Barcelona akhirnya mampu menjawab keraguan banyak pihak saat mengalahkan Atletico Madrid 3-1 dalam lanjutan Liga Spanyol 2014/2015. Trio penyerang kelas dunia mereka, Luis Suarez, Neymar, dan Lionel Messi, masing-masing menyumbangkan satu gol untuk kemenganan Barcelona. Sedangkan Atletico Madrid, hanya bisa membalas dari tendangan penalti yang dieksekusi Mario Mandzukic.
Luis Enrique langsung menurunkan para pemain terbaik yang dimilikinya. Trisula penyerang mereka langsung mengisi pos terdepan lini serang Barcelona. Hanya saja kali ini Luis Suarez yang ditempatkan di posisi penyerang tengah. Sedangkan Lionel Messi digeser ke kanan untuk bermain sebagai penyerang sayap kanan dan Neymar di sebelah kiri.
Sedangkan tim tamu menggunakan formasi 4-4-2 dengan menempatkan Griezmann dan Mandzukic sebagai dua penyerang di depan. Simeone sedikit melakukan perubahan dalam susunan barisan pertahanan Atletico. Pada posisi bek kiri, Simeone lebih memilih memainkan Jesus Gamez ketimbang bek asal Brasil, Guilherme Siqueira. Hal ini cukup mengherankan mengingat sebeumnya Jesus Gamez baru satu kali membela Atletico di La Liga musim ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susunan pemain kedua tim
Berpusat di Messi di Sisi Kanan
Dalam enam pertemuan kedua tim yang terjadi musim lalu, Barcelona tidak sekalipun berhasil memenangkan pertandingan. Lima di antaranya berakhir imbang dan satu kali dimenangkan Atletico Madrid.
Cara bertahan yang diperagakan Simeone bersama Atletico memang menyulitkan permainan Barcelona untuk berkembang. Simeone menempatkan seluruh pemainnya, termasuk dua penyerang untuk ikut membentuk pertahanan. Semua pemain Atletico berdiri sangat rapat di wilayah sendiri saat bertahan, sehingga tidak menciptakan ruang bagi pemain lawan untuk masuk ke dalamnya.
Atletico yang sengaja membiarkan lawan menguasai bola, hanya menunggu di areanya sendiri, untuk kemudian melakukan tekanan saat lawan mulai masuk ke area pertahanan mereka. Cara bertahan demikian sangat memungkinkan mereka untuk mengepung satu pemain lawan dengan 2 atau 3 pemain Atletico sekaligus, untuk merebut penguasaan bola.
Lawan yang bermain dengan cara ini tentu tidak disukai oleh Barcelona. Barcelona adalah tim yang selalu memainkan umpan-umpan pendek melewati celah pertahanan lawan. Semakin sempit celah yang ada, semakin sulit juga permainan Barcelona berkembang. Inilah yang kemudian membuat Barcelona kesulitan saat melawan Atletico pada 6 laga yang berlangsung musim lalu.
Pada pertandingan ini Simeone masih memperagakan cara bermain yang sama. Pemain Atletico berdiri rapat di wilayah pertahanan mereka, dan menunggu para pemain Barcelona masuk untuk kemudian menekan dengan jumlah pemain yang lebih banyak.

Posisi para pemain Atletico Madrid saat bertahan
Namun Barcelona melakukan sedikit perubahan. Jika musim lalu Messi selalu berada di tengah, kini pemain Argentina ini digeser ke sisi kanan. Luis Suarez yang kemudian mengisi posisi yang ditinggalkan Messi sebagai penyerang tengah.
Hal ini tentu saja dilakukan Luis Enrique dengan maksud tertentu. Dengan cara inilah Enrique berhasil mencuri 2 gol dari pertahanan rapat Atletico di babak pertama.
Meski tidak lagi ditempatkan sebagai penyerang tengah, Luis Enrique tetap menjadikan Messi sebagai pusat serangan Barcelona. Aliran bola dari Iniesta, Rakitic, maupun Busquet di tengah, lebih banyak menuju sisi kanan yang merupakan posisi Messi ketimbang ke sisi kiri.
Hal ini terlihat dari catatan kecenderungan Barcelona melakukan serangan. Tercatat, Barcelona serangan Barcelona yang melalui sisi kanan lapangan mereka mencapai 41%. Jauh lebih tinggi jika dibandingkan serangan dari tengah yang hanya 27% dan serangan dari kiri yang hanya 32%.
Satu keuntungan yang paling mudah terlihat dengan keberadaan Messi di sisi kanan adalah ruang yang didapat oleh pemain asal Argentina ini.
Berbeda dengan saat berada di tengah yang sangat rapat dengan pemain Atletico, sisi sayap memberikan ruang bagi Messi untuk bergerak lebih leluasa.
Hal ini kemudian membuat Messi mampu menerima bola dalam kondisi langsung menghadap gawang Atletico. Tidak seperti ketika dia sebagai penyerang tengah yang hampir setiap Messi menerima bola dari rekannya di tengah, posisi badan pemain bertubuh mungil ini dalam kondisi membelakangi gawang Atletico.
Dari sini, tentu kita semua tahu bagaimana kemampuan Lionel Messi dalam menggiring bola. Siapapun lawan pasti akan was-was jika Messi sudah dalam kondisi menghadap gawang dan melakukan akselerasi.
Namun Atletico juga bukan tim sembarangan. Simeone sudah menyiapkan pertahanan berlapis untuk menghadapi ini. Permainan rapat Simeone membuat Messi harus berusaha melewati tiga atau empat pemain sebelum masuk ke kotak penalti.
Dengan kondisi ini, sisi kiri pertahanan Atletico menjadi daerah yang cukup sibuk di babak pertama. Sesekali Messi dengan bantuan Rakitic berhasil menembus, namun sesekali pertahanan Atletico berhasil menghentikan Messi. Jika kita lihat catatan aksi bertahan (defensive action) Atletico di babak pertama, 6 kali usaha merebut bola yang gagal dilakukan pemain Atletico dan 4 kali usaha mereka berhasil di area ini.

Defensive action pemain Atletico Madrid di babak pertama
Pergerakan Membuka Ruang Suarez
Namun yang menjadi kunci sukses Real Madrid mencuri 2 gol di babak pertama bukan hanya penetrasi Messi dari sisi kanan. Penetrasi yang dilkukan Messi tidak akan berhasil jika tidak ada Suarez di lini tengah. Suarez pula yang menjadi pembeda Barcelona musim ini dengan musim lalu untuk bisa menembus pertahanan Atletico.
Sebagai penyerang tengah Suarez memang sangat aktif bergerak ke berbagai arah. Agresivitas pemain ini juga sering mempuat bek tengah lawan harus bekerja ekstra keras mengejar pemain Uruguay ini. Dan inilah yang dilakukan Suarez pada pertandingan ini.
Saat Messi melakukan penetrasi di sisi kanan, Suarez akan bergerak sedikit ke belakang untuk berdiri di antara barisan gelandang dan pertahanan Atletico. Pergerakan Suarez ini membuat bek tengah Atletico sedikit tertarik maju dan menciptakan ruang di area pertahanan Atletico.
Kondisi inilah yang terjadi pada gol pertama Barcelona. Ketika Messi mulai melakukan pergerakan dari kanan, Suarez mundur beberapa langkah ke belakang dan menarik Gimenez dan Godin untuk sedikit naik. Hal ini membuat Messi menemukan ruang untuk melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti Atletico. Dengan melakukan umpan satu dua dengan Busquet yang datang membantu, Messi masuk ke ruang tersebut untuk kemudian mengirimkan umpan silang yang berujung pada sontekan Neymar ke gawang Moya.

Proses terjadinya gol pertama Barcelona
Kegagalan Serangan Balik Atletico
Atletico memang merupakan tim yang tidak banyak menguasai bola. Mereka lebih cenderung menunggu lawan dan melakukan serangan balik cepat untuk merebut angka. Hal inilah yang membuat Atletico tetap mampu mencetak banyak gol pada setiap pertandingannya, meski tidak banyak menguasai bola.
