Inter dan Roma Akan Saling Serang di Giuseppe Meazza

<I>Preview</I> Inter vs Roma

Inter dan Roma Akan Saling Serang di Giuseppe Meazza

- Sepakbola
Sabtu, 25 Apr 2015 14:25 WIB
Inter dan Roma Akan Saling Serang di Giuseppe Meazza
AFP/Tiziana Fabi
Jakarta -

Internazionale Milan gagal meraih poin penuh saat menghadapi derby della Madonnina menghadapi AC Milan yang berakhir imbang 0-0. Hasil ini membuat skuat asuhan Roberto Mancini itu tertahan di peringkat 10 klasemen sementara Serie A.

Pada pekan ke-32, Inter kembali akan menghadapi lawan tangguh. Setelah Milan, kini giliran kesebelasan asal ibu kota, AS Roma, yang bisa menjegal langkah Nerazzurri dalam meraih tiket Europa League.

Jika kesebelasan berjuluk La Beneamata itu kembali gagal meraih tiga poin, berlaga di Europa League pada musim depan akan semakin sulit untuk diwujudkan. Saat ini saja, Inter terpaut delapan poin dengan Sampdoria yang berada di peringkat lima. Sedangkan liga tinggal menyisakan tujuh pertandingan dengan pertandingan Minggu (26/4/2015) dinihari WIB nanti.

Di kubu tamu, AS Roma sendiri terus berupaya mengakhiri liga dengan finish sebagai runner-up. Hasil imbang melawan Atalanta pada akhir pekan lalu membuat skuat besutan Rudi Garcia ini tertahan di peringkat tiga karena kalah selisih gol dari Lazio, yang disaat bersamaan kalah oleh Juventus.

Ya, sama halnya dengan Inter, Roma pun tentunya tak mau hanya meraih satu poin pada laga yang akan digelar di Stadion Giuseppe Meazza ini. Oleh karena itu, laga ini tampaknya akan menyajikan laga terbuka di mana kedua kesebelasan saling beradu kekuatan di lini depan.

Inter Wajib Hentikan Gervinho

Saat menghadapi AC Milan, Inter harus tampil tanpa kekuatan terbaiknya di lini tengah. Tanpa adanya Marcelo Brozovic dan Freddy Guarin di tengah, saat itu Inter terpaksa memasang gelandang berusia 18 tahun, Assane Gnoukouri. Tak heran Inter cukup kesulitan mendistribusikan bola ke lini depan.

Kehadiran Brozovic dan Guarin sedikit banyak akan membuat lini tengah Inter tak akan terlalu kehilangan Gary Medel yang akan absen karena hukuman kartu. Mateo Kovacic kabarnya disiapkan untuk menggantikan peran gelandang asal Cile tersebut.

Saat menghadapi Milan, Medel memang cukup memegang peranan penting dalam mengalirkan serangan Inter. Gelandang berusia 27 tahun tersebut melepaskan 100 operan dengan tingkat akurasi sebesar 96%, hanya empat kali operan Medel gagal mencapai target.

Berkat aliran bola darinya, Inter berhasil melepaskan 17 tembakan ke gawang Milan. Delapan di antaranya dapat dimentahkan oleh kiper Milan, Diego Lopez. Garis pertahanan tinggi yang dibuat lini pertahanan Milan sendiri hanya sesekali bisa ditembus lini serang Inter.

Menghadapi Roma tentunya tak akan sama seperti saat menghadapi Milan. Permainan defensif Milan pada derby della Madoninna dipastikan tak akan diperagakan oleh Roma saat menghadapi Inter. Justru sebaliknya, Roma akan meladeni permainan terbuka Inter dengan para pemain terbaiknya.

Ya, Roma akan tampil dengan kekuatan terbaiknya saat bertandang ke markas Inter. Cederanya Kevin Strootman dapat tergantikan oleh kembalinya Daniele De Rossi. De Rossi akan menghuni lini tengah bersama Miralem Pjanic dan Radja Nainggolan.

Gervinho yang sempat absen selama tiga pekan pun tampak telah pulih benar dan akan dimainkan sejak menit pertama oleh Rudi Garcia. Hal ini tentunya menjadi kabar buruk bagi Inter di mana pada pertemuan pertama, Gervinho menjadi pemain yang mampu membuat lini pertahanan Internazionale kocar-kacir.

Pada pertemuan pertama Roma-Inter yang berlangsung di Olimpico, Gervinho menjadi pemain dengan dribble terbanyak, enam kali. Winger asal Pantai Gading ini pun mencetak gol pembuka bagi Roma. Ditambah lagi, Gervinho menjadi pemain yang berkontribusi besar atas gol ketiga Roma yang saat itu membuat Roma kembali unggul setelah skor sempat imbang 2-2, pertandingan ini berakhir dengan skor 4-2 untuk Roma.


Proses terjadinya gol ketiga Roma ke gawang Inter

Inter tentunya tak boleh lagi membiarkan Gervinho mengluarkan potensinya dalam melewati pemain. Tak hanya Gervinho sebenarnya, pemain Roma lain pun tak boleh dibiarkan bebas menggiring bola tanpa ada gangguan yang berarti dari para pemain Inter. Karena gol kedua Roma kala itu pun tercipta melalui aksi individu dari bek kiri asal Yunani, Jose Holebas.

Sisi sayap menjadi area serangan favorit bagi AS Roma. Selain Gervinho, Adem Ljajic pun berkali-kali menunjukkan aksinya dalam mengobrak-abrik lini pertahanan Inter. Ljajic yang siap tampil pada laga ini, merupakan pencetak asist atas gol yang diciptakan Gervinho.

Sisi sayap sudah barang tentu harus menjadi perhatian lebih lini pertahanan Internazionale. Inter harus bisa menemukan cara agar Roma kesulitan mendistribusikan bola ke sisi sayap. Jika hal ini bisa dilakukan, Inter tampaknya tak akan kebobolan banyak gol seperti pada pertemuan pertama.

Mewaspadai Kombinasi Hernanes-Icardi-Palacio

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melawan AC Milan, Inter sebenarnya mampu menciptakan dua gol. Namun kedua gol ini dianulir oleh wasit, gol pertama karena Mauro Icardi terjebak offside sedangkan gol kedua karena Rodrigo Palacio terlebih dahulu melakukan pelanggaran.

Namun ada skema serangan yang sama dari lahirnya dua gol yang dianulir ini. Yaitu, Inter akan menggulirkan bola ke sisi sebelah kiri, lalu mengirimkan umpan silang mendatar ke mulut gawang.

Pada gol yang dianulir pertama, Hernanes yang menggiring bola dari tengah, memberikan umpan terobosan pada Icardi yang bergerak dari sisi kiri. Dari sini, Icardi memberikan umpan tarik pada Palacio yang berada di mulut gawang.


Proses gol Inter yang dianulir karena offside

Skema yang sama pun terjadi pada gol yang dianulir untuk kedua kalinya. Dari kaki Palacio, bola digulirkan pada Hernanes yang bergerak ke sisi kiri. Hernanes kemudian mengirimkan bola mendatar pada Palacio. Tak tergapai, bola meluncur keras ke kaki Philippe Mexes. Pantulan bola tersebut malah mengarah ke gawang sendiri. Namun pelanggaran yang dilakukan Palacio sebelum terjadinya gol membuat wasit menganulir gol tersebut.


Proses gol Inter yang dianulir karena pelanggaran

Pada kesempatan lain, Palacio mendapatkan peluang emas di kotak penalti Milan. Peluang ini tercipta berkat umpan Hernanes pada Icardi di sisi kiri yang menyundul bola ke dalam kotak penalti pada Palacio. Namun tendangan Palacio berhasil diblok Diego Lopez.

Dari sini terlihat, lini pertahanan Roma jelas harus mewaspadai kombinasi Hernanes-Icardi-Palacio di lini depan. Alessandro Florenzi yang tampaknya akan dipasang sebagai bek kanan harus disiplin menjaga areanya, tepat waktu kembali ke area pertahanan setelah membantu serangan. Jika tidak, akan terjadi situasi seperti di atas yang bisa dimanfaatkan oleh trio lini depan Inter.

Kesimpulan

Pertandingan ini akan berlangsung menarik di mana kedua kesebelasan akan saling beradu serangan. Roma akan memanfaatkan kemampuan individu Gervinho di sisi sayap kanan sementara Inter akan bertumpu pada kombinasi Hernanes-Icardi-Palacio.

Hasil akhir akan ditentukan oleh lini pertahanan kedua kesebelasan dalam mengantisipasi gaya menyerang masing-masing kesebelasan. Gervinho tampaknya akan kembali menjadi penebar ancaman di lini pertahanan Inter dan membuat Roma mampu menciptakan gol meski bermain di kandang lawan.

Karenanya, Inter harus bisa memaksimalkan setiap serangan balik mereka. Hernanes yang akan didukung oleh Kovacic-Guarin-Brozovic di lini tengah bisa dengan leluasa bermain di depan dan berkombinasi bersama Icardi-Palacio.

Oleh karena itu, kami memprediksikan laga ini akan berakhir imbang. Kedua kesebelasan memiliki kemampuan untuk mencetak gol pada laga ini. Ditambah lagi hasil buruk yang diterima keduanya pada beberapa pertandingan terakhir akan mempengaruhi mentalitas kedua kesebelasan.

====

*dianalisis oleh @panditfootball, profil lihat di sini.

(krs/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads