Senin, 26 Januari 2015, Juan Roman Riquelme resmi mengakhiri kariernya sebagai pesepakbola. Selanjutnya, dia akan mendukung tim dari tribun sebagai seorang suporter.
Riquelme yang kini berusia 36 tahun dibesarkan oleh Boca Juniors. Dia sempat mengenyam pendidikan di tim akademi dan Boca sebelum akhirnya menjadi pemain profesional dan menjalani debut bersama dengan klub yang berbasis di Buenos Aires, Argentina, tersebut.
Meski demikian, Boca bukanlah tempat terakhirnya berlabuh. Pada Juli 2014 lalu, Riquelme dikontrak oleh Argentinos Juniors, klub yang juga pernah mendidiknya semasa junior. Selepas perjalanannya selesai dengan Argentinos Juniors, Riquelme sempat dikabarkan akan melanjutkan kariernya dengan bermain di klub Paraguay, Cerro Porteno, dan MLS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memutuskan untuk tidak lagi bermain sepakbola. Sekarang, saya hanyalah seorang suporter. Saya akan datang dan ikut menderita sama-sama di tribun," ujar Riquelme seperti dilansir Guardian.
"Saya puas dengan karier saya."
"Saya menikmati sepakbola sampai ke level teratasnya. Saya berharap, orang-orang juga menikmatinya bersama saya. Sungguh, saya benar-benar menjalani masa-masa yang menyenangkan."
"Saya sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk para penggemar Boca, Argentina, Villarreal, dan Barcelona, baik di tim junior ataupun di tim senior."
"Saya adalah orang yang terbiasa membuat keputusan dengan tenang, dan memikirkannya masak-masak. Sekarang, saya akan berlibur. Saya akan bersenang-senang, menghabiskan waktu dengan anak-anak saya."
"Sejak saat ini, kehidupan sepakbola saya usai dan kehidupan lainnya dimulai. Kita lihat saja seperti apa kehidupan yang baru ini," kata Riquelme.
Sepanjang kariernya, Riquelme pernah bermain di Spanyol untuk Barcelona dan Villarreal. Di antara dua klub tersebut, dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Villarreal --di mana dia bermain selama empat musim.
Di level internasional, Riquelme bermain sebanyak 51 kali untuk Argentina dan menyumbang 17 gol. Dia hanya pernah bermain satu kali di Piala Dunia, yakni Piala Dunia 2006, namun pernah mengapteni negaranya kala meraih medali emas Olimpiade 2008.
Sebagai pemain, Riquelme kerap digambarkan sebagai pemalas. Bukan apa-apa, dia kerap terlihat berjalan kaki di atas lapangan, alih-alih berlari. Toh, tetap saja itu tidak mengurangi penilaian bahwa dia adalah pemain jenius.
"Jika kita harus menempuh perjalanan dari titik A ke titik B, semua orang akan mengambil jalan tol untuk bisa cepat sampai. Semua orang, kecuali Riquelme. Dia pasti akan memilih jalan di pegunungan yang berkelok-kelok, yang membutuhkan waktu enam jam. Tapi, dia akan memenuhi mata kita dengan pemandangan yang indah," ujar pelatih legendaris asal Argentina, Jorge Valdano.
Riquelme sendiri selalu menganggap bermain bola adalah bagian dari kesenangan. Tidak ada gunanya bermain bola tanpa kesenangan hati.
"Hari di mana saya tak lagi menikmati sepakbola adalah hari di mana saya pergi untuk minum teh dengan ibu saya," ucapnya.
(roz/raw)