Setelah mendominasi dunia sepakbola selama tujuh tahun terakhir ini, Barcelona baru saja melewati musim terburuknya. Mereka tidak berhasil meraih satu pun gelar dari semua kompetisi yang diikuti. Klub Catalunya tersebut hanya mampu menjadi runner-up di La Liga dan kalah di semifinal Liga Champions.
Barcelona sendiri menghadapi masalah yaitu menurunnya performa para pemain andalannya. Maka dari itu, mau tidak mau Barcelona harus mulai mencari generasi penerus yang mampu melanjutkan kejayaan Barcelona di Eropa.
Permasalahan inilah yang akan dihadapi Luis Enrique sebagai pelatih baru Barcelona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu posisi yang menarik untuk dibicarakan adalah penjaga gawang. Barcelona baru saja ditinggalkan dua kiper yang menjadi andalan mereka di musim lalu. Victor Valdes menolak untuk memperpanjang kontraknya, sedangkan Jose Manuel Pinto sudah dilepas oleh Barca.
Kini Barcelona sudah memiliki dua kiper baru. Kiper muda asal Jeman, Marc-Andre ter Stegen, serta kiper tim nasional Chile, Claudio Bravo. Kedua kiper ini sama-sama layak untuk mengisi posisi penjaga gawang Barcelona.
Merujuk pada data, kedua kiper ini memiliki kemampuan yang hampir sama. Ter Stegen bermain dalam 34 pertandingan Borussia Moenchengladbach di musim lalu dan berhasil cleansheet sebanyak 9 kali. Sedangkan Bravo bermain dalam 37 pertandingan bersama Real Sociedad dan berhasil cleansheet sebanyak 13 kali.
Ter Stegen bahkan tercatat sebagai kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak di Bundesliga. Hanya kiper FC Freiburg, Oliver Baumann, yang mencatatkan jumlah penyelamatan lebih banyak dari ter Stegen. Baumann mencatatkan 141 penyelamatan pada musim lalu.
Satu hal yang bisa kita ambil dari sini adalah baik Ter Stegen ataupun Bravo sama-sama telah mendapatkan ujian di klubnya masing-masing musim lalu. Maka seharusnya kedua kiper ini sudah cukup siap untuk mengisi posisi penjaga gawang.
Bravo mungkin memiliki satu nilai tambah karena memiliki pengalaman bermain di Piala Dunia. Performa apiknya saat membela Chili di Piala Dunia 2014 lalu tentu akan menjadi pertimbangan tambahan bagi Luis Enrique untukmemilih Bravo ketimbang ter Stegen.
Kemungkinan besar Bravo-lah yang akan dipilih Luis Enrique sebagai kiper utama Barcelona. Hanya saja, Enrique benar-benar harus mempersiapkan Bravo baik secara fisik maupun mental.
Pasalnya saat pertandingan persahabatan melawan Napoli saja Bravo sudah melakukan satu blunder. Meski Enrique sudah membela Bravo dengan mengatakan itu hanya kesalahan kecil yang tidak perlu diperbincangkan, namun Enrique juga tidak boleh lupa bahwa Barca pernah punya Rustu Recber, kiper yang bermain sangat cemerlang di Piala Dunia namun melakukan banyak blunder di Barcelona.

Perbandingan statistik Ter Stegen dan Claudio Bravo musim lalu
Neymar, Messi, Suarez
Satu pertanyaan paling besar dalam permainan Barcelona di musim depan adalah bagaimana cara mereka memainkan Luis Suarez, Lionel Messi, dan Neymar Junior?
Ketiganya adalah striker haus gol dengan kemampuan individual tingkat tinggi. Apakah Enrique akan memilih satu atau dua dan mencadangkan yang lainnya? Atau Enrique menggeser salah satu pemain untuk bermain sebgai penyerang sayap?
Dalam sebuah wawancara Enique mengatakan, "Kami akan menggunakan semua sumber daya yang kami punya, yang mungkin akan menjadi hal yang tidak diprediksi sebelumnya." Jika merujuk pada pernyataan Enrique tersebut, maka kemungkinan ketiga striker kelas dunia yang dimiliki Barcelona tersebut akan dimainkan bersamaan.
Bagaimana caranya?
Ada beberapa alternatif memainkan tiga pemain ini bersamaan. Salah satunya adalah dengan memainkan Neymar sebagai penyerang sayap kiri dan Messi sebagai penyerang sayap kanan. Sedangkan Suarez tetap sebagai penyerang tengah seperti yang bisa dimainkannya di Liverpool.
Posisi penyerang kiri sudah sering dimainkan Neymar pada musim lalu. Peran ini pula yang dimainkan Neymar saat membela Brasil di Piala Dunia lalu. Maka seharusnya tidak akan menjadi masalah jika pemain berusia 22 tahun ini ditempatkan di posisi tersebut.
Sedangkan bagi Messi, posisi penyerang kanan juga bukan hal baru baginya. Pola permainan ini juga pernah dipraktekan Messi saat musim 2008-2009. Ketika itu, bersama Henry dan Etoβo ia menjadi trio penyerang Barca. Henry menempati posisi penyerang kiri dan Etoβo sebagai penyerang tengah.
Total gol yang dicetak oleh ketiga penyerang Barcelona ini dalam satu musim mencapai 101 gol.
Namun terdapat satu pola lain yang bisa dijalankan Enrique untuk memainkan ketiga penyerangnya bersamaan. Dan pola inilah yang sepertinya akan menjadi pola utama Enrique.
Pola ini akan menempatkan Messi di belakang Neymar dan Suarez. Dikatakan bahwa Messi akan seperti memainkan peran nomor 10 atau yang musim lalu lebih sering diperankan oleh Xavi.
Namun, Enrique mengatakan peran ini tidak akan membuat Messi turun hingga menjadi gelandang.
Posisi ini sebenarnya sempat dimainkan Messi saat membela Argentina di Piala Dunia lalu. Ketika itu, posisi Messi sedikit lebih di belakang dari penyerang tunggal Argentina, Gonzalo Higuain.
Β
Pada posisi ini Messi dapat lebih leluasa menguasai bola. Berbeda dengan saat dia menjadi ujung tombak yang akan langsung mendapatkan penjagaan lawan. Dengan begitu, Messi akan mendapat kesempatan untuk mengatur serangan Barcelona.
Bentuk Baru Barcelona
Pada sesi wawancara yang sama, Enrique juga mengatakan, "Saya mau tim yang banyak mencetak gol, bertahan dengan baik, loyal dengan gaya permainannya, dan menang dengan permainan yang atraktif."
"Saya tidak hanya ingin menang, saya juga ingin memainkan sepakbola yang menarik," tambahnya.
Dalam beberapa sumber, mulai muncul formasi yang akan digunakan Enrique di Barcelona musim depan, setelah Suarez kembali dari masa hukuman. Enrique akan menggunakan formasi 3-2-3-2 dengan beberapa alternatif permainan.

Perkiraan formasi 3-2-3-2 Barcelona
Jika kembali pada beberapa kalimat yang dikatakan Enrique dalam wawancara tadi, dia mengatakan bahwa Barca akan memainkan sepakbola atraktif. Dengan tetap berpegang pada tiki-taka yang sudah melekat pada identitas Barca, permainan atraktif yang dimaksud Enrique akan menciptakan satu pola permainan yang sangat cair.
Formasi 3-2-3-2 yang menjadi dasar formasi Barca akan memaksa para pemain untuk terus aktif bergerak dan menyesuaikan kondisi di pertandingan. Enrique bisa menggunakan 3 bek di belakang dengan satu orang bek tengah dengan didampingi 2 bek yang sedikit melebar.
Karena ini pula mungkin Enrique merekrut Thomas Vermaelen dan Jeremy Mathieu yang bisa bermain sebagai bek tengah maupun bek sayap.
Dengan pola ini Enrique akan menempatkan dua gelandang bertahan rapat dengan barisan pertahanan. Keduanya akan berfungsi untuk menjaga lini tengah saat bertahan dan membantu menutup ruang saat bertahan.
Tidak adanya bek sayap menyebabkan dua gelandang bertahan ini harus berkoordinasi dengan pemain bertahan untuk menutup ruang di sisi kanan dan kiri pertahanan.
Dengan rapatnya gelandang bertahan dengan barisan pertahanan, mau tidak mau gelandang serang Barcelona pun ikut turun menjaga area tengah lapangan. Hal ini untuk menghindari lawan mengeksploitasi wilayah ini dan melakukan serangan ke kotak penalti Barcelona.

Pergerakan gelandang saat bertahan dengan formasi 3-2-3-2
Satu kelemahan yang cukup mencolok dari pola baru Barcelona ini adalah sangat rentan terhadap serangan balik lawan.
Meski masih menyisakan 3 pemain di belakang saat menyarang, kondisi ini tetap akan sangat berbahaya jika kedua gelandang bertahan sedang tidak pada posisinya. Pemain lawan akan mudah untuk menembus pertahanan Barcelona, jika ketiga bek tidak mendapatkan bantuan dari gelandang bertahan.
Patut diingat bahwa dua tim saingan utama mereka adalah tim yang sangat mahir memainkan serangan balik. Real Madrid dan Atletico Madrid telah menunjukan bagaimana mereka mampu menaklukan lawan-lawannya dengan serangan balik cepat.
Maka dari itu, jika gelandang bertahan Barcelona terlambat menutup ruang, bukan tidak mungkin Barcelona juga akan menjadi korban serangan balik kedua saingannya tersebut.
4-3-1-2 Sebagai Pola Alternatif
Satu pola lain yang bisa digunakan oleh Barcelona musim depan adalah 4-3-1-2. Dengan pola ini Barca akan memainkan tiga gelandang di tengah yang mendukung satu gelandang serang. Empat pemain bertahan akan memainkan cara bermain yang tidak berbeda dengan cara bermain saat Barca memainkan formasi 4-3-3.

Alternatif formasi Barcelona, 4-3-1-2
Dengan pola ini, permainan Barca mungkin akan menjadi lebih seimbang. Mereka juga tidak perlu banyak mengubah cara bermain dengan saat mereka memainkan pola 4-3-3.
Hanya saja, seperti yang dikatakan Enrique dalam wawancara, dia ingin memainkan sepakbola menyerang yang aktraktif. Enrique sepertinya akan lebih memprioritaskan pola 3-2-3-2 dan menjadikan 4-3-1-2 sebagai rencana cadangan.
Enrique bisa memainkan pola alternatif ini jika ternyata para pemain Barca tidak mampu beradaptasi dengan formasi 3-2-3-2. Sambil mencari solusi tidak berjalannya pola baru tersebut, pola 4-3-1-2 yang cenderung lebih mudah untuk dijalankan para pemain Barca bisa dijadikan alternatif.
Prediksi
Pemain legendaris Barcelona, Johan Cruyff, mengkritik kebijakan Barcelona saat mendatangkan Luis Suarez. Cruyff mengatakan bahwa kini Barcelona dipenuhi oleh pemain-pemain individualis. Padahal, filosofi bermain yang diterapkan Barca adalah permainan tim dengan operan dari kaki ke kaki. Cruyff pun meragukan Barca mampu mempertahankan masa kejayaannya.
Inilah hal pertama yang harus dijawab Enrique musim depan. Bagaimana dia bisa menyatukan Messi, Suarez, dan Neymar agar bisa melakukan kerjasama. Ketiga pemain ini harus lebih menekan egonya untuk melakukan permainan individu dan lebih memaksimalkan kerjasama tim.
Masalah kedua yang dihadapi Enrique adalah bagaimana dia bisa membuat para pemain Barcelona mampu memainkan pola barunya. Pola baru tersebut menuntut para pemain untuk bisa melakukan pergerakan yang efisien, sehingga tidak membuka ruang yang justru membahayakan pertahanan sendiri.
Pada musim ini, Barca sendiri akan menghadapi hadangan dua saingan utamanya yang telah menjadi lebih tangguh dari musim sebelumnya. Real Madrid dan Atletico Madrid akan siap menjungkalkan Barca kembali jika mereka tidak mampu memainkan permainan terbaik.
Posisi tiga besar kemungkinan akan tetap menjadi tempat Barca mengakhiri musim. Namun, melihat masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Enrique, sepertinya sulit bagi Barca untuk kembali merebut gelar juara La Liga musim ini.
Dari sisi permainan, lawan-lawan Barca terlihat lebih siap sehingga lebih berpeluang untuk keluar menjadi juara.
====
*dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.
(roz/krs)