Zidane Minta Maaf tapi Tak Menyesal

Zidane Minta Maaf tapi Tak Menyesal

- Sepakbola
Kamis, 13 Jul 2006 04:47 WIB
Paris - Akhirnya Zinedine berbicara soal insiden tandukan yang membuatnya dikartu merah di final Piala Dunia lalu. Ia minta maaf pada fans tapi tidak menyesal atas perbuatannya."Aku ingin minta maaf pada semua anak-anak yang menyaksikan kejadian tersebut," ungkap Zidane dalam wawancara eksklusifnya dengan siaran televisi Canal Plus, Rabu (12/7/2006)."Aku ingin terbuka dan jujur mengenai hal ini karena disaksikan oleh dua-tiga miliar orang dan jutaan anak-anak," tambahnya.Zidane "menyundul" dada Marco Materazzi di sepuluh menit akhir babak perpanjangan waktu dalam pertandingan final Piala Dunia antara Prancis versus Italia di Berlin hari Minggu lalu.Sebelum Zidane buka suara, banyak versi yang beredar mengenai kalimat apa yang sesungguhnya dilontarkan Materazzi sehingga pemain terbaik dunia tiga kali itu sampai bereaksi demikian.Dua dugaan terbanyak adalah Zidane disebut "teroris" oleh bek klub Inter Milan itu, dan hinaan yang dialamatkan kepada ibu pria berkepala botak berusia 34 tahun itu.Akan tetapi, meski sudah "dipancing-pancing", tetap saja Zidane tidak mengatakan kalimat apa persisnya yang diucapkan Materazzi. Namun yang jelas, katanya, adalah ibu dan saudara perempuannya yang diungkit-ungkit Materazzi."Kata-kata yang sangat kasar. Anda mendengarnya satu kali, lalu mencoba pergi. Tapi Anda mendengarnya lagi untuk kedua kalinya, lalu ketiga kalinya. Aku juga manusia dan beberapa kata-kata bisa lebih sulit untuk didengarkan daripada perbuatan. Lebih baik wajahku yang dipukul ketimbang mendengar hal itu."Karena itulah Zidane tidak menyesali ulahnya menanduk Materazzi. "Kalau menyesal itu sama artinya aku mengakui dia boleh bicara seperti itu, padahal itu tidaklah benar."Zidane sekali lagi mengakui ulahnya tidak dapat ditolerir, apapun alasannya. Namun ia juga berharap Materazzi diberi sanksi karena melakukan provokasi yang sangat berlebihan."Reaksi seperti itu tentu mesti dihukum. Tapi kalau tidak ada provokasi, reaksi tidak diperlukan. Yang dia lakukan adalah provokasi yang sangat serius. Tindakanku memang salah, tapi pelaku kejahatan sebenarnya adalah orang yang memprovokasi.""Apakah Anda membayangkan bahwa di final Piala Dunia seperti itu, dengan 10 menit tersisa dari penghujung karirku, aku akan melakukan sesuatu seperti itu karena membuatku senang?" (a2s/)

Hide Ads