Final Piala Dunia 2010 antara Belanda kontra Spanyol diwarnai insiden "Tendangan Kung-fu" yang dilakukan oleh Nigel De Jong. Wasit final tersebut, Howard Webb, masih menyesali keputusannya tidak mengusir De Jong.
Insiden itu terjadi pada menit ke-28 laga final yang dihelat di Soccer City Stadium, Johannesburg. Duel perebutan bola terjadi antara gelandang Spanyol Xabi Alonso dan De Jong.
Saat Alonso berhasil memenangi bola, tiba-tiba saja kaki kanan De Jong masuk ke dada Alonso. Seketika pemain 34 tahun itu tergeletak di lapangan dan para pemain Spanyol melontarkan protes keras kepada Webb.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka meminta De Jong diusir keluar karena sudah melakukan tekel yang sangat berbahaya. Sayangnya, De Jong tetap berada di lapangan karena hanya menerima kartu kuning. Spanyol sendiri akhirnya menjadi juara dunia usai menang 1-0 lewat gol Andres Iniesta di menit ke-116.
Nyaris enam tahun setelah laga final tersebut, Webb dalam sebuah wawancara dengan BT Sport mengaku kesalahannya tidak memberi kartu merah untuk De Jong. Wasit asal Inggris itu menyebut pandangannya saat itu terhalang sehingga tak mampu melihat dengan jelas kejadiannya.
"Saya masih merasa putusan saya di lapangan tepat. Jadi, ketika saya kembali ke ruang ganti dan asisten wasit membuka teleponnya, wajahnya mendadak pucat. Saya kemudian bertanya, ‘Ada masalah?’. Dia lalu menjawab, 'De Jong seharusnya dikartu merah. Orang dari markas pusat wasit mengatakan dia semestinya diusir.'," ujar Webb seperti dikutip Soccerway.
"Saya menjawabnya,’Apakah kamu bercanda?’. Saya kemudian membuka telepon saya dan seorang rekan dari kepolisian berkata, ‘Howard, itu bukan kartu merah, itu penyerangan yang mesti dipenjara.’," sambungnnya.
"Tentu saja (Dia akan mengeluarkan kartu merah, Red.). Meskipun itu terjadi pada menit pertama final Piala Dunia, jika saya bisa melihatnya dengan jelas," tutup Webb.
(mrp/cas)