Musim lalu, Arsenal berhasil mendapatkan trofi Piala FA. Ini menjadi trofi pertama yang diraih Arsenal sejak 2004/2005. Senang maupun tidak, Wenger memang berhasil memecahkan "rekor" 9 tahun tanpa gelar. Namun, gelar Liga Premier tak bosan-bosannya harus kembali sirna, padahal Wenger dan Arsenal sudah berhasil untuk bercokol di puncak klasemen selama 128 hari, atau yang terlama di antara semua tim Liga Premier lainnya.
Wenger harus jelas-jelas mengingat apa rasanya menjuarai sebuah trofi, termasuk yang terbaru pada pekan lalu, yaitu trofi Community Shield. Pendukung Arsenal juga harus menunjukkan diri mereka lebih mulia daripada sekedar merasa juara hanya dengan menyelesaikan liga di posisi 4 besar, sebuah posisi yang Arsenal selalu dapatkan sejak 1997.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dengan trofi Piala FA dan Community Shield sudah di kantong, penandatanganan nama-nama besar yang datang, dan tiga pemain juara Piala Dunia yang telah kembali, meskipun gagal juara Emirates Cup hal-hal menjadi sangat menjanjikan untuk Arsenal.
Arsenal yang Sudah Tidak Pelit Lagi
Bertahun-tahun kita bisa menilai, bahwa musuh terbesar Arsenal adalah diri mereka sendiri. Mereka punya segalanya, tapi lagi-lagi harus jatuh akibat dari ulah mereka sendiri juga.
Kesalahan kolektif mereka yang paling umum adalah buruknya mereka di bursa transfer pemain dan mental taktikal mereka yang lunglai pada pertandingan-pertandingan besar. Tapi pada musim ini, sebenarnya sudah dimulai musim sebelumnya dengan membeli Oezil, semuanya berubah.
Tim London ini menunjukkan bahwa musim lalu mereka memiliki mental yang kuat. Mereka berhasil bangkit dari posisi yang sulit, salah satu di antaranya adalah kekalahan memalukan atas Aston Villa di pertandingan pembuka awal musim.
Lalu, untuk isu bursa transfer pemain, kita bisa mengucapkan selamat datang untuk penyerang Chile yang bersinar di Piala Dunia, Alexis Sanchez. Tak tanggung-tanggung, ia dibeli dari FC Barcelona sebesar 35 juta poundsterling. Arsenal kini sudah tidak pelit lagi.
Selain Sanchez, Wenger juga berhasil mendatangkan Mathieu Debuchy dari Newcastle United dan Calum Chambers dari Southampton untuk membalas perginya Bacary Sagna ke Manchester City dan dipinjamkannya Carl Jenkinson ke West Ham United.
Debuchy, yang sudah berusia 29 tahun, tiba dengan pengalamannya yang sudah kental dengan Liga Premier, level Eropa, dan juga level internasional. Meskipun ia mungkin tidak sebaik Sagna, ia akan memberikan ancaman menyerang yang lebih besar.
Sementara label harga 16 juta poundsterling pada Chambers membuat kita semua terkejut, tapi bocah ajaib Southampton ini telah menunjukkan potensinya yang cukup menjanjikan dalam pra-musim. Chambers akan memberikan pelapis yang kuat di posisi bek kanan, bek kiri, dan juga di lini tengah selama musim mendatang.
Kemudian untuk memberikan tantangan serius di bawah mistar gawang untuk Wojciech Szczęsny, mereka juga mendatangkan salah satu penjaga gawang yang bersinar di Piala Dunia Juni-Juli lalu bersama Kolombia, David Ospina, dari Nice. Nice!

Yang datang sudah. Lalu bagaimana dengan mereka yang pergi? Hengkangnya Sagna adalah pukulan terbesar Arsenal sejauh ini, namun itu telah diimbangi oleh perekrutan Debuchy dan Chambers, sementara Hector Bellerín juga muncul untuk mewakili pilihan jangka panjang yang menjanjikan di posisi bek kanan.
Lalu, ada Thomas Vermaelen yang sebenarnya bentuk permainan terbaiknya telah usai selama hampir tiga tahun lamanya. Sang kapten yang rentan cedera tersebut sudah menghasilkan uang sebesar 15 juta poundsterling yang telah dibayarkan oleh Barcelona.
Hengkangnya Vermaelen ini adalah salah satu pekerjaan rumah yang harus Wenger tambal sebelum jendela transfer ditutup nanti, setidaknya itu juga yang diakui sendiri oleh Wenger. Ia menegaskan bahwa ia masih membutuhkan satu bek tengah lagi.
The Gunners bisa mencari pelapis dan alternatif yang lebih berbeda daripada Per Mertesacker. Wenger harus mencari pemain belakang yang lebih cepat dan lebih mobile untuk digunakan ketika dibutuhkan.
Selain dua pemain penting di atas yang keluar, ada Lukasz Fabianski, Nicklas Bendtner, Park Chu-Young, dan Johan Djourou yang masa baktinya telah usai. Ditambah, The Gunners juga meraup laba yang tercatat hingga 17 juta poundsterling setelah klausul buy-back option telah diaktifkan dari penjualan Cesc Fabregas ke Chelsea dan Carlos Vela ke Real Sociedad.
Ini bisa dibilang sebagai bursa transfer yang paling menguntungkan bagi Arsenal secara kualitas maupun secara finansial.
Bagaimana Melihat Formasi Arsenal di Musim Depan?
Meski menghabiskan uang yang banyak pada musim panas ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Highbury maupun Emiraes, skuat mereka tampaknya belum cukup dalam dan seimbang untuk menjuarai Liga Premier seutuhnya. Sedikit lagi, Arsene!
Namun demikian, salah satu keunggulan Arsenal pada musim lalu adalah lini belakang mereka, terutama jika mereka bermain di kandang sendiri. The Gunners hanya kebobolan 11 kali di Emirates Stadium dan menyimpan banyak seprai bersih (clean sheet) di lemari stadion mereka.
Tetapi mereka kebobolan kurang mengesankan pada pertandingan tandang, dengan angka kebobolan 1,57 gol per pertandingan. Duet bek tengah Laurent Koscielny dan Mertesacker adalah atraksi utama di depan gawang The Gunners. Sang pemain Prancis adalah pemain atletis yang cepat, sementara sang bek raksasa juara dunia bersama Jerman itu adalah pemain fisikal yang kuat, cerdik, dan sosok pemimpin. Mereka berdua memang saling melengkapi. Lalu di kanan, salah satu kekuatan besar bagi Debuchy nantinya adalah kemampuan duel udara-nya. Tidak ada full-back yang memenangkan duel udara lebih banyak dari pada dia musim lalu di Liga Premier.
"Debuchy sangat baik membantu penyerangan, sangat cepat dalam transisi," kata Wenger. "Dia handal menjaga lawan, baik dalam melakukan intersepsi, dan cepat untuk bertahan dan menyerang. Anda merasa dia selalu memiliki keinginan untuk maju, jadi saya percaya dia akan sangat cocok dengan gaya bermain kami dalam aspek itu."
Oh ya, satu lagi yang merupakan favoritmu, Arsene. Debuchy adalah orang Prancis!
Sementara di belakang beres, di lini tengah Wenger sejauh ini telah banyak mengalah untuk mendatangkan gelandang baru. Seorang gelandang bertahan otentik yang bisa memegang bola, itu adalah jenis pemain yang mungkin akan membantu mencegah timnya dari hasil brutal saat melawan Chelsea, Manchester City, dan Liverpool seperti yang terjadi pada musim lalu.

Di depan, kehadiran Sanchez telah menambahkan bumbu untuk serangan yang tidak memiliki kecepatan dan imajinasi pada musim lalu, terutama setelah Theo Walcott dan Aaron Ramsey cedera.
Kini Wenger memiliki opsi yang bervariasi. Wenger memiliki cetak biru desain untuk membentuk sang pemain Chile tersebut menjadi pusat acuan, seperti yang ia lakukan dengan Thierry Henry dan Robin van Persie. Tapi, itu tidak mungkin untuk direalisasikan dalam jangka pendek, terutama lagi-lagi saat Walcott tidak bisa bermain.
"Dia bisa bermain melalui tengah, dia bisa bermain di kedua sayap, dan dia memiliki kualitas yang saya pikir diperlukan di Inggris," jelas pelatih asal Prancis itu.
"Saat ini dia mungkin akan bermain di sayap karena Walcott cedera, kemudian di tengah kami bisa bermain dengan Olivier Giroud. Lalu tanpa Giroud dalam 4-4-2 atau 4-3-3, dia bisa bermain di tengah. Itu sebabnya dia adalah penandatanganan besar bagi kami, itu sebabnya kami menghabiskan banyak uang pada dirinya. Dia memiliki kualitas untuk menjadi efisien dimanapun dia bermain."
Dengan Walcott tidak diharapkan akan fit sampai akhir Agustus, Sánchez cenderung akan menghabiskan hari-hari awal karirnya di Arsenal di sayap kanan, posisi dimana ia sering bermain saat di Barcelona, mencetak 19 gol dan 10 assist dari posisinya di sayap tersebut.
Salah satu titik perhatian Arsenal selanjutnya adalah kebugaran dari Mesut Oezil. Ia tampak lesu sepanjang musim lalu. Tapi mantan playmaker Real Madrid dan Werder Bremen ini memiliki waktu yang agak tenang di Brasil, yang bisa saja membuat Wenger mungkin mempertimbangkan peran yang sama seperti yang ia mainkan di Jerman yaitu di sayap kiri, membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling banyak mencetak peluang di turnamen.

Opsi tambahan juga tersedia pada diri Joel Campbell, Lukas Podolski, dan Alex Oxlade-Chamberlain yang persis akan disesuaikan oleh permainan Oezil. Lalu ada juga Yaya Sanogo yang gemilang di pramusim.
Lalu kenapa Arsenal masih kurang dalam dan seimbang? Terlepas dari niat Wenger untuk mengubah Alexis ke pusat penyerangan dan segala macam taktiknya, peran striker mematikan jika dibandingkan dengan para penantang lainnya mungkin akan menentukan nasib mereka musim depan. Jadi, bersiaplah, Oliver Giroud!
Untuk Arsenal, musim depan bukanlah tentang revolusi, tetapi evolusi. Kelemahan mereka tidaklah banyak tapi bisa menjadi signifikan. Alexis akan menawarkan lebih banyak variasi dan kecepatan dalam serangan, pertahanan mereka sudah kuat, dan klub akan terlihat untuk medatangani gelandang dominan yang pas dengan Ramsey. Jawabannya mungkin ada di orang Prancis lainnya: Morgan Schneiderlin.
Prediksi
Arsenal perlu untuk menunjukkan tingkat fleksibilitas secara taktis, baik dalam menutup pertahanan mereka ketika tandang maupun mengorbankan salah satu gelandang untuk menjadi striker tambahan ketika pertandingan kandang untuk membuat variasi jalan pintas. Ia harus mau merubah formasi 4-2-3-1 favoritnya jika memang dibutuhkan.
Setelah mengakhiri puasa gelar sembilan tahun mereka, harapan menjadi lebih besar lagi setelah kedatangan beberapa emain musim panas ini. Memenangkan Liga Premier akan menjadi sebuah mahakarya bagi Wenger.
Namun, Arsenal tampaknya memerlukan lebih banyak lagi daripada musim lalu jika mereka ingin bertahan lebih lama daripada 128 hari di puncak klasemen seperti musim lalu. Satu yang perlu diingat, mereka, sebagai peringkat empat, hanya ketinggalan tujuh poin dari sang juara musim lalu, meskipun daftar cedera yang penuh yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya.
Mengingat kedalaman skuat, mengakhiri klasemen di tempat yang lebih baik daripada peringkat keempat kali ini akan mewakili kemajuan yang signifikan. Selain itu, Arsenal juga harus menargetkan setidaknya delapan besar di Liga Champions setelah gagal untuk membuat dampak di babak sistem gugur pada musim lalu setelah terakhir mereka mencapai final pada tahun 2006.
Di luar lapangan, mengingat mereka yang sering mengalami masalah yang berkaitan dengan perpanjangan kontrak pemain bintang mereka, memilah penawaran baru bagi pemain-pemain seperti Aaron Ramsey, Theo Walcott, dan yang lainnya juga akan perlu untuk dipertimbangkan.
Kesimpulannya: musim ini bisa menjadi sebuah musim yang paling menjanjikan untuk The Gunners. Mereka harus mengubah kebiasaan empat besar mereka menjadi setidaknya tiga besar. Runner-up liga adalah posisi yang pas bagi Arsenal musim depan.

====
*ditulis oleh @DexGlenniza dari @panditfootball
*Foto-foto: AFP/Getty Images
(roz/a2s)











































