Brocchi sebagai Pilihan Terbaik Milan (Saat Ini)

Brocchi sebagai Pilihan Terbaik Milan (Saat Ini)

Doni Wahyudi - Sepakbola
Selasa, 12 Apr 2016 18:22 WIB
AC Milan
Jakarta -

Seperti Filippo Inzaghi, Cristian Brocchi dipromosikan AC Milan dari tim Primavera. Kalau Super Pippo gagal bersama Rossoneri, apa yang membuat petinggi klub mempercayakan timnya dilatih Brocchi?

Manajemen Milan punya banyak alasan untuk akhirnya memberhentikan Sinisa Mihajlovic sebagai pelatihnya, Selasa (12/4/2016) sore WIB ini. Mihajlovic tak pernah benar-benar menjadikan Milan seperti yang diharapkan sebelum roda kompetisi bergulir: menjadi penantang untuk masuk zona Liga Champions.

Kekalahan 1-2 saat menjamu Juventus di akhir pekan kemarin menjadi puncaknya. Hasil laga tersebut membuat Riccardo Montolivo dkk gagal menang dalam lima pertandingan terakhir di Serie A (D2 L3). Milan berjarak sembilan poin dari tiket terakhir menuju kompetisi Eropa (Liga Europa).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiket ke final Copa Italia adalah capaian terbaik Mihajlovic selama sembilan bulan dia jadi pelatih di San Siro. Tapi melihat performa timnya dalam beberapa pekan terakhir, Milanisti mungkin pesimistis trofi bisa didapat karena lawan mereka di partai puncak adalah Juventus.

Berbarengan dengan pemecatan Mihajlovic, Milan menunjuk Cristian Brocchi sebagai pelatih interim. Nama Brocchi tidak asing buat Milanisti karena saat masih aktif bermain dia cukup lama berseragam Merah-Hitam, meski dia tak pernah benar-benar jadi pilihan utama dan sering pula dipinjamkan. Brocchi malah merupakan jebolan akademi sepakbola Rossoneri, yang dalam dua tahun terakhir dia melatih Tim Primavera Milan.

Brochi menjadi sosok kedua dalam kurun dua tahun terakhir yang dapat promosi dari pelatih Tim Primavera menjadi pelatih tim utama Milan. Di tahun 2014 Milan menunjuk Filippo Inzaghi sebagai pelatih utama mereka menggantikan Clarence Seedorf. Brocchi lah yang menggantikan Inzaghi ketika itu.

Pada kasus Inzaghi, mempromosikan pelatih Primavera ke tim utama tak berjalan baik bagi Milan. Pippo dipecat setelah hanya diberi kesempatan satu musim. Prosentase kemenangan Inzagi di Primavera cukup baik (60,61%) tapi saat naik kelas ke tim utama dia gagal menjaga performa tersebut. Milan finis di posisi 10 bersama Inzaghi dengan persentase kemenangan hanya 35,90% di Serie A.

Lalu kenapa manajemen Milan kini memilih Brocchi?

Status Brocchi hanya interim sampai akhir musim. Pelatih berusia 40 tahun itu mungkin bukan pilihan utama Milan, tapi mungkin jadi pilihan terbaik saat ini.

Di musim pertamanya melatih Milan Primavera Brocchi tak bisa dibilang sukses. Baru di perode ini dia bisa memberi hasil memuaskan. Milan kini berdiri di puncak klasemen Primavera Grup B dengan poin 49 (W16 D1 L6).

Brocchi menginstruksikan skuatnya untuk memainkan umpan-umpan pendek menyusur tanah dengan cepat. Dia juga suka membangun serangan dari bawah, dimulai dari pemain bertahan, yang selalu didorong untuk berani ikut membantu serangan.

Selain terus memutar bola, pemain-pemain muda Milan juga dituntutnya melakukan pressing secara konsisten. Gaya main terapan Brocchi ini pada akhirnya membuat Milan meraih hasil-hasil mengesankan. Milan Primavera kini merupakan tim terbaik dalam hal produktivitas (56 gol), tim terbaik dalam hal selisih gol (+28), dan baru kemasukan 26 kali dalam 23 pertandingan.

Brocchi sebenarnya sempat kesulitan di awal musim ini setelah Milan Primavera menderita enam kekalahan dalam 13 pertandingan pertama. Tapi sejak saat itu Milan Primavera bangkit dan mencatatkan serangkaian hasil impresif: mengumpulkan 26 poin dari maksimal 30 yang bisa didapat.

Yang menarik, Primavera-nya Brocchi sangat Italia. Cuma ada satu pemain asing di skuat utamanya, dia adalah Sebastian Gamarra yang asal Bolivia. Selain itu, Brocchi juga tak ragu untuk memberikan kesempatan pemain muda untuk unjuk kemampuan di timnya. Brocchi memilih pemain berdasarkan kemampuan, bukan reputasi yang sudah dipunya.

Brocchi dikalim sebagai sosok penting di balik meroketnya nama kiper Gianluigi Donnarumma, setelah dia dimasukkan dalam skuat Primavera Milan dua tahun lebih cepat dari usianya. Brocchi yang awal-awal mengklaim Donnarumma sebagai kiper nomor satu Italia di masa depan.

Nama lain yang dapat kesempatan besar dari Brocchi meski masih berusia sangat belia adalah Alessandro Plizzari. Baru berusia 15 tahun, Plizzari menunjukkan kalau dirinya layak dipercaya menjaga gawang tim Primavera Milan. Demikian dikutip dari Gazetta World.

Tapi tim utama Milan tentu berbeda dengan tim Primavera. Inzaghi sudah membuktikan kalau persaingan di level tertinggi jauh lebih sulit. Dan Brocchi kini harus membuktikan apakah dia akan senasib dengan Inzaghi atau punya peruntungan yang lebih baik.

(din/cas)

Hide Ads