BS Lakukan Suap-Menyuap dan Pengaturan Skor Sejak 15 Tahun Silam

BS Lakukan Suap-Menyuap dan Pengaturan Skor Sejak 15 Tahun Silam

Mercy Raya - Sepakbola
Selasa, 16 Jun 2015 20:46 WIB
Jakarta -

Sang "perantara", BS mengaku sudah melakukan tindakan kotor seperti penyuapan dan pengaturan skor di dunia sepakbola Indonesia sejak 15 tahun yang lalu.

Keterangan ini disampaikan M. Isnur yang merupakan bagian dari tim Advokasi #IndonesiavsMafiabola, dalam jumpa pers di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (16/6/2015).

“BS ini mengaku dia pernah misalnya menyuap pemain, pernah menyuap pelatih di berbagai pertandingan. Jadi dia sudah bermain sejak tahun 2000-2015,” kata Isnur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi keamanan BS sudah dikarantina dan identitasnya dirahasiakan. Disebutkan bahwa dia pernah jadi pemain dan pelatih klub sepakbola di Indonesia, sambil melakukan peran sebagai "perantara" penyuapan dan pengaturan skor. Dari keterangan dia, tim advokasi #IndonesiaVSMafiaBola mengantongi banyak nama yang pernah "bermain" bersama BS.

“Kami tidak tahu motifnya BS. Tapi yang jelas dia (BS) bilang ingin bertobat," tambah Isnur.

“Untuk itu kami juga ingin dorong kepolisian bisa seperti di Singapura dan FIFA, di mana para pemain-pemain besar ditangkap. Makanya ketika mendapat pengakuan dan bukti-bukti data ke penegak hukum agar segera diproses. Kami tidak ingin berlama-lama. Bukti data ini bukan hanya rekaman, tapi juga bukti-bukti transfer. Di samping itu dia juga menyerahkan buku rekening sebagai bukti transfer atas nama dia sendiri."

Tentang rekaman pembicaraan via telepon, yang diduga bermuatan match fixing atas timnas Indonesia di SEA Games, BS memang dirancang untuk "memancing". Dia menelpon bandar asal Malaysia untuk mencari tahu apakah ada kemungkinan laga timnas Indonesia direkayasa.

Baca: Ini Rekaman Pembicaraan yang Diduga Match Fixing Pertandingan Indonesia di SEA Games

“BS ini tidak terlibat di SEA Games 2015, tapi dia coba konfirmasi dan bertanya apakah ada atau tidak. Karena pengakuannya dia (BS) sudah tidak bermain (suap dan pengaturan skor) sejak awal tahun ini. Setelah ISL dibekukan dia sudah tidak terlibat,” ujar Isnur.

“Kalau masalah SEA Games itu bagian dari dugaan. Yang kami dapat datanya seperti itu bahwa dia (BS) berkomunikasi dengan salah satu pemain, dan pemain bilang memang ada permainan. Dan kami tidak ingin lebih lanjut mengedepankan tuduhan, tapi dugaan berdasarkan dari klien kami.”

Mengenai dugaan match fixing timnas, pihak PSSI dan pelatih Aji Santoso membantah keras.

Baca:
Soal Dugaan Match Fixing, Ketum PSSI: Buktikan, Jangan Main Fitnah!
Aji Santoso: Itu Tuduhan Keji
Timnas U-23 Dapat Bonus per Pertandingan, Dugaan Match Fixing pun Dinilai Aneh

(mcy/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads