Kadang cara mengemudinya pun sering membahayakan penumpang karena lupa kapan harus menginjak rem. Yang ia tahu hanya menggenjot pedal gas. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sopir taksi yang bijak harus tahu bagaimana cara memilih penumpang. Ia sering lalai melakukan ini dan berakibat pada penumpang yang kabur turun di jalan sebelum membayar argo perjalanan.
Tapi Wenger adalah pekerja keras dan, meski dengan segala kemalangan yang tak pernah luput menyertainya, setiap hari ia selalu sukses memenuhi setoran. Tanggung jawab yang diberikan kepadanya tak pernah gagal ia emban. Pihak manajemen taksi tak terlalu ambil pusing soal protes dan komplain yang disampaikan karena cara mengemudi Wenger yang tak lagi relevan di masa sekarang. Selama jumlah setoran tercapai, mereka tak mempermasalahkan bagaimana kinerja sopir mereka di jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan sangat sulit untuk mengatakan bahwa apa yang diminta oleh Arsenal setiap musimnya lebih dari sekadar masuk ke Liga Champions. Karena kalau tidak, Wenger sudah didepak dari jauh-jauh hari. Apa boleh buat, standar yang ditetapkan oleh Arsenal hanya segitu dan Wenger tidak pernah gagal masuk ke Eropa.
Lupakan The Professor, karena Arsene Wenger adalah The Chauffeur.
Tadinya saya ingin menuliskan Wenger adalah The Taxi Driver, tapi saya takut Robert De Niro akan tersinggung. Tidak seperti Wenger, Travis Bickle tak puas dengan mediokritas.

**
Sebagai film blockbuster tahun ini, Interstellar hampir tak punya karakter antagonis kecuali Dr. Mann yang diperankan oleh Matt Damon. Saat Cooper dan Amelia sedang berdebat sengit ke planet mana mereka akan membawa Endurance untuk berlabuh berikutnya, Cooper berargumen bahwa Planet Mann adalah tempat yang harus mereka tuju karena memberikan sinyal data yang lebih menjanjikan dibanding dengan Planet Edmunds, tempat pilihan Amelia.
Mereka berdua pun membawa Endurance ke Planet Mann hanya untuk menemukan bahwa selama ini Dr. Mann mengirimkan data palsu dan harapan kosong tentang masa depan umat manusia, semata agar dirinya bisa terselamatkan.
Belum bisa dikatakan bahwa data yang diterima Manchester United sejauh ini adalah data palsu, namun mereka sudah hampir separuh musim berada di Planet Louis dan mineral pembentuk prestasi yang tadinya mereka pikir akan diberikan oleh Van Gaal belum juga tampak.
Sama seperti Cooper dan Amelia yang berharap bahwa mereka akan menemukan planet baru yang serupa dengan bumi untuk ditinggali, United juga tadinya mengira bahwa mereka telah mendapatkan seseorang yang akan memberikan sesuatu yang identik dengan era Sir Alex Ferguson. Apa boleh buat, ekspektasi adalah pangkal dari kekecewaan. Tidak sedikit fans United yang mengira bahwa The Red Devils akan seketika kembali menjadi kandidat juara Premier League. Namun yang terjadi, secara statistik bahkan saat ini Louis van Gaal tak lebih baik dari David Moyes musim lalu.
Mungkin dalam beberapa musim ke depan, Van Gaal akan menjadi manajer yang memberikan gelar juara untuk United, namun sepertinya musim ini terlalu cepat. Bukan hanya skuat United butuh lebih banyak waktu untuk beradaptasi, tapi Van Gaal masih belum punya jawaban untuk persoalan lini pertahanan United.
Bayangkan dalam ruang kerja Van Gaal di Old Trafford, beberapa buku secara misterius berjatuhan dari rak. Van Gaal dalam memanggil tukang reparasi untuk memperbaiki rak yang dikiranya miring, tidak sadar bahwa yang sedang menjatuhkan buku adalah Van Gaal dari masa depan yang coba untuk berkomunikasi melalui ruang 5 dimensi dengan Van Gaal dari masa sekarang.
Bagi Van Gaal masa depan, masalah Van Gaal masa sekarang tak sulit untuk dipecahkan. Seperti halnya Cooper yang berusaha mengirimkan kode kepada Murphy untuk memecahkan problem singularitas lubang hitam, kode yang dikirimkan Van Gaal kepada dirinya di masa sekarang dimaksudkan untuk mencari jalan keluar dari lubang hitam yang menghisap semua potensi United yang di atas kertas begitu berkualitas.
Kode yang diterima Van Gaal berbunyi sederhana: βKuartet lini belakang yang kontinu!β

***
Apa persamaan Arsenal, Manchester United, dan moluska musim ini? Ketiganya tak punya tulang belakang.
Banyak cara untuk kalah dengan spektakuler, namun musim ini belum ada yang lebih mencengangkan dari bagaimana Arsenal kalah dari Swansea sebelum international break. Dengan badai cedera yang menerpa, Wenger menjadikan Nacho Monreal, dengan postur seorang fullback, sebagai bek tengah, dan Calum Chambers, dengan speed seorang centre-back, sebagai bek kanan. Yang terjadi adalah bencana yang menggemaskan. Jefferson Montero meneror Chambers yang sepanjang pertandingan pontang-panting sebelum mengirimkan umpan silang kepada Bafetimbi Gomis, yang dengan mudah lompat lebih tinggi dari Monreal yang menyerupai liliput.
Wengerball, ladies and gentlemen.
Keadaan tak lebih baik di United. BKKBN menganjurkan agar tidak berganti-ganti pasangan, namun Van Gaal tidak mengindahkan anjuran tersebut karena terus menukar duet bek tengah United. Sudah 11 pertandingan dilalui, tak ada satu pun bek United yang bermain dalam setengah jumlah partai musim ini. Yang paling banyak bermain adalah Marcos Rojo dan Tyler Blackett (5 partai). Keduanya bahkan tak pernah bermain bersama. Karena sering tukar menukar pasangan ini, tak heran jika United terkena penyakit macam-macam.
Banyaknya cedera yang menggerus skuat kedua tim menambah parah keadaan. Dua orang bek kiri Arsenal, Monreal dan Kieran Gibbs rupanya tak bisa dimainkan di sisi lain. Entah jika Wenger mempercayakan Hector Bellerin turun sebagai starter di bek kanan, tapi tampaknya Chambers akan kembali main dari menit pertama di posisi tersebut. Karena Chambers sudah terbukti kalang kabut saat diajak beradu lari, Van Gaal pasti tak akan luput mengeksplotasi fakta ini.
Siapa pun yang dimainkan oleh Van Gaal sebagai starter, lini belakang United terlihat lebih ringkih dari manula musim ini. Entah salah marking atau salah passing, setiap bola berada di lini belakang United, penonton seperti diberi peringatan bahwa sebuah malapetaka akan terjadi. Ini tentu saja akan mengundang Alexis Sanchez yang sedang dalam form sensasional bersama Arsenal dengan 6 gol dari 4 pertandingan terakhir. Belum lagi Danny Welbeck yang semakin klop dan ingin menampar pipi United yang menganggap penyerang 18 tahun, James Wilson lebih penting dari dirinya untuk dipertahankan.
Resep pertandingan sepak bola yang seru adalah lini pertahanan yang keropos dan seharusnya kita disuguhkan pertandingan all-out attack ala eksibisi malam ini.
Satu hal yang tidak boleh terlupa. Musim lalu, dari semua tim peringkat 6 besar, hanya Arsenal yang tidak bisa sekalipun mengalahkan Manchester United. Jika Arsene Wenger mengalahkan Louis van Gaal hari ini, banyak orang yang berutang permintaan maaf pada David Moyes.
===
* Penulis adalah satiris dan penulis sepakbola, presenter BeIn Sports Indonesia. Bisa dihubungi melalui akun twitter @pangeransiahaan
(a2s/fem)