanda mengandalkan kecepatan dari Arjen Robben.

Dua gol Belanda di babak kedua oleh pemain-pemain pengganti, Leroy Blind di menit ke-77 dan Memphis Depay di penghujung laga, memenangkan pertandingan di Sao Paulo. Kemenangan ini menunjukkan bahwa Belanda tidak hanya mengandalkan nama-nama besar saja dan sekaligus memastikan mereka untuk lolos sebagai juara grup.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belanda dan Chile sama-sama sadar mereka ingin menjuarai Grup B untuk menghindari pertemuan dengan Brasil di perdelapan final, yang memang akhirnya menjadi juara Grup A.

De Oranje bermain dengan kecemerlangan kecepatan dan skill individu pemain-pemain mereka yang berkelas yang membuat turnamen ini kaya dengan gol, sementara Chile berhasil memperagakan sepakbola pressing yang menggairahkan. Sebelumnya keduanya berhasil mengalahkan sang juara bertahan, Spanyol, dengan cara mereka masing-masing.

Louis van Gaal dan Jorge Sampaoli sama-sama memainkan formasi berisiko 3-4-1-2 mereka dengan wingback yang sangat energik.

Absennya Bruno Martins Indi membuat Louis van Gaal menarik Daley Blind ke posisi bek tengah, sementara posisi wingback diisi oleh pemain energik asal Fenerbahce, Dirk Kuyt. Di kanan ia masih mengandalkan Daryl Janmaat. Selain Indi, van Gaal juga tidak bisa menurunkan Robin van Pesie yang absen akibat akumulasi kartu kuning.

Jika Belanda memiliki masalah cedera pemain dan akumulasi, Sampaoli masih mengandalkan Eugenio Mena dan Mauricio Isla di posisi wingback. Meskipun Charles Aranguiz diragukan tampil, ia masih ditempatkan di pos belakang kedua penyerang Chile. Arturo Vidal menjadi satu-satunya pemain yang diistirahatkan oleh Sampaoli.

Kunci Permainan di Lini Tengah Chile



Grafik pengaruh pemain Chile di atas lapangan

Chile bermain sebagai satu unit, dengan Charles Aranguiz menjadi simbol pressing dan counter attack kilat mereka. Pada pertandingan semalam, perannya bersama Marcelo Diaz menjadi kunci lini tengah Chile.

Diaz, yang berperan sebagai jenderal penyeimbang tim, beberapa kali membelenggu lini tengah Belanda dengan tekel-tekelnya. Ia berperan dalam melancarkan dua tekel kunci ketika seluruh pemain Chile hanya mampu melakukan tekel bersih sebanyak 6 kali dari 14 kali percobaan.

Pada grafik players influence di atas, kita bisa melihat Diaz dan Aranguiz yang selalu berada di lapangan tengah Chile. Kedua pemain ini berperan besar pada andil penguasaan bola Chile yang mencapai 69% dengan jumlah operan berhasil yang mencapai angka 404. Jika dibandingkan dengan Belanda, De Oranje hanya mampu mencapai 149 operan.



Grafik operan Belanda dan Chile

Chile Buntu dalam Menyerang

Belanda mungkin memang hanya memiliki sedikit penguasaan bola, tapi hasil pertandingan berbicara sebaliknya: Belanda memiliki jumlah tembakan lebih banyak, tembakan tepat sasaran yang lebih banyak, dan gol yang lebih banyak pula.

Lini tengah Belanda yang terbelenggu tidak membuat mereka ciut. Belanda berhasil melepaskan 13 tembakan dengan 4 di antaranya tepat sasaran. Sementara Chile yang banyak memainkan operan di tengah lapangan hanya mampu menembak 8 kali dan hanya satu yang tepat sasaran.



