Serie A musim 2014/2015 akan segera dimulai. Ini merupakan pergelaran ke-85 kompetisi teratas Italia itu sejak diresmikan oleh FIGC pada tahun 1929.
Pada akhir era 90-an, Serie A sempat menjadi tempat para pesepakbola dunia merumput. Kini, pemain-pemain bintang memilih pergi dari Serie A. Malah Serie A jadi penampungan pemain-pemain tua.
Masuknya Ashley Cole dan Patrice Evra jadi buktinya. Koefisien mereka di UEFA pun kini sudah tersalip oleh Liga Portugal. Oh, betapa malangnya kau, Serie A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat tujuh derby, mulai dari "Derby Della Madonnina" yang mempertemukan Inter Milan dan AC Milan, hingga "Derby DβItalia" yang mempertemukan Juventus dengan Inter Milan.
Dari segi taktik, Serie A memang unik. Saat formasi dengan menggunakan poros ganda dalam 4-2-3-1 jamak digunakan, Italia malah sebaliknya. Total, formasi yang menggunakan tiga bek baik dalam 3-5-2 ataupun 3-5-1-1 digunakan sebanyak 253 kali.
Tidak lupa, Italia juga terkenal dengan para ultras yang kental akan kekerasan dan rasialisme. Selain bentrok di dalam stadion, para ultras sering bentrok dengan sesama ultras dan polisi di luar stadion.
Memang ultras merupakan ciri khas keindahan persepakbolaan di Italia. Tapi, untuk meningkatkan kualitas liga dan kehadiran penonton di stadion, mungkin badan tertinggi Liga Italia harus membuat aturan-aturan baru mengenai kehadiran dan tingkah para ultras mereka agar dapat bersaing dalam segi komersial dengan liga-liga top eropa yang lain.
Berikut infografis Liga Italia untuk musim 2014/2015

(roz/din)











































