Gelandang Arsenal, Theo Walcott, terancam harus menunda aksinya di Piala Dunia. Sempat dipanggil ikut tim nasional Inggris ke Piala Dunia pada umur 16 tahun, Walcott justru terancam baru bisa memulai debutnya di Piala Dunia pada umurnya yang ke-28 empat tahun mendatang.
Pada Piala Dunia 2010, Walcott harus tersingkir dari skuad Inggris setelah Fabio Capello tidak memasukkan namanya ke dalam skuad Inggris. Kini, ketika performanya semakin meningkat bersama Arsenal, semua akan sepakat jika Walcott adalah salah satu pemain yang layak masuk ke dalam skuad Inggris di Piala Dunia.
Namun nasib berkata lain. Dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspurs, Walcott mendapat mimpi buruk setelah menderita cedera pada Anterior Cruciate Ligament (ACL).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anterior Crusiate Ligamen atau yang sering disingkat ACL adalah salah satu dari empat ligamen yang ada di lutut. Ligamen sendiri adalah jaringan ikat di dalam tubuh manusia yang menghubungkan tulang dengan tulang.
Lutut memiliki empat buah ligamen: Lateral Collateral Ligament (LCL), Media Collateral Ligament (MCL), Posterior Cruciate Ligament (PCL), dan Anterior Crusiate Ligament (ACL). LCL dan MCL merupakan dua ligamen yang berada di sisi luar bagian kanan dan kiri lutut. Sementara itu, PCL dan ACL berada di bagian dalam lutut.


*Gambar Ligamen-Ligamen pada Lutut
Mesti diingat, bahwa keempat ligamen ini berfungsi untuk membatasi gerak lutut. LCL dan MCl akan membatasi gerak lutut ke kanan dan ke kiri, sedangkan PCL dan ACL akan membatasi gerak lutut ke depan dan ke belakang. Putusnya salah satu ligamen ini akan menyebabkan lutut yang bergerak tidak semestinya.
Cedera ACL biasanya terjadi ketika ACL menerima tekanan terlalu besar dari arah depan. Ketika cedera, ACL menjadi tidak sanggup menahan beban tersebut sehingga menyebabkan ligamen robek atau putus.
Ketika ACL rusak, maka tidak ada lagi jaringan ikat yang membatasi pergerakan lutut ke depan. Maka dari itu, lutut akan dapat maju dan mundur jika seseorang menderita cedera ACL. Kondisi ini akan membuat seseorang tidak dapat berjalan dengan normal.
Bagi orang biasa yang tidak beraktivitas dengan gerakan-gerakan berat seperti berlari, lompat, menendang, dan yang lainnya, kondisi putusnya ACL ini masih bisa ditolerir. Meski tidak normal, kaki masih dapat digunakan untuk berjalan. Namun, bagi seorang atlet, apalagi atlet sepakbola yang harus berlari dan menendang, kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan.
Mimpi Buruk bagi Atlet
Satu faktor yang membuat cedera ini semakin menakutkan adalah ACL tidak dapat beregenerasi. Ketika terjadi kerusakan, tubuh pun tidak dapat memperbaikinya secara alami. Karena itulah operasi menjadi jalan satu-satunya cara untuk mengobati cedera ACL ini.
Â
Guna dari operasi ACL adalah membuat jaringan ikat baru. Biasanya, jaringan yang baru akan diambil dari jaringan ikat lain yang berada di tubuh pasien. Jaringan ikat yang biasanya digunakan untuk membuat ACL baru adalah jaringan ikat pada hamstring. Otot hamstring dipilih karena kemampuan regenerasinya yang sangat baik.
Setelah mengalami cedera ini, Theo Walcott memang tidak perlu khawatir akan kelanjutan karirnya. Dunia medis saat ini sudah memiliki teknologi yang cukup baik untuk dapat merekonstruksi ACL yang rusak menjadi ACL baru. Dari hasil penelitian, lebih dari 90% orang yang telah menjalani operasi ACL juga dapat memiliki kaki yang normal kembali.
Kita juga mengenal nama-nama yang dulu pernah mengalami cedera ACL dan kembali bisa bermain dengan baik. Alessandro Del Piero merupakan contoh paling cocok untuk ini. Pada tahun 1998, saat Del Piero berumur 24 tahun, ia terkena cedera ACL. Del Piero harus absen selama 12 bulan akibat menderita putusnya ACL. Setelah sembuh, Del Piero tetap bisa bermain cemerlang seperti yang kita ketahui sekarang.
Nama-nama besar lainnya yang juga pernah menderita cedera ini adalah Alan Shearer, Ruud Van Nistelrooy, Mikel Arteta, Robert Pires, Robbie Fowler, dan masih banyak lagi. Semua nama-nama tersebut dapat kembali merumput dan menunjukan kemampuan terbaiknya setelah ACL-nya rusak.
Â
Saat ini pun Theo Walcott bukan satu-satunya nama yang sedang dalam penanganan cedera ACL. Tercatat ada 8 pemain Premier League yang sedang menderita cedera ACL. Salah satunya adalah rekan Walcott di Arsenal, Abou Diaby. Ia sudah menderita cedera ACL sejak Oktober 2013, dan hingga kini belum diketahui kapan Diaby dapat kembali mengenakan seragam The Gunners.
Tapi, ACL memang salah satu cedera yang sering menghantui pemain sepakbola. Waktu penyembuhan yang lama menjadi faktor yang paling menakutkan dari cedera ini. Setelah menjalani operasi, pasien masih harus melewati masa penyembuhan yang memakan waktu antara 5-8 bulan.
Selama masa penyembuhan, sang atlet hanya bisa berkonsentrasi untuk memperkuat jaringan ACL yang masih belum terikat sempurna di tempat yang semestinya. Atlet harus menjalani terapi hingga ACL sudah berada dalam posisi sempurna untuk bertugas menahan gerakan lutut sebagaimana mestinya.
Pertanyaan Penting: Bagaimana Mencegahnya?
ACL sendiri bukan cedera yang tidak bisa dicegah. Melatih kelenturan dan kekuatan otot lutut merupakan salah satu cara untuk menghindari rusaknya ACL.
Â
Dari hasil penelitian para ahli, ditemukan bahwa neuromuscular training merupakan salah satu cara untuk menurunkan resiko seorang atlet terkena cedera ACL. Dari penelitian yang dilakukan di Amerika, didapatkan hasil bawah resiko cedera ACL menurun hingga 90% setelah atlet melakukan neuromuscular training.
Mencegah ACL dengan melatih lutut dikarenakan lutut merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat penting bagi pemain sepakbola. Lutut memiliki struktur yang sangat kompleks dengan berbagai macam cedera yang dapat mengancam bagian tubuh ini. Menjadi penting bagi pelatih dan pemain untuk mengetahui bagaimana menghindari cedera-cedera pada lutut, dan bagaimana penanganan yang baik jika sampai terjadi cedera.
Untuk fans Arsenal, tidak perlu khawatir tidak bisa lagi menyaksikan aksi-aksi Theo Walcott. Hanya saja, memang butuh kesabaran yang cukup lama agar bisa kembali menyaksikan pemain yang dapat berlari sangat kencang ini.
====
*akun Twitter penulis: @aabimanyuu dari @panditfootball
(roz/roz)