Grafik tembakan ke gawang dari Belanda dan Chile

Ketidakmampuan Chile dalam menciptakan peluang ini menimbulkan tanda tanya. Nyatanya mereka memang secara impresif menunjukan kepada kita bahwa mereka adalah lawan yang siap menghadapi tim-tim besar (bukan Australia tentunya), tetapi untuk pertama kalinya malam ini, mereka tidak terlihat konsisten dalam menyerang.

Alexis Sanchez yang biasanya bergerak bebas melalui tengah dan melebar, kali ini tidak mampu berbuat banyak karena serangan Chile miskin fical point akibat dari Eduardo Vargas yang selalu di-bully oleh permainan fisikal Belanda. Matinya Vargas ini menyebabkan penyerangan Chile tidak berhasil tersambung ke Sanchez.

Seperti yang telah disampaikan di atas, peran Aranguiz dan Diaz yang menjadi kunci lini tengah Chile juga hanya sampai pada jumlah operan dan penguasaan bola saja. Hal itu terjadi karena penetrasi mereka seringkali datang dari area sayap, sedangkan kali ini Belanda memaksa wing back mereka untuk tidak dibiarkan mampu mengeluarkan performa seperti pada dua pertandingan sebelumnya.

Cara Belanda Mematikan Wingback Chile



Grafik pengaruh pemain Belanda di atas lapangan

Performa wingback Chile memang sedang dalam tingkat yang mencengangkan, dengan energi yang tiada habisnya, seolah membuat dinamo penyerangan dan bertahan Sampaoli menjadi momok bagi siapa saja lawan mereka.

Namun, ini adalah pertandingan 3-4-2-1 melawan 3-4-2-1 dimana para wingback akan saling beradu.
Β 
Absennya Indi sempat menjadi sorotan pada awal laga, namun dengan jeniusnya van Gaal mentransformasikan Kuyt untuk menjadi wingback kiri yang pada pertandingan ini banyak menghabiskan waktu di area defensif Belanda untuk membantu Blind menjinakkan Isla.

Sedangkan di sayap yang berseberangan, Janmaat memang tidak mendapatkan bantuan seperti yang Blind dapatkan dari Kuyt, sehingga beberapa kali ia kesulitan berhadapan dengan Mena. Seharusnya Janmaat mendapatkan bantuan dari Robben yang memiliki alasan tersendiri untuk jarang turun.

Namun, entah kenapa hal ini tidak membuat Chile menjadi memiliki alternatif menyerang lewat sayap kiri, sisi dimana Janmaat selalu ditinggalkan oleh Robben. Sepertinya maksud van Gaal untuk menciptakan ruang yang luas di depan Kuyt akan memancing pemain-pemain Chile untuk mengekploitasi lini kiri Belanda.

Rasanya van Gaal sukses menjalankan rencananya. Dengan Kuyt yang selalu siap, serangan-serangan Chile dari kanan pun mampu diredam.

Peran Nigel de Jong

Belanda memang rela-rela saja menyerah dalam penguasaan bola demi menjaga kekompakan bentuk lini tengah mereka. Di sana ada sang jangkar, Nigel de Jong, yang berperan besar dalam kedisiplinan lini tengah Tim Oranye. Ia berhasil membuat beberapa tekel krusial.



Grafik permainan Nigel de Jong

Meskipun sempat mendapatkan anggapan miring akibat performa negatifnya selama beberapa tahun ini, de Jong membuat lini tengah Belanda berenergi dan beberapa kali berhasil memenangkan bola guna memastikan sedikitnya celah yang Belanda buat untuk dimanfaatkan oleh Chile. Di sini lah penguasaan bola Chile menghadapi kebuntuan.

Buah Kesabaran dan Kecepatan Belanda

Setelah performanya yang linglung kala menghadapi Australia, Gary Medel kembali ditugaskan untuk mengorganisasi gembok lini belakang Chile. Namun performanya mendapat ujian berat malam tadi dengan pertahanan Chile yang kedapatan sering grogi jika menghadapi kecepatan pemain-pemain Belanda.

