Asosiasi Street Soccer Indonesia (ASSI) akan turun langsung menyemangati tim Indonesia di Homeless World Cup (HWC) 2015 yang akan dilangsungkan di Amsterdam, Belanda, pada 12-19 September depan.
"Kami ikut ke Amsterdam. Semoga keberadaan kami nanti menambah semangat Tim Indonesia," kata Ketua Umum ASSI Mandira Isman sewaktu menghadiri perkenalan pemain dan syukuran Tim Indonesia HWC 2015 di markas Rumah Cemara, Jalan Gegerkalong Girang, Kota Bandung.
Menurut Mandira kontribusi Rumah Cemara, selaku national organizer tim Indonesia di HWC sejak 2011, dalam membentuk tim street soccer berisikan kaum yang termarjinalkan dari berbagai provinsi ini patut diapresiasi seluruh pihak. Mandira juga memuji torehan prestasi tim Indonesia selama mengikuti HWC.
"Sangat luar biasa dan fenomenal. Sangat membanggakan. Kami berharap Rumah Cemara terus mengembangkan street soccer di Indonesia," ucap Mandira.
Dalam debutnya di HWC tahun 2011 di Prancis, Indonesia menempati peringkat keenam. Setelah itu peringkat terbaik, posisi empat, diraih pada tahun 2012 di Meksiko.
Dua tahun lalu, tahun 2013, tim Indonesia menempati posisi delapan saat HWC dilangsungkan di Polandia. Sedangkan tahun lalu ajang HWC di Chile dituntaskan Indonesia di posisi 10.
Strategi demi Raih Trofi
Sebelumnya Manajer tim Rijki Kurniawan sudah mengatakan bahwa tahun ini tim Indonesia ingin memboyong trofi juara. Untuk itu Gim-gim Sofyan selaku pelatih pun sudah menyiapkan racikan tersendiri.
"Pokoknya jurus atau strategi sudah kita siapkan. Full press sejak menit-menit awal," ucap Gim-gim Sofyan.
"Fisik pemain ini sangat mumpuni. Mereka memiliki skill bermain sepak bola," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pertama kali digagas di tahun 2003 HWC menjadikan sepakbola sebagai medium untuk sebuah perubahan buat para pesertanya. Inilah pesta sepakbola untuk kalangan yang termarjinalkan.
Pada awalnya ajang itu ditujukan untuk "mengangkat derajat" para tuna wisma (homeless) supaya meraih jalan dan kesempatan berkehidupan yang lebih baik. Seiring dengan perjalanannya, para pemain HWC meluas tidak semata-mata dari kalangan homeless, tapi juga kalangan ODHA (pengidap virus HIV/AIDS), (eks) pemakai narkoba, dan kalangan miskin kota.
[Baca juga: Sepakbola, Sebuah Jalan Pulang ke 'Rumah' yang Lebih Indah]
(bbn/krs)