Bermain Menekan dan Memaksa Barca Bermain Cepat

Jakarta - Pertandingan leg kedua perempatfinal Liga Champions 2014/2015 akan sangat berat bagi Paris Saint-Germain. Pasalnya PSG harus bertandang ke Camp Nou, kandang Barcelona, dan minimal harus menang 3 gol tanpa balas setelah kalah 1-3 di Parc de Princes.

Pelatih PSG Laurent Blanc mendapatkan sedikit harapan dengan kembalinya striker andalan mereka, Zlatan Ibrahimovic. Penyerang asal Swedia ini kembali bisa bermain setelah sebelumnya menjalani hukuman kartu merah saat melawan Chelsea di leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

Tidak hanya Ibrahimovic, Marco Verratti sebagai pengontrol permainan lini tengah PSG pun sudah bisa tampil kembali. Pemain muda asal Italia ini sebelumnya menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.

Akan tetapi, hadirnya dua pemain ini juga tetap membuat PSG harus bekerja keras untuk meraih kemenangan di kandang Barca. Apalagi kesebelasan besutan Luis Enrique ini belum terkalahkan di Camp Nou selama 12 pertandingan terakhir dari berbagai ajang.

Terakhir kali Leonel Messi dkk. takluk di kandang sendiri itu ketika dikalahkan Malaga dengan skor 1-0 pada 21 Februari lalu ketika menjalani pertandingan lanjutan La Liga Spanyol 2014/2015. Ditambah lagi, PSG harus mengalahkan Blaugrana dengan skor yang cukup besar. Maka tidak ada pilihan lain bagi PSG untuk menggempur pertahanan kesebelasan besutan Luis Enrique itu dengan berbagai cara.

PSG Harus Pressing Barcelona Sampai ke Pertahanannya

Pada dasarnya permainan PSG harus bercermin pada pertemuan leg pertama di Parc de Princes. Kala itu Thiago Silva dan kawan-kawan membiarkan pemain Barcelona menguasai jalannya pertandingan. Mereka memilih untuk menunggu dipertahanan sendiri sehingga membuat mereka dikepung oleh pemain-pemain Barca.

Maka mungkin akan lebih baik jika Blanc menginstruksikan para pemainnya untuk bermain menekan pada pertandingan di Camp Nou nanti. Dengan mengganggu permainan Barcelona sejak masih di area pertahanan Barcelona, mereka bisa membuat Barca tidak leluasa memangun serangan.

Dengan kondisi yang sedang unggul, Lionel Messi cs tentu tidak perlu bermain terburu-buru. Mereka akan lebih mengutamakan penguasaan bola sambil perlahan-lahan masuk ke pertahanan PSG. Penguasaan bola Barca juga akan berfungsi untuk membuat PSG tidak bisa balas menyerang.

Tekanan yang diberikan pemain PSG tentu akan memaksa pemain-pemain Barcelona untuk melepas bola lebih cepat. Dengan begitu mereka tidak akan bisa berlama-lama menguasai bola dan bermain dalam tempo yang lebih cepat. Hal ini akan memberikan kesempatan lebih besar bagi PSG untuk melakukan serangan balik dan menciptakan peluang.

Dan melihat saat pertandingan Barcelona melawan Valencia pada 18 April lalu, terlihat jika kesebelasan besutan Enrique ini sangat kelimpungan ketika ditekan hingga garis pertahanannya sendiri. Para penyerang Valencia melakukan tekanan kepada dua bek Barca, Jeremy Mathieu dan Gerard Pique. Mereka tidak membiarkan dua pemain Barca tersebut membangun serangan.

Tentu saja hal ini juga bukan tanpa risiko bagi PSG. Dengan majunya para pemain PSG hingga ke area pertahanan Barcelona, maka area pertahanan PSG akan lebih terbuka. Hal ini akan membuat area pertahanan PSG lebih terbuka sehingga sangat mudah dieksploitasi oleh penyerang-penyerang Barca. Barisan pertahanan PSG harus bekerja lebih keras dalam menghadang penyerang-penyerang Barcelona.

Maksimalkan Peran Dani Alves

Kecenderungan cara menyerang PSG adalah mengandalkan serangan dari sisi kanan pertahanan lawan dengan mengandalkan pegerakan Maxwell sebagai full-back kiri yang sering naik hingga sepertiga akhir pertahanan lawan. Di area tersebut Maxwell kerap bahu membahu dengan Blaise Matuidi mengobrak-abrik sisi kanan pertahanan lawan kemudian mengirimkan umpan silang akurat ke dalam kotak penalti yang sudah ada Ibrahimovic atau Edinson Cavani di area titik putih.

Untuk mengantisipasi serangan sayap kiri Les Parisiens yang agresif peran full-back kanan Barca, Dani Alves, akan sangat dibutuhkan. Alves kembali bisa dimainkan setelah pada pertandingan sebelumnya harus absen karena menjalani hukuman akumulasi kartu. Pada pertemuan pertama Martin Montoya yang menjadi full-back kanan Blaugrana saat itu berhasil mematikan sisi kiri penyerangan PSG bahkan mampu menekan hingga pertahanan kiri kesebelasan besutan Blanc yang dihuni Maxwell.

Namun Alves juga tidak akan sendirian menahan gempuran dari PSG di sisi kanan. Dia tentu akan mendapatkan bantuan dari rekan-rekannya sehingga lebih memudahkan tugasnya. Gelandang tengah Barca, Sergio Busquets atau Ivan Rakitic, akan sedikit bergeser untuk membantu Alves menutup area sayap. Ditambah lagi penyerang sayap kanan Barca, Messi, yang sesekali juga akan sedikit turun untuk membantu menahan serangan.

Kesimpulan

Tampil dengan tekanan tinggi kepada pertahanan lawan harus bisa dimaksimalkan PSG untuk membuat pertahanan Barca kesulitan mendapat ruang mengalirkan bola, atau melakukan kesalahan-kesalahan baik individual maupun kerja sama kesebelasan ketika mengoper bola untuk membangun serangan.

Apalagi kini Les Parisiens sudah dapat diperkuat kembali oleh Ibrahimovic yang mampu memanfaatkan kesalahan bek lawan sekecil apapun menjadi gol. Sementara di lini tengah kesebelasan besutan Blanc bisa sedikit bernapas lega karena tempo serangan PSG bisa kembali diatur oleh seorang Verratti.

Sementara kubu tuan rumah harus bermain lebih tenang untuk meredam ambisi PSG mencetak lebih dari tiga gol dengan mengantisipasi alur serangan Les Parisiens di sisi kiri yang dimotori Matuidi atau Maxwell. Bahkan jika lebih berani Barca bisa balik melawan dengan strategi pressing, seperti pertemuan leg pertama, agar Verratti tidak bisa berkutik seperti Adrien Rabiot dan Yohan Cabaye yang saat itu menggantikannya di lini tengah.

====

*dianalisis oleh @panditfootball, profil lihat di sini.

(krs/mfi)