Namun hal ini berhasil diredam Barcelona. Atletico kesulitan mencari celah untuk melakukan serangan balik sehingga tidak mendapat kesempatan mengancam gawang Barcelona. Bahkan pada babak pertama, mereka tidak sekalipun berhasil melepaskan tendangan yang mengarah ke gawang Barcelona.
Usaha mencetak gol Barcelona hanya dilakukan satu kali oleh Arda Turan dan itupun tidak mengarah ke gawang Claudio Bravo.
Maka dari sini timbul pertanyaan, apa yang dilakukan Barcelona hingga berhasil mengisolasi serangan balik Atletico?
Barcelona menaikan hampir seluruh pemainnya saat menyerang. Pertahanan Atletico yang sangat dalam dan tidak menyisakan satupun pemain di depan membuat Pique dan Mascherano mampu naik untuk membantu serangan.
Kondisi ini membuat para pemain Barcelona langsung bisa menekan para pemain Atletico sebelum mereka mulai melakukan serangan balik. Setelah kehilangan bola, para pemain Barcelona tidak kembali ke area pertahanan mereka untuk membentuk barisan pertahanan. Mereka justru langsung memburu para pemain Atletico untuk mencegah Atletico memulai serangan balik.
Cara ini terbukti cukup efektif untuk menghambat proses serangan balik Atletico. Sekalipun pemain Barca tidak berhasil merebut posisi, namun setidaknya Atletico gagal melakukan serangan balik cepat. Dengan begitu pemain Barcelona yang lain mendapatkan waktu untuk menutup area pertahanan mereka.
Dari catatan aksi bertahan (defensive action) Barcelona, terlihat ada 10 kali pemain Barcelona berhasil melakukan tackle di area pertahanan Atletico. Hal ini terjadi akibat para pemain Barcelona yang langsung menekan pemain Atletico saat mereka kan memulai serangan balik.

Defensive action Barcelona
Perubahan Atletico di Babak Kedua
Kondisi ini membuat Atletico gagal melancarkan serangan balik yang selama ini menjadi andalan mereka. Barcelona pun berhasil memimpin 2 gol pada jeda babak pertama.
Dengan kondisi ini, Simeone mencoba melakukan perubahan di babak kedua. Gabi digantikan oleh Torres dan Griezmann diganti oleh Raul Garcia. Simeone tidak lagi memerintahkan para pemainnya untuk menunggu di area sendiri. Pemain Atletico diperintahkan untuk langsung menekan ke area pertahanan Barcelona.
Kondisi ini memang membuat Atletico mulai berhasil membuka peluang. Hingga akhirnya mereka berhasil mencuri satu gol setelah Jesus Games dilanggar Messi di kotak penalti.
Namun permainan terbuka ini tentu saja membuat permainan umpan-umpan pendek ala Barcelona dapat berjalan lebih lancar. Satu gol yang dicetak Atletico melalui titik putih tersebut berhasil dibalas satu gol pula oleh Lionel Messi. Pertandingan pun berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Barcelona.
Kesimpulan
Suarez menjadi pembeda Barcelon pada musim lalu dan musim sekarang. Keberadaan Suarez di Barcelona musim ini membuat Lionel Messi bisa digeser ke posisi sayap. Posisi ini membuat Lionel Messi mendapatkan ruang lebih banyak.
Kondisi ini membuat Lionel Messi mampu melakukan penetrasi lebih mudah untuk menembus pertahanan Atletico Madrid. Suarez yang juga berfungsi membuka ruang di area tengah membuat Messi mampu masuk dari sisi kanan dan membongkar pertahanan Atletico.
Namun, kinerja para pemain Barcelona saat bertahan juga harus diberi pujian. Sesaat setelah kehilangan bola mereka langsung sigap menekan para pemain Atletico sehingga membuat serangan balik Atletico tidak dapat dimulai. Hal inilah yang kemudian membuat Atletico gagal menciptakan peluang dan terus berada dalam tekanan Barcelona.
====
*dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.
(roz/a2s)