Bersama Chelsea di musim 2003-04, Ranieri bersaing dengan Arsenal untuk memperebutkan gelar juara Liga Inggris. Tapi, The Thinker Man akhirnya kalah dengan The Invincibles Arsenal.
Chelsea harus puas finis di posisi dua klasemen dengan raihan 79 poin, berjarak 11 poin dari Arsenal. Ranieri juga harus rela untuk meninggalkan kursi manajer The Blues untuk memberi tempat pada Jose Mourinho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pertandingan ke-30 musim ini, Leicester masih memuncaki klasemen. Mereka mengumpulkan 63 poin, unggul lima poin dari Tottengham Hotspur yang ada di posisi kedua.
Soal kiprah Ranieri di musim ini, eks penggawa Chelsea, Marcel Desailly, bilang bahwa manajer 64 tahun itu sedang melakukan balas dendam. Mourinho juga harus meninggalkan Chelsea usai kalah dari Leicester musim ini.
"Coba ingat, Ranieri seharusnya memenangi Liga Inggris bersama Chelsea di tahun 2004. Tapi, kalah dari Arsenal yang tak terkalahkan," kata Desailly kepada beIn Sport.
"Itu sebenarnya juga tahunnya Chelsea. Tapi, Arsenal melaju tanpa terkalahkan. Dia dipecat untuk memberi tempat ke Mourinho."
"Sekarang dia melakukan pembalasan. Mourinho dipecat setelah kalah dari dia dengan skor akhir 2-0 dan dia terus melaju dan memenangi liga."
"Saya berpikir bahwa Leicester akan memenangi liga. Mereka masih mempunyai beberapa laga tersisa dan itu tak cuma mengenai mereka. Ini juga berkaitan dengan Arsenal, Tottenham, dan Manchester City. Mereka tak mempunyai konsistensi untuk berlari bersama menangkap Leicester," imbuhnya.
(cas/roz)











































