'El Matador Bukan Favorit'

Hanover - Sikap merendah lebih dipilih Fernando Torres menjelang laga 16 besar menghadapi Prancis. Torres sadar kalau Spanyol bukanlah tim favorit. Jerman 2006 adalah penampilan ke delapan kali Spanyol secara berturut-turut. Namun langkah El Matador di ajang ini sepertinya tak pernah melewati babak 8 besar. Alhasil Spanyol yang dikenal dengan La Liga-nya hanya dipandang sebelah mata.Namun siapa sangka di partai pembuka penyisihan grup, pasukan Luis Aragones mampu meluluhlantakkan perlawanan Ukraina dengan skor telak empat gol tanpa balas. Padahal, pasukan Oleg Blokhin merupakan tim Eropa pertama yang memastikan diri lolos ke Jerman. Lagipula, sesuai dengan tradisi, sinar Spanyol kerap kurang bersinar di turnamen sekelas Piala Dunia.Maka, publik pun sebenarnya sedikit tercengang melihat penampilan gemilang Fernando Torres dkk. Terutama melihat sepak terjang El Nino, julukan Torres, mampu mencetak gol indah saat melawan Ukraina dan membuat dua gol saat Spanyol mengalahkan Tunisia.Hasil kejutan itu pun diakui oleh Torres. Ia sadar betul kalau timnya tidak diunggulkan. "Keberadaan kami di Jerman sering dibayang-bayangi tim lain. Tapi, justru itu baik. Sebab, jadinya tim kami tidak mendapat tekanan.""Mungkin, setelah dua pertandingan awal, orang akan mulai melirik kami. Tapi, sikap para pemain tetap seperti semula. Kami bukanlah tim favorit. Tim favorit adalah tim-tim yang pernah memenangkan turnamen di masa lalu dan punya reputasi," ujar pemain berusia 22 tahun ini kepada situs resmi Piala Dunia, Selasa (27/6/2006).Menghadapi Thierry Henry dkk juga sebenarnya ingin dihindari Torres. Kendati optimis, namun reputasi bertemu dengan mantan juara cukup membawa pengaruh pada diri Torres."Prancis memiliki sejumlah pemain berkualitas tinggi. Sebenarnya saya pribadi ingin menghindari pertemuan dengan mereka. Sebab, Prancis adalah tim yang mampu memenangkan pertandingan dengan cepat," tandas Torres merendah. (erk/)