Mengenal Queen's Park FC, Klub Amatir Penggagas Liga Skotlandia

ADVERTISEMENT

Mengenal Queen's Park FC, Klub Amatir Penggagas Liga Skotlandia

Pandit Football Indonesia - Sepakbola
Minggu, 09 Jul 2017 12:40 WIB
Queen's Park FC, klub tertua di Liga Skotlandia (Foto: google.com)
Jakarta - FC Rangers dan FC Celtic memang jadi kesebelasan paling top di Skotlandia. Tapi bukan keduanya penggagas Liga Skotlandia, melainkan Queen's Park FC.

Rangers dan Celtic tentu menjadi dua kesebelasan yang paling dikenal di Skotlandia. Selain karena memiliki persaingan yang panas, keduanya juga berstatus sebagai raja di kompetisi domestik, karena koleksi trofi keduanya yang terbilang jauh lebih banyak dari kesebelasan lainnya. Rangers dianggap sebagai yang tersukses dengan 54 trofi, disusul Celtic dengan 48 piala.

Meski begitu, Celtic dan Rangers bukan yang pertama menancapkan dominasinya sebagai penguasa kota Glasgow atau untuk sepakbola Skotlandia secara umum. Merunut sejarah perjalanan sepakbola Skotlandia, sebenarnya sebelum Celtic dan Rangers ada satu kesebelasan asal Glasgow yang lebih dulu menancapkan dominasinya di ibukota yakni Queen's Park FC. Sejarah mencatat bahwa Queen's merupakan klub sepakbola tertua yang didirikan di luar Inggris dan Wales.

Sebenarnya merunut sejarah sepakbola Skotlandia, ada kesebesalan bernama Edinburgh yang terbentuk pada tahun 1824, namun klub tersebut bubar pada tahun 1841. Setelahnya tidak ada lagi kesebelasan yang terbentuk di Skotlandia, baru pada 9 Juli 1867 didirikan lagi sebuah klub bernama Queen's Park FC. Kesebelasan tersebut masih eksis hingga saat ini sehingga tak salah bila mereka mengklaim sebagai kesebelasan tertua di Skotlandia.

Inisiasi berdirinya klub tersebut diprakarsai oleh sembilan pria yang berkumpul di salah satu rumah di kawasan Eglinton. Perdebatan sempat berkecamuk untuk menentukan nama dari kesebelasan tersebut. Hingga akhirnya nama Queen's Park pun diambil melalui sebuah voting, mengalahkan beberapa kandidat nama seperti The Celtic, The Northern, dan Morayshire.

Pada 1 Agustus 1868, Queen's melakoni laga perdananya melawan kesebelasan asal Glasgow lainnya, Thistle F.C. Laga tersebut menjadi derby Glasgow pertama, sebelum old firm derby yang memertemukan Celtic dan Rangers berkecamuk menjadi duel tim sekota paling panas di ranah Britania. Dalam laga tersebut Queen's meraih kemenangan meyakinkan 2-0.

Selanjutnya, bersama delapan kesebelasan Skotlandia yang telah lahir pada masa itu, Queen's menginisiasikan terbentuknya asosiasi sepakbola Skotlandia (SFA) pada tahun 1873. Berdirinya SFA membuat sepakbola di Skotlandia semakin menggeliat, dengan diselenggarakannya pertandingan-pertandingan kompetitif berbalut turnamen.

Pada 18 Oktober 1983, Piala Skotlandia untuk kali pertama di pertandingakan, sementara Queen's memulai laga pada tanggal 25 oktober. Pada ajang tersebut, mereka keluar sebagai juara setelah mengalahkan Clydesdale 2-0 di Hampden. Setelahnya, Queen's semakin mendominasi, mereka menjadi kesebelasan yang tak pernah kebobolan hingga 1875 dan tak pernah kalah sampai Desember 1876.

Kesebelasan pertama yang berhasil membobol gawang mereka adalah Clydedale, dalam pertandingan semifinal Piala Skotlandia tahun 1975 setelah dua gol bersarang di gawang Queen's. Hasil pertandingan sendiri berakhir imbang 2-2. Sementara kekalahan pertama dialami mereka saat bertanding melawan Vale of Leven di babak ke-5 Piala Skotlandia pada bulan Desember 1876. Saat itu mereka kandas dengan skor 1-2.

Kegemilangan klub berjuluk The Spiders itu juga diperlihatkan saat mereka ambil bagian di ajang Piala FA. Saat itu beberapa klub Skotlandia memang sering diikutsertakan di turnamen sepakbola tertua dunia itu. Sejak tahun 1870, Queen's memang menjadi bagian dari asosiasi sepakbola Inggris (FA), mereka tampil di ajang tersebut untuk kali pertama pada tahun 1872, saat itu mereka berhasil menembus babak semifinal namun harus menyerah karena ketidaktersediaan dana.

Saat itu mereka berhadapan melawan Wanderers, dan laga berakhir dengan skor imbang 0-0. Karena tidak memiliki dana untuk menggelar pertandingan ulangan, maka mereka pun melepas peluang untuk tampil di babak final. Namun mereka kemudian berahasil menebus kekecewaan itu pada tahun 1885 dan 1886.

Secera berturut-turut mereka berhasil menembus babak final, sayang ambisi juara sirna setelah dihancurkan Blackburn Rovers. Pada final tahun 1885 Queen's takluk 1-2 dan setahun kemudian mereka kembali kalah dengan skor 0-2 dari Blackburn Rovers.

Pionir Permainan Passing Modern

Prestasi gemilang yang ditorehkan Queen's tentu tidak terlepas dari pola permainan mereka yang tak kalah memukau. Pada saat itu, tim-tim asal Britania raya masih menjadikan gaya permainan individual sebagai primadona.

Namun, Queen's berhasil menjadi antitesis dengan permainan yang mengandalkan kombinasi antara umpan pendek dan panjang. Pola tersebut sebenarnya sudah diperkenalkan sejak tahun 1872, namun belum bisa diterima oleh semua kesebelasan, khususnya di Britania Raya.

Dengan permainan baru ini, Queens Park menjadi salah satu klub tersukses di tanah Inggris pada era 1870an, setelah mengubah permainan sepakbola yang begitu individualis menjadi permainan sistematis yang melibatkan banyak orang.

Pola permainan kombinasi umpan kemudian menyebar secara luas pada tahun 1860 hingga 1970 di Inggris. Hal tersebut terjadi setelah invasi pemain Skotlandia ke Liga Inggris. Permainan Inggris, yang pada saat itu berdasarkan pada dribel dan juga permainan individu, mulai berubah setelah mereka melihat permainan tim Queens Park.

Terperosok namun Tetap Dihormati

Mengenal Queen's Park FC, Klub Amatir Penggagas Liga SkotlandiaFoto: google.com

Memasuki medio 1890-an, dominasi The Spiders mulai mengikis. Semakin banyaknya kesebelasan yang terbentuk menjadikan persaingan meraih prestasi di kompetisi domestik semakin sulit bagi Queen's. Gelar juara terakhir mereka di ajang Piala Skotlandia terjadi pada tahun 1893 setelah mengalahkan Celtic 1-2 di Ibrox dan itu adalah gelar ke-10 mereka.

Kondisi semakin sulit bagi Queens, karena sepakbola Skotlandia semakin bertranformasi menjadi lebih baik. Kompetisi profesional digulirkan, namun The Spiders menolak ambil bagian karena memegang prinsip untuk tetap menjadi kesebelasan amatir. Tercantum jelas dari slogan klub Ludere Causa Ludendi yang berarti tidak ada tujuan lain selain bermain sepakbola.

Dalam perkembangannya, pencapaian Queen's terlihat fluktuaktif, bahkan cenderung melorot. Beberapa kali keluar masuk kompetisi utama seperti menjadi hal yang lazim mereka alami. Salah satu alasan yang membuat pencapaian mereka merosot adalah prinsip untuk terus menjadi kesebelasan amatir. Mereka, untuk kali pertama terdegradasi pada tahun 1921.

Saat ini saja, mereka hanya bermain di divisi tiga kompetisi Skotlandia. Satu hal yang membuat nama mereka begitu asing di dengar. Namun di negeri asalnya, Queen's tetap menjadi kesebelasan terhormat karena berbagai hal yang mereka lakukan untuk perkembangan sepakbola Skotlandia.

Beberapa pemain yang pernah menjadi bagian dari Queen's juga dianggap legenda. Sebut saja Charles Campbell yang pernah memenangkan delapan medali Piala Skotlandia bersama Queen's. Ia juga punya 13 caps bersama timnas Skotlandia. Selain Campbell ada juga Wattie Arnott, Robert Smyth McCol, Andrew Watson, dan.... Sir Alex Ferguson.

Selain itu, pada masa jayanya dulu, Queen's juga tercatat sebagai kesebelasan yang paling banyak mengirimkan pemain ke Tim Nasional. Pada tahun 1872, Skotlandia dan Inggris saling jumpa dalam laga Internasional perdana. Saat itu, para pemain Skotlandia semuanya berasal dari Queen's Park, sementara penggawa Inggris berasal dari sembilan kesebelasan dengan Oxford University menjadi penyumbang terbanyak.



(mrp/krs)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT