Cerita Soal Parreira

Cerita Soal Parreira

- Sepakbola
Rabu, 09 Jun 2010 11:42 WIB
Jakarta - Orang mungkin mengenal Carlos Alberto Parreira sebagai pelatih yang pernah membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1994. Namun, catatan yang dibuatnya sebenarnya lebih dari itu.

Nama Parreira bisa dibilang sangat identik dengan Piala Dunia. Pria yang mengawali karir kepelatihannya sebagai pelatih kebugaran untuk Sao Cristovao ini tercatat telah melatih lima tim berbeda di enam Piala Dunia.

Petualangannya di Piala Dunia bermula pada tahun 1982 ketika menangani Kuwait. Awalnya Kuwait tampak menjanjikan kala bisa menahan imbang Cekoslowakia 1-1 di pertandingan pertama. Tetapi selanjutnya mereka mati kutu. Kuwait dibekuk Prancis 1-4 dan Inggris 0-1 sehingga harus angkat koper lebih awal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah absen di Piala Dunia 1986, Parreira kembali di Piala Dunia 1990. Kali ini dirinya melatih Uni Emirat Arab. Namun, apa yang dialami timnya kali ini lebih buruk dibandingkan Kuwait empat tahun sebelumnya. UEA tak pernah menang sekalipun. Mereka dihantam Kolombia 0-2, dibantai Jerman Barat 0-5 dan dibekuk 1-4 oleh Yugoslavia. UEA juga tersingkir di fase grup.

Empat tahun berselang, barulah Parreira melatih timnas negaranya sendiri, Brasil. Kali ini sukses besar diraihnya. 'Tim Samba' dibawanya ke final dengan menumbangkan tim-tim seperti Kamerun, tuan rumah Amerika Serikat, Belanda dan Swedia dalam perjalanan. Di partai puncak, Brasil bertemu Italia.

Dalam pertandingan tersebut, kemenangan Brasil ditentukan lewat babak tos-tosan. Selecao akhirnya keluar sebagai juara setelah tendangan Roberto Baggio melambung di atas gawang. Parreira pun sukses mempersembahkan gelar keempat untuk negaranya.

Setelah kegemilangan tersebut, ia kembali ke Timur Tengah, kali ini untuk melatih Arab Saud. Meski sukses membawa Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 1998, Parreira tak sempat menemani timnya itu sampai akhir. Setelah kalah 0-1 dari Denmark dan 0-4 dari Prancis, Parreira dipecat di tengah perhelatan turnamen.

Setelahnya, ia menolak untuk melatih Brasil menggantikan Mario Zagallo dan absen di Piala Dunia 2002. Dia baru kembali pada tahun 2006, dan lagi-lagi bersama Brasil.

Sayang, ceritanya kali ini tak sama seperti tahun 1994. Brasil racikannya terhenti di babak perempatfinal usai disungkurkan oleh Prancis dengan skor tipis 0-1. Parreira pun dipecat lantaran taktiknya dinilai usang dan ketinggalan zaman.

Kini, ia kembali dengan mengusung bendera Afrika Selatan, si tuan rumah. Bisa jadi ini bukan tugas mudah mengingat sebagai tuan rumah, Bafana Bafana mendapatkan sorotan khusus. Terlebih lagi, mereka tergabung di grup yang terbilang tricky bersama Meksiko, Prancis dan Uruguay di Grup A.

Tetapi Parreira telah menunjukkan catatan baik. Afsel dibawanya tak terkalahkan dalam rentetan pertandingan yang mereka lakoni sejak Oktober 2009. Setidaknya ada pertanda bagus dibawa olehnya.

(roz/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads