Masalah ini berawal dari dualisme kepengurusan Pengprov PSSI Jabar. Kepengurusan pertama adalah pimpinan Tony Aprilani yang diakui BAORI (Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia) dan mengklaim didukung KONI. Sementara kepengurusan kedua dipimpin caretaker Bambang Sukowiyono yang diakui oleh PSSI Djohar Arifin Husin.
Dua kepengurusan itu sama-sama mengirimkan tim sepakbola sebagai wakil Jabar di PON XVIII. Untuk meredakan konflik, Dewan Hakim PON XVIII kemudian mengeluarkan keputusan. Dalam surat keputusan bernomor 03/DH-PON XVIII/2012 tertanggal 9 September 2012, Dewan Hakim PON XVIII memberikan kewenangan kepada Tony untuk menjadi manajer tim sepakbola Jabar. Tapi, tim yang bertanding adalah tim bentukan Bambang. Bila keputusan ini tak dijalankan, tim Jabar bisa didiskualifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mungkin datang. Kalau saya datang itu artinya saya menerima tim yang bertanding adalah tim yang sah. Soal didiskualifikasi, itu risiko. Kami serahkan kepada PB PON dan Panpel," ujar Tony saat dikonfirmasi soal ketidakhadirannya dalam laga melawan Gorontalo.
Setelah hasil laga Senin kemarin, Jabar sebenarnya memuncaki klasemen Grup B dengan tujuh poin dari tiga pertandingan. Mereka mengungguli Sumatera Utara yang mengumpulkan lima poin dan Jatim yang punya empat poin.
Tapi, kalau mengacu pada keputusan Dewan Hakim PON XVIII, Jabar didiskualifikasi karena Tony tak mendampingi tim dalam laga kontra Gorontalo. Yang lolos ke perempatfinal adalah Sumut dan Jatim.
Masalah ternyata tak selesai sampai di situ saja. Tim Jatim masih bingung soal nasib mereka karena melihat Jabar masih menggelar latihan pada Rabu (12/9/2012) pagi. Selain itu, mereka juga belum menerima keputusan yang sah dari PB. PON. Padahal, technical meeeting dan drawing perempatfinal akan dilakukan malam ini.
"Kami hanya inginkan ada kepastian. Kami belum tahu lolos atau tidak karena undangan untuk technical meeting perempat final saja belum sampai ke kami," ungkap Plt Ketua Kontingen Jatim, Dhimam Abror, saat dihubungi lewat ponselnya, Rabu (12/9).
Dhimam berharap segera ada keputusan akhir soal nasib timnya dan Jabar karena pada Jumat (14/9) mendatang laga perempatfinal sudah akan digelar. Dia juga menginginkan adanya ketegasan karena sesuai keputusan Dewan Hakim, Jabar harusnya didiskualifikasi.
โKalau begini kan nanti bagaimana. Jabar latihan, Jatim juga latihan. Kami tidak enak dan bingung sendiri. Barusan manager Jatim kasih kabar saya nih,โ ujarnya.
(mfi/a2s)