Piknik di Fan Fest

Laporan dari Afsel

Piknik di Fan Fest

- Sepakbola
Rabu, 16 Jun 2010 10:38 WIB
Jakarta - Meski Fan Fest ditujukan sebagai sarana untuk nonton bareng Piala Dunia, faktanya arena tersebut ternyata punya peran lain. Beragam keceriaan bisa ditemui di area yang lebih mirip lokasi piknik itu.

Mengulang sukses di Jerman empat tahun lalu, FIFA kembali membuka Fan Fest untuk Piala Dunia 2010 ini. Mewakili sembilan kota yang jadi tuan rumah, Fan Fest juga tersebar di seluruh kota tersebut.

Karena letaknya tak jauh dari tempat detiksport menginap, maka Fan Fest yang baru saya kunjungi adalah yang berada di Kota Pretoria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fan Fest ini terletak wilayah Centurion, tepatnya di lapangan Centurion Cricket Ground, yang berjarak 13 km dari Stadion Loftus Versfeld. Tak sulit untuk mencapai tempat ini karena lokasinya yang tak jauh dari jalan bebas hambatan N1, penghubung Pretoria dengan Johannesburg.

Langit Pretoria sangat cerah saat saya mengunjungi area tersebut, dengan matahari bersinar terang dan langit biru tanpa satupun awan mengotori pemandangan. Tapi karena masih dalam musim dingin, suhu saat itu turun sampai tiga hingga enam derajat celcius.

Fan Fest ini ternyata sangat menyenangkan. Sebuah layar lebar dengan ukuran sekitar 20 x 15 meter menjadi pusat perhatian fans yang datang. Layar raksasa itu sendiri merupakan bagian dari panggung tempat digelar beragam acara pendukung gelaran nonton bareng.

Suhu dingin memang sangat mengganggu saya, namun perhatian saya langsung teralihkan pada beragam aktivitas yang ada di sana. Meski FIFA membangun Fan Fest ini demi menampung penonton yang tak punya atau tak kebagian tiket, toh acara di tempat ini tak cuma melulu soal menyaksikan laga Piala Dunia.

Beberapa orang malah memilih bermain bola dengan teman-teman yang baru mereka kenal di lokasi. Sementara yang lain asyik bermain lempar bola rugby. Meski cukup banyak yang fokus ke siaran langsung pertandingan, beberapa yang lain sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.

Sekelompok remaja yang duduk di rumput tak jauh dari detiksport, misalnya. Mereka asyik bercengkarama sambil memegang gelas plastik berisi bir. Dari bahasa tubuhnya, mereka jelas terdiri dari beberapa pasang kekasih.

Beberapa fans datang membawa kursi lipat, sementara yang lain cuek meletakkan pantatnya di atas rumput halus yang dipotong sangat pendek. Karena udara yang sangat dingin, banyak pula yang datang membawa selimut dan slepping bag.

FIFA dan pihak penyelenggara lokal sepertinya memang tahu benar bagaimana memanjakan fans. Soalnya selain banyak pedagang es krim berkeliling, ada juga kedai yang menyediakan bir, kopi panas hingga kentang goreng.

Fans juga tak akan bosan berada di tempat ini. Soalnya beberapa sponsor rekanan FIFA yang mendirikan stand-nya di lokasi tersebut menyediakan berbagai permainan yang cukup menarik. Hadianya memang cuma vuvuzela, tapi itu terbukti tetap mampu menarik minat banyak orang yang datang.

Tujuan utama fans datang ke Fan Fest mungkin untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia. Tapi suasana menyenangkan yang ada di lokasi tersebut seperti membawa kita ke lokasi piknik dengan beragam hiburan dan lingkungan yang menyenangkan.

"Beginilah kondisinya kalau Fan Fest ini tak terlalu penuh. Tapi suasana akan berubah seketika kalau Bafana-Bafana (Afrika Selatan) main. Seperti di hari Jumat pekan lalu," sahut salah seorang relawan dalam perbincangannya dengan detiksport.

Para pekerja media yang datang ke tempat ini juga masih mendapat pelayanan. Meski ruangnya sangat kecil, Fan Fest Pretoria merupakan salah satu dari beberapa Fan Fest yang menyediakan media center.


(din/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads