Juergen Klopp: Dari 'Sepakbola Heavy Metal' Hingga Komentari Tiki-Taka Barca

Juergen Klopp: Dari 'Sepakbola Heavy Metal' Hingga Komentari Tiki-Taka Barca

Rossi Finza Noor - Sepakbola
Jumat, 09 Okt 2015 11:33 WIB
Borussia Dortmund via Getty Images/Alexandre Simoes
Liverpool -

Sebagai pelatih, Juergen Klopp memang dikenal sebagai sosok yang nyentrik. Tidak hanya dari tindak-tanduknya di pinggir lapangan, tetapi juga dari ucapan-ucapannya.

Sebagai contoh, Klopp pernah memarahi ofisial keempat ketika merasa timnya kala itu, Borussia Dortmund, dirugikan. Saking geramnya, Klopp sampai menggertakkan gigi dan menghujam sang ofisial dengan tatapan kesal yang tidak bisa ditahan-tahan --seolah-olah ia hendak menghantam sang ofisial hingga remuk. Padahal, bukan si ofisial juga yang salah.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lain kesempatan, ia pernah terpeleset di pinggir lapangan lantaran berlari ke anak-anak asuhnya yang sedang merayakan gol. Melihat Klopp merayakan gol di pinggir lapangan memang menjadi kesenangan tersendiri. Sampai-sampai Bundesliga membuatkan video khusus yang berisi 10 perayaan terbaik Klopp.



Nah, sekarang, mari bicara soal kutipan-kutipan menariknya. Ketika ditanya soal kemungkinannya melatih di Spanyol, seorang jurnalis bertanya, apakah --seperti halnya Pep Guardiola yang belajar bahasa Jerman dulu sebelum menangani Bayern Munich-- Klopp sudah belajar bahasa Spanyol, Klopp menjawab dengan satu kalimat:

"Una cerveza, por favor."

Jika diartikan, Klopp mengatakan, "One beer, please." atau "Saya pesan bir satu."

Klopp memang punya kesukaan tersendiri terhadap bir. Pada suatu acara yang dikhususkan untuk fans Dortmund, ia pernah meminta para pemainnya menjadi pelayan di balik bar dan menuangkan bir kepada para fans.

Di luar soal bir, Klopp juga pernah berkomentar soal gaya sepakbolanya, yang disebutnya sebagai 'sepakbola heavy metal'. Pria 48 tahun itu juga pernah mengatakan bahwa gaya tiki-taka Barcelona terlalu kalem --bukan seleranya.

Lalu, apalagi kutipan-kutipan menariknya? Simak rangkumannya berikut seperti dilansir dari The Guardian.

Ketika Ditanya Soal Berkompetisi dengan Bayern Munich

"Cari di seluruh dunia tim yang bisa finis sebagai juara ketika berada di liga yang sama dengan Bayern. Jika akhirnya kami finis kedua musim panas ini, saya sendiri yang akan mencari truk dan membawanya ke halaman saya. Jika tidak ada yang merayakannya, saya akan merayakannya sendirian."

"Kami punya busur dan panah. Jika kami membidiknya dengan tepat, kami bisa mengenai target. Masalahnya, Bayern punya bazooka. Kemungkinan mereka mengenai target jelas lebih besar. Tapi, ingatlah, Robin Hood saja sudah dianggap sukses."

Ketika Mats Hummels Terus-terusan Cedera

"Kami akan menantinya, seperti istri setia menanti suaminya keluar dari penjara."

Soal Perbedaan Dirinya dengan Arsene Wenger

"Dia senang menguasai bola, memainkan bola, (melakukan) banyak operan. Seperti sebuah orkestra. Tapi, lagunya sunyi. Saya lebih suka heavy metal. Saya suka yang bising-bising."

Ketika Ditanya Fans Schalke (Rival Berat Dortmund) Bagaimana Rasanya Menjuarai Liga

"Bagaimana caranya, ya, menjelaskan sebuah warna kepada orang buta?"

Sudut Pandang Pribadinya akan Sepakbola

"Sepakbola harus emosional, sangat cepat, sangat kuat, tidak membosankan, bukan sebuah (permainan) catur. Tentu taktik itu penting, tapi taktik yang dimainkan dengan hati. Taktik penting, kita tidak bisa menang tanpa taktik, tapi emosilah yang membuat perbedaan. Ada hidup dalam tiap permainan kita, itu penting."

Soal Gaya Tiki-Taka Barca

"Itu bukan selera saya. Saya tidak suka menang dengan 80% possession. Buat saya, itu tidak cukup. Sepakbola petarung, bukan sepakbola yang kalem, itulah yang saya suka. Di Jerman kami menyebutnya 'Sangat Inggris' --hari yang diguyur hujan, lapangan yang becek, 5-5, wajah semua orang kotor, lalu semuanya pulang dan tidak bisa bermain sampai beberapa pekan ke depan."



(roz/din)

Hide Ads