Pengamatan detikcom, di kawasan kompleks pertokoan elektronik Citra Niaga, warga berbondong-bondong membeli antena UHF, meski harga yang ditawarkan relatif mahal, yakni mulai harga Rp 50 ribu-65 ribu. Ramainya warga membeli antena tersebut mengingat siaran RCTI dan Global TV, sebagai pemegang hak siaran Piala Dunia 2010 di Indonesia, tidak bisa dinikmati melalui siaran televisi menggunakan receiver digital.
"Saya 'kan berlangganan tv kabel. Nggak tahunya siaran pembukaan dan pertandingan Afrika Selatan vs Meksiko tadi malam diacak. Saya putuskan untukl membeli antena UHF," kata Rahmadi ,warga Jl DI Panjaitan, ketika ditemui detikcom di kawasan pertokoan Citra Niaga Jl Niaga Utara, Samarinda, Sabtu (12/06/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecewa. Sampai siaran RCTI di Indovision juga diacak," ujar Dina, seorang Ibu yang juga ikut membeli antena UHF di kawasan pertokoan yang sama.
Asiang, seorang pemilik toko elektronik Niaga Jaya, mengaku antena UHF yang dijualnya ludes terjual dengan harga Rp 65 ribu. Dengan begitu, terpaksa dia harus kembali mendatangkan antena sejenis dari Surabaya.
"50 unit antena UHF hari ini habis. Biasanya tidak seramai ini. Tapi memang momennya Piala Dunia," ujar Asiang.
Senada dengan Asiang, Nurhadi, pemilik toko lainnya, juga mengutarakan hal yang sama. Tidak hanya 12 unit antena UHF yang dijualnya Rp 150 ribu ludes terjual, 12 unit televisi berukuran 21 inchi juga ikut ludes.
"Benar-benar ramai. Kebetulan 12 unit televisi yang terjual hari ini, katanya buat nonton bareng beramai-ramai.Hari biasa sih sepi," terang Nurhadi.
Β
(roz/nar)