Menghadapi jadwal padat di babak 8 besar Indonesia Super League (ISL), Semen Padang melakukan rotasi saat menghadapi Persipura Jayapura. Perjudian 'Kabau Sirah' pun berakhir manis.
Semen Padang meraih poin sempurna kala menjamu tamunya, Persipura di Stadion Haji Agus Salim, Rabu malam (8/10). Mereka menang tipis 1-0 lewat gol Nur Iskandar pada menit ke-16.
Ada satu kunci kemenangan Semen Padang pada laga ini. Yakni pemilihan susunan pemain inti yang secara berani dilakukan oleh Pelatih Jafry Sastra. Padahal Semen Padang sejatinya bisa bermain komplit mengingat tak ada satu pun pemain yang absen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rotasi besar-besaran di lakukan oleh mereka. Di jantung pertahanan, David Pagbe, pemain asing asal Kamerun yang tak diturunkan kala melawan Arema Cronus, dimasukan sebagai pemain inti menggantikan Saepulloh Maulana yang tampil buruk karena gagal menjaga striker Arema, Samsul Arif pada laga sebelumnya.
Pagbe diduetkan dengan Seftya Hadi sebagai pengisi pos bek tengah. Bermainnya Pagbe membuat pemain asing asal Korea, Hyun Koo, absen pada laga ini. Tentunya ini karena terbentur regulasi Liga Indonesia yang hanya memperbolehkan tiga pemain asing dalam satu laga.
Tak dimainkannya Hyun Koo membuat Jafri Sastra harus memilih pemain yang tepat untuk menemani Eka Ramdani di lini tengah. Pilihan Jafri Sastra sendiri akhirnya jatuh pada gelandang berusia 27 tahun, Rudi.
Pilihan ini terbilang sebuah perjudian besar mengingat menit bermain Rudi sangatlah sedikit. Pada babak wilayah, Rudi hanya bermain sebanyak 178 menit hasil dari dua kali starter dan lima kali sebagai pengganti. Biasanya sebagai pengganti Hyun Koo, pelatih Jafri Sastra memilih Jajang Paliama.
Selain itu, secara mengejutkan kapten tim Hengki Ardiles dibangkucadangkan. Posisi fullback kanan diberikan pada Ricky Ohorella. Peran Ohorella yang lebih ofensifl-ah yang jadi alasan pemilihan ini. Secara otomatis dimasukannya Ohorella berimbas pada dimainkannya juga Nur Iskandar sejak menit-menit awal menggantikan pos Airlangga Sutjipto sebagai striker.
Sementara itu di kubu tim tamu, Gerald Pangkali dan Lukas Mandowen mesti absen pada laga ini akibat cedera. Absennya dua pemain ini tak membuat posisi Titus Bonai, Boaz Salossa, dan Ian Louis Kabes tergeser sebagai barisan gedor.
Memutus Serangan Balik Persipura lewat Eka Ramdani
Perubahan line up Semen Padang ternyata sangat berdampak besar pada permainan Semen Padang, baik ketika melakukan serangan maupun ketika bertahan. Serangan Semen Padang tersusun dari ke lini ke lini, sementara pertahanan Semen Padang membuat lini serang Persipura kesulitan menyentuh area kotak penalti. Padahal pada babak pertama, Persipura langsung bermain terbuka.
Tim berjuluk Mutiara Hitam ini terlihat terlalu mengandalkan trio penyerang Boaz-Kabes-Titus Bonai. Dalam beberapa kesempatan peran lini kedua dari tengah selalu sering terlambat membantu serangan.
Pada laga ini Persipura cenderung menyerang lewat serangan balik lewat kedua sayap. Umpan panjang langsung dikirimkan dari belakang pada Tibo dan Kabes yang bermain melebar di depan.
Namun strategi bertahan yang diterapkan Semen Padang membuat kecepatan yang dimiliki Persipura ini menjadi tak terlalu membahayakan. Pasalnya, pemain bertahan Semen Padang selalu berada di posisi yang tepat untuk menghalau atau menghambat pergerakan Persipura. Ketika diserang pemain Semen Padang langsung memainkan garis pertahanan yang dalam.
Penempatan Eka Ramdani yang bermain merapat pada backfour jadi inovasi taktik tersendiri. Absennya Hyun Koo membuat Eka-lah yang menjaga kedalaman di lini tengah.
Ketika menyerang pun Eka cenderung tak terlalu maju demi mengantisipasi serangan balik Persipura tersebut. Maka tak heran Eka harus bergerak melebar untuk menutupi pergerakan Kabes atau pun Tibo. (lihat grafik di bawah)

Semen Padang Andalkan Umpan Pendek
Selain bermain baik kala membantu pertahanan, Eka Ramdani pun menjadi pemain pertama yang membangun serangan. Ia dengan pintar mendistribusikan bola ke kedua sayap yang dihuni Vizcarra dan Hendra Bayauw.
Awalnya, Semen Padang menyerang lewat pakemnya, yaitu umpan bola lambung yang diarahkan pada Osas Saha. Namun umpan panjang yang biasanya dilancarkan Eka Ramdani berkali-kali dimentahkan oleh bek jangkung Persipura, Bio Paulin.
Menyadari hal ini, Semen Padang pun mulai melancarkan umpan-umpan pendek cepat dari kaki ke kaki. Di sinilah peran seorang Rudi terlihat. Rudi selalu mendekati pemain yang sedang menguasai bola.
Tujuannya tentu saja untuk memudahkan melakukan umpan satu-dua. Bersama Nur Iskandar yang bermain lebih di belakang, umpan pendek Semen Padang begitu mengalir ketika melakukan serangan.

Β
Posisi pemain Semen Padang ketika menyerang
Nur Iskandar memang mencetak gol lewat skema tendangan sudut. Tapi serangan yang menghasilkan tendangan sudut tersebut merupakan serangan yang dikreasikan lewat serangan balik lewat umpan pendek antara Rudi β Vizcarra β Nur Iskandar yang di akhiri umpan terobosan pada Osas Saha.
Pemain berkebangsaan Nigeria ini mendapatkan peluang terbuka dan tinggal satu lawan satu menghadapi kiper Persipura, Yoo Jae-Hoon. Namun tendangan Osas mengenai kaki Jae-Hoon sehingga menghasilkan tendangan sudut.
Serangan Semen Padang pun semakin berbahaya dengan cakupan pergerakan Hendra Bayauw dan Nur Iskandar yang semakin luas. Keduanya memiliki kecepatan dan kemampuan menggiring bola yang berkali-kali merepotkan pertahanan Persipura. Nur Iskandar tercatat melakukan 4 dribel sukses dan Bayauw 5 dribel sukses.
Perlawanan Persipura Babak Dua
Pada babak dua, Persipura merespons permainan menyerang Semen Padang. Pada menit ke-57, Pelatih Jacksen F Tiago menarik Nelson Alom yang digantikan Ferry Pahabol.
Masuknya Pahabol membuat disposisi terjadi antara pemain Persipura. Pahabol ditempatkan sebagai penyerang tengah menggantikan peran Boas. Sementara Boas berpindah ke sayap kiri, dan Kabes ditarik menjadi gelandang untuk mengisi pos yang ditinggalkan Nelson Alom.
Perubahan ini membuat Persipura mendominasi pada babak kedua. Boas yang beroperasi di sisi sayap mulai sering mendapatkan pasokan bola. Dengan kemampuan dribel-nya, kapten Persipura ini kerap kali mengobrak-abrik pertahanan Semen Padang sendirian.
Sadar serangan Persipura mulai terlihat membahayakan, pada babak dua Semen Padang terlihat lebih memfokuskan pada lini pertahanan. Serangan balik lewat umpan panjang mulai kembali dipraktekkan lewat Eka Ramdani.
Empat gelandang Semen Padang yang berdiri sejajar ikut bahu membahu membangun benteng pertahanan. Jarak antara dua lini pun semakin rapat. Bertahan menggunakan delapan pemain membuat Persipura kesulitan menemukan celah untuk melakukan umpan.
Β

Opsi bertahan ini pun bisa dibilang merupakan pilihan tepat bagi Semen Padang. Lantaran babak kedua, para pemain Semen Padang mulai terlihat kelelahan. Sedangkan Persipura kemudian memasukkan tenaga baru, Ricky Kayame, pada menit ke-75.
Kondisi ini membuat Semen Padang saat menyerang mengandalkan serangan balik memanfaatkan kecepatan dari Nur Iskandar dan kemampuan penguasaan bola dari Osas Saha. Posisi dua fullback Persipura, Yustinus Pae dan Ruben Sanadi yang sering overlapping membuat Semen Padang berkali-kali mendapat peluang terbuka.
Pada babak dua, sebenarnya Osas Saha dan Nur Iskandar berkali-kali mampu mendapatkan peluang emas. Seperti misalnya Osas Saha yang dua kali mendapatkan peluang terbuka di sisi sebelah kiri pertahanan Persipura. Hanya saja tendangannya selalu tak menemui sasaran.
Dengan masih banyaknya peluang yang didapatkan Semen Padang, membuat Jafri Sastra ragu untuk melakukan pergantian pemain. Baru pada menit ke-81 dan 91 Semen Padang melakukan pergantian pemain, di mana Rudi digantikan Jajang Paliama dan Airlangga Sutjipto yang menggantikan Hendra Bayauw.
Kesimpulan
Umpan pendek yang diperagakan para pemain Semen Padang cukup sukses merepotkan lini pertahanan Persipura. Serangan lewat skill individu dari Nur Iskandar, Vizcarra, dan Hendra Bayauw yang mampu melewati dua-tiga pemain Persipura membuat serangan Semen Padang lebih variatif.
Penentuan susunan pemain inti Semen Padang oleh Jafri Sastra pun menjadi kunci bagaimana strateginya ini bisa berjalan. Nur Iskandar yang biasanya baru dimasukkan pada babak kedua, diturunkan sejak menit awal. Bersama Rudi, keduanya menampilkan performa mengesankan sehingga Semen Padang mampu mendominasi pertandingan pada babak pertama.
Sementara bagi Persipura, mereka tentunya harus mengakui kehebatan Kabau Sirah pada laga ini. Mereka pun harus sadar ketergantungan menyerang dengan hanya mengandalkan kecepatan Tibo-Boaz-Kabes haruslah sedikit demi sedikit dikurangi.
Variasi serangan lain jelas perlu dipikirkan oleh sang pelatih, Jacksen F. Tiago. Apalagi pada pertandingan selanjutnya Mutiara Hitam akan bertandang ke kandang Arema Cronus yang kualitasnya berada di atas Semen Padang. Jika hanya mengandalkan satu skema penyerangan, jangan heran mereka akan pulang dengan tangan hampa lagi.
(mrp/fem)