Hal inilah yang kemudian membuat penguasaan bola Chile menjadi sia-sia, dan membuat kesabaran Belanda memetik buah yang manis dengan memanfaatkan beberapa kesempatan saja melalui kecepatan mereka.



Grafik tekel Belanda dan Chile

Hal pertama yang menjadi kunci serangan balik cepat Belanda adalah perubahan penguasaan bola, biasanya melalui tekel. Dengan peran de Jong, tekel Belanda mendapatkan angka yang fantastis, yaitu 26 tekel berhasil ketika Chile hanya mampu melakukannya sebanyak 6 kali saja.

Setelah tekel berhasil dilaksanakan, hal selanjutnya adalah magis dari Robben. Robben tentunya adalah senjata andalan Belanda, apalagi dengan ketidakhadiran van Persie.

Selama lebih dari satu jam ia beberapa kali merepotkan Medel dkk, namun kunci keberhasilan taktik van Gaal ada pada pergantian pemain yang ia lakukan. Dengan memasukan Terence Kongolo dan kemudian Memphis Depay, ia menambah energi dan kecepatan yang Belanda butuhkan untuk mencetak gol.

Terutama untuk Depay, ia kerap dikritik karena ketidak kompetenannya dalam bertahan. Pertama, ini yang membuat van Gaal lebih dulu menurunkan Kuyt dan Jeremain Lens di sayap. Kedua, dari sisa pertandingan yang tinggal sebentar saja justru di situlah momen dimana Depay bisa beraksi dengan leluasa tanpa ia harus memikirkan bertahan.

Lalu, kemudian masuknya Leroy Fer juga membuat lini tengah Belanda menjadi lebih cair setelah sebelumnya dibuat padat dengan kekauan de Jong dan Sneijder. Benar saja, dalam waktu 90 detik setelah ia masuk ke lapangan, pemain Norwich City tersebut mampu menyambut bola set piece yang merupakan sentuhan keduanya dalam pertandingan itu, membuat Belanda unggul 1-0.



Proses gol Leroy Fer

Kemudian di injury time, Belanda mencetak gol kedua dengan serangan balik cepat yang berasal dari area defensif Chile. Diawali Robben yang jauh berlari menggiring bola, Depay membuntuti Robben kemudian mencari ruang untuk mencetak gol dari jarak dekat.



Proses gol Memphis Depay

Kesimpulan

Jadi, kunci kemenangan Belanda malam tadi adalah kejeniusan taktik yang diracik oleh Lous van Gaal, permainan beringas Nigel de Jong, kesabaran seluruh pemain Belanda, dan satu lagi, kecepatan Arjen Robben yang menjadi man of the match pada pertandingan itu.



Grafik permainan Arjen Robben

Pada malam itu, Robben berhasil membuat 4 buah take-on, dua buah key pass, dan sebuah assist manis kepada Depay.

Belanda memang sangat sibuk dalam menangani dan mematikan bola-bola Chile, tapi kinerja terbaik mereka adalah ketenangan dan kesabaran mereka. Mereka mungkin akan harus bermain lebih baik lagi jika mereka ingin maju lebih jauh di turnamen ini, namun mereka berhasil menghancurkan Spanyol dan melakukan comeback melawan Australia.

Lalu dinihari tadi, meskipun mereka menjadi minoritas dalam penguasaan bola dibanding Chile, mereka masih bisa melakukan taktik yang cepat dan jitu. Itu adalah modal berharga Belanda untuk melaju jauh di Piala Dunia 2014.

Menghadapi Meksiko di Fortaleza lima hari lagi menjadi momen pertama Belanda untuk membuktikan itu semua. Sementara Chile harus kembali membuktikan permainan mengesankan mereka sekali lagi di Belo Horizonte menghadapi sang tuan rumah Brasil.

===

*dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini




(roz/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads