Mempertahankan Rasa Lama Atletico Madrid

Mempertahankan Rasa Lama Atletico Madrid

- Sepakbola
Sabtu, 23 Agu 2014 12:48 WIB
AFP/Gerard Julien
Jakarta - Atletico Madrid menjadi salah satu tim yang memberikan kejutan pada musim lalu. Secara tidak terduga, pasukan Diego Simeone ini menumbangkan dominasi dua tim La Liga, Real Madrid dan Barcelona, dengan menjadi juara.

Tidak hanya berprestasi di liga lokal, mereka juga melaju hingga partai puncak kompetisi paling bergengsi di Eropa, Liga Champions. Meski akhirnya harus kalah dari Real Madrid melalui babak perpanjangan waktu, Atletico tetap layak mendapatkan acungan jempol atas prestasinya.

Namun, menghadapi musim baru, Atletico justru dalam kondisi meragukan. Pasalnya, satu per satu pemain pilar musim lalu hengkang ke klub lain. Setidaknya, empat pemain inti mereka hengkang, serta empat pemain lain yang biasa masuk dalam rotasi pemain harus pindah ke klub lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keempat pemain inti yang keluar adalah empat pemain penting yang berperan banyak bagi Atletico musim lalu, yaitu Thibaut Courtois, Filipe Luis, Diego Costa, dan David Villa.

Courtois adalah kiper utama Atletico yang posisinya sudah tidak tergantikan sejak tiga tahun lalu. Raihan Atletico Madrid sebagai tim La Liga yang paling sedikit kemasukan musim lalu pun tidak lepas dari aksi luar biasa dari kiper tim nasional Belgia ini. Tercatat 108 penyelamatan dilakukan oleh kiper berusia 22 tahun ini dalam 56 penampilan bersama Atletico musim lalu.

Diego Costa adalah penyerang andalan El Atleti yang menyumbangkan banyak gol. Musim lalu total 27 gol dicetak penyerang berusia 25 tahun ini di La Liga, serta delapan gol tambahan dicetak di Liga Champions.

Sementara itu, dua pemain lainnya, David Villa dan Filipe Luis, adalah pemain yang tak kalah penting.

Luis mencatatkan 32 penampilan di La Liga dan 10 penampilan di Liga Champions, sedangkan David Villa merupakan striker yang menjadi pilihan utama Simeone untuk mendampingi Diego Costa ketika ingin memainkan 2 striker.

Ditambah dengan hijrahnya empat pemain rotasi yaitu Adrian Lopez, Diego Ribas, Javi Manquilo, dan Jose Sosa yang juga tidak lagi membela Atletico musim depan, tentu akan membuat kekuatan mereka berkurang.

Tetap Tidak Bisa Diremehkan

Jika kita merujuk hengkanya para pemain dari Atletico, sekilas terlihat juara La Liga ini akan melemah di musim depan. Apalagi predikat sebagai juara La Liga dan finalis Liga Champions akan membuat lawan-lawan Atletico akan lebih waspada ketika harus berhadapan.

Menyiapkan tim yang lebih baik dari musim lalu setelah ditinggal empat pemain utama tentu bukan pekerjaan mudah. Namun, ternyata, hingga dua pekan sebelum La Liga 2014/2015 bergulir, Diego Simeone telah berhasil mendatangkan delapan pemain-pemain yang cukup menjanjikan.

Mario Mandzukic, Antoine Griezmann, Jesus Gamez, Angel Moya, Guilherme Siqeira, Angel Correa, Jan Oblak, dan Raul Jimenez adalah nama-nama yang akan menopang Atletico di musim ini.

Ditambah lagi, Simeone juga telah berhasil meminjam bek sayap Zenit, Cristian Ansaldi. Dengan pemain-pemain ini, lubang-lubang yang tercipta akibat para pemain yang pergi sedikit banyak telah berhasil ditutupi.

Mario Mandzukic adalah salah satu striker andalan Bayern Munich musim lalu. Namun, kehadiran Robert Lewandowski ke Bayern musim ini, membuat Mandzukic merasa posisinya terancam sehingga ia memilih untuk pindah ke Atletico Madrid.

Jika kita bandingkan performa Mandzukic dengan Diego Costa musim lalu, bisa dikatakan bahwa Mandzukic cukup layak untuk menggantikan posisi Costa.

Mandzukic mencetak 18 gol di Bundesliga dan tiga gol di Liga Champions dari total 29 penampilan di kedua kompetisi tersebut.

Jika kita lihat catatan statistik kedua pemain ini lebih dalam, Mandzukic bahkan unggul dalam beberapa hal. Duel udara menjadi nilai lebih yang dimiliki Mandzukic ketimbang Costa. Ia memiliki rataan menang duel udara sebanyak 3 kali per pertandingan, lebih baik dari Costa yang hanya memenangkan 1,3 aerial duel per pertandingan.



Data Statistik Mario Mandzukic (kiri) dan Diego Costa (kanan) musim 2013/2014

Juga tidak boleh dilupakan bahwa kini Atletico memiliki penyerang sayap baru, Antoine Griezmann. Musim lalu Griezmann membela Real Sociedad dan berhasil mencetak 16 gol serta 3 assist.

Catatan La Liga menunjukan bahwa pemain berusia 23 tahun ini juga menjadi pemain dengan jumlah tembakan ke gawang per pertandingan paling banyak keempat. Hanya Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Gareth Bale yang melakukan tendangan lebih banyak dari Griezmann per pertandingannya. Maka bisa dikatakan bahwa musim depan Atletico memiliki alternatif lain dalam mencetak gol selain Mandzukic.

Di posisi kiper, Miguel Angel Moya yang baru didatangkan dari Getafe juga bukan kiper yang patut dianggap remeh. Kiper berusia 30 tahun ini mencatatkan jumlah 103 kali penyelamatan di La Liga dalam 26 kali tampil.

Namun, angka itu memang masih berada di bawah jumlah save yang dilakukan Courtois musim lalu. Moya juga tidak mencatatkan cleansheet yang luar biasa, yaitu hanya berhasil 6 kali cleansheet musim lalu. Jumlah ini jauh di bawah Courtois yang mencatatkan cleansheet sebanyak 20 kali.

Namun, sepertinya tidak adil jika langsung membandingkan Moya dengan Courtois tanpa melihat lebih dalam kondisi tim kedua kiper ini. Moya bermain di Getafe yang bisa dikatakan sebagai tim dengan pertahanan cukup buruk di La Liga.

Catatan statistik menunjukan bahwa Getafe menerima 14,2 kali attempts dari lawan per pertandingan. Angka ini merupakan ketiga terbanyak di La Liga. Bandingkan dengan Atletico yang menjadi klub paling sedikit kedua menerima attempts dari lawan dengan hanya 9,1 tendangan per pertandingannya.



Data Statistik Angel Moya (kiri) dan Thibaut Courtois (kanan) musim 2013/2014

Perkiraan Formasi Musim Ini

Salah satu kelebihan Atletico di musim lalu yang membawa mereka berada di puncak klasemen La Liga adalah pertahanan yang sulit ditembus. Atletico menjadi tim dengan jumlah kemasukan paling sedikit dengan hanya kemasukan sebanyak 26 gol.

Solidnya pertahanan Atletico juga tergambar dari jarangnya gawang mereka terancam. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gawang Atletico hanya terancam sebanyak 9,1 kali per pertandingannya. Angka ini merupakan yang terbaik kedua di bawah Barcelona yang mencatatkan 8,9 kali per pertandingannya.

Kunci dari solidnya pertahanan Atletico adalah bagaimana kemampuan pressing. Atletico memang memainkan filosofi yang agak pasif dengan tidak menguasai bola terlalu sering. Dalam hal ball possession, mereka hanya menempati posisi ke sembilan di La Liga. Rata-rata penguasaan bola Atletico hanya mencapai 48,9%.

Pada setiap pertandingan, Atletico akan cenderung membiarkan lawan lebih lama menguasai bola. Namun, dari catatan statistik Atletico terlihat bahwa tim ini melakukan tackle terbanyak per pertandingan, yaitu 24,6 tekel per pertandingan sepanjang musim lalu.

Tingginya angka tekel ini tentu bukan tanpa sebab. Sistem bermain yang diterapkan Simeone membuat para pemainnya berhasil melakukan pressing dengan sangat baik saat bertahan. Dengan begitu, para pemain dapat dengan mudah merebut bola.

Cara inilah yang kemungkinan akan kembali diterapkan oleh Simeone di musim 2014/2015. Dengan melihat susunan pemain yang dimiliki, formasi 4-2-3-1 menjadi formasi yang paling mungkin digunakan.

Musim lalu Simeone memang sering berganti formasi antara 4-4-2 atau 4-2-3-1.



Perkiraan formasi Atletico Madrid musim 2014/2015

Mandzukic akan ditempatkan sebagai penyerang tunggal di depan. Saat di Bayern Munich, Mandzukic pernah memainkan banyak peran sebagai striker, termasuk sebagai defensive forward. Tipe striker seperti ini akan sangat disenangi Simeone karena biasanya Simeone juga memberikan tugas kepada strikernya untuk ikut bertahan.

Griezmann dan Arda Turan yang ditempatkan sebagai gelandang serang kiri dan kanan akan mendukung Mandzukic dengan melakukan tusukan ke kotak penalti. Sedangkan Koke sebagai gelandang serang di tengah akan menjaga lini kedua, sambil mengirimkan operan terobosan ke depan.

Koke juga akan bertanggung jawab untuk menjadi lapisan pertama saat Atletico diserang dengan menjaga daerah di depan poros ganda Atletico. Kedua fullback Atletico juga akan menjadi kunci dari serangan balik cepat dengan melakukan overlap menyisir sisi kanan dan kiri lapangan.

Seperti yang dilakukan tahun lalu, formasi 4-4-2 juga akan tetap menjadi alternatif strategi lain bagi Simeone. Dengan pola ini, kedua pemain sayap akan ditarik lebih ke belakang untuk membentuk tembok pertahanan yang lebih kokoh.

Salah satu atau kedua penyerang di depan juga dapat diberikan tugas untuk ikut bertahan jika diperlukan. Ketika menyerang, kedua pemain sayap ini akan langsung maju dan mendukung kinerja kedua penyerang.



Alternatif formasi Atletico Madrid

Prediksi

Meski Atletico Madrid tidak akan lagi diperkuat pemain-pemain andalannya di musim lalu, jangan remehkan pasukan Diego Simeone ini. Pasalnya, sejauh ini Simeone telah berhasil mendatangkan pemain-pemain baru yang tidak kalah baiknya dengan para pemain yang pergi.

Satu hal yang menjadi kelebihan dari Atletico Madrid asuhan Diego Simeone ini adalah mereka sudah memiliki gaya bermain yang melekat di tim mereka. Dengan begitu mereka tidak akan terlalu berantakan ketika beberapa pemain pergi dan digantikan pemain baru.

Maka dari itu, posisi tiga besar sepertinya tidak akan lepas dari Atletico Madrid. Mereka akan tetap menjadi pesaing ketat dua raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona. Bahkan, jika mereka mampu menampilkan permainan disiplin yang konsisten sepanjang musim seperti musim lalu, bukan tidak mungkin Atletico kembali berhasil merebut puncak klasemen La Liga.

====

*dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.

(roz/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads