Bursa transfer pemain adalah momen paling dinanti pecinta sepakbola. Tidak sekadar menyuguhkan drama dan gosip, bursa ini juga menyuguhkan analisis, opini dan berbagai kemungkinan jika perpindahan itu terjadi.
Respons pecinta sepakbola dalam menanggapi berita bursa transfer pun beragam. Fans yang klubnya mendapatkan pemain bintang lima jelas pantas berbahagia. Fans yang klubnya kehilangan pemain andalannya patut bersedih. Respons pecinta sepakbola tidak ada yang datar-datar saja. Bahkan ada yang rela membakar jersey dengan nama dan nomor punggung pemain andalan yang pindah ke klub rival sebagai bentuk kekesalan.
Bagi pesepakbola sendiri, bursa transfer bisa menjadi tolok ukur kesuksesan. Untuk pemain muda kisaran umur 19-23 misalnya, sekadar tahu ada klub besar yang menaksir saja sudah girang, apalagi sampai diminta pindah. Dan bahkan, tren saat ini adalah klub berani membeli pemain muda dengan harga yang sangat tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut dalam infografis kami beberkan alasan mengapa ada pesepakbola yang (masih) mahal di usia senja.

Ambil contoh Gabriel Batistuta. Dibeli AS Roma dari Fiorentina di tahun 2000, harga 32 juta poundsterling kala itu menjadi rekor tertinggi untuk seorang pemain yang umurnya sudah 31 tahun. Namun, ia mencetak 20 gol dari 28 pertandingan di Serie A, dan langsung memberi gelar scudetto di musim pertamanya bersama Roma.
Di musim panas ini Manchester United dan Arsenal melakukan hal serupa. MU mendatangkan Bastian Schweinsteiger (31) seharga 20 juta euro, sedangkan Arsenal merekrut Petr Cech (33) dengan ongkos sekitar 11 juta pounds.
Berikut ini daftar 10 transfer mahal pesepakbola di usia senja.


====
* Teks dan Infografis oleh Irfan Muhammad dari Pandit Football Indonesia.
(mfi/a